24 C
Samarinda
NasionalPendidikanIFLA 2023: Perpustakaan Modern Menuju Inklusi dan Inovasi

IFLA 2023: Perpustakaan Modern Menuju Inklusi dan Inovasi

Samarinda, JurnalKaltim.com – Di bawah pimpinan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Syarif Bando, delegasi Indonesia telah mengambil bagian dengan semangat dalam berbagai kegiatan yang diadakan pada akhir IFLA World Library and Information Congress ke-88 di Rotterdam, Belanda. Selama acara tersebut, berbagai isu yang memiliki relevansi dalam kemajuan perpustakaan modern telah diberikan sorotan dan menjadi titik berat pembicaraan.

Gedung pertemuan Aula Ahoy, yang terletak di tengah-tengah kota Rotterdam, menjadi tempat yang menyaksikan semangat delegasi Indonesia dalam melebarkan cakrawala pengetahuan dan memperkuat tekad dalam memajukan literasi serta inovasi dalam perpustakaan modern.

IFLA sendiri merupakan suara global perpustakaan, mewakili kepentingan profesi dan bekerja untuk meningkatkan layanan di seluruh dunia. IFLA memiliki manfaat dari keanggotaan yang kuat, komunitas profesional yang bersemangat, dan kolaborasi yang erat dengan mitra-mitra. 

Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional, dalam pernyataannya kepada Humas DPK Kaltim, menyampaikan apresiasinya terhadap keragaman materi yang dihadirkan dalam kongres tersebut. Walaupun tidak semua sesi dapat dihadiri oleh delegasi Indonesia, beberapa di antaranya telah dianggap memiliki relevansi yang signifikan dan potensi untuk diterapkan dalam konteks perpustakaan modern di Indonesia. Namun, beliau dengan tegas menyatakan bahwa penerapan gagasan-gagasan tersebut akan memerlukan kolaborasi dan persetujuan bersama dari semua pihak yang terkait.

Perpustakaan Modern Perpusnas, DPK Kaltim, IFLA 2023
IFLA 2023: Perpustakaan Modern Menuju Inklusi dan Inovasi

“Tidak semua materi bisa kami ikuti, tetapi beberapa di antaranya sangat relevan untuk diimplementasikan di Indonesia. Namun, tentu saja, implementasi tersebut memerlukan komitmen dari semua pihak. Tujuan utama perpustakaan adalah menyediakan literasi berkualitas untuk masyarakat,” ucap Syarif.

Dalam konteks ini, Kepala DPK Kaltim M Syafranuddin juga memberikan harapannya terhadap perkembangan perpustakaan modern di daerahnya. Ia mengamati transformasi signifikan yang telah terjadi dalam dunia perpustakaan dalam beberapa tahun terakhir. Melalui program “Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial,” perpustakaan bukan hanya menjadi tempat penyimpanan dan peminjaman buku, melainkan telah bermetamorfosis menjadi tempat wisata ilmu yang menarik bagi masyarakat.

“Perpustakaan saat ini bukan hanya tempat membaca buku, tetapi juga menjadi area publik yang dapat dikunjungi kapan saja. Banyak perpustakaan yang kini buka hingga malam hari. Bahkan untuk menarik minat pembaca, seperti menghadirkan diorama dan gagasan menarik lainnya,” sambung M Syafranuddin.

Perpustakaan Modern di Era Digital: Mewujudkan Tujuan Literasi Melalui IFLA 2023

Signifikansi pergeseran pandangan ini terhadap lingkungan perpustakaan tidak bisa diabaikan begitu saja. Di tengah perkembangan yang pesat dalam era digitalisasi dan informasi, perpustakaan harus memiliki strategi untuk tetap relevan dan menarik bagi generasi yang semakin akrab dengan teknologi. Karenanya, adaptasi menjadi pusat inklusi sosial dan interaksi telah menjadi elemen kunci dalam upaya perpustakaan modern untuk memenuhi tuntutan masyarakatnya.

IFLA World Library and Information Congress 2023 telah memberikan panggung internasional yang penting bagi delegasi Indonesia untuk berbagi pengalaman dan belajar dari praktik terbaik dunia dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan modern. Kehadiran delegasi Indonesia dalam acara ini juga mencerminkan komitmen bangsa dalam meningkatkan literasi dan kualitas sumber daya manusia melalui akses terbuka terhadap informasi dan pengetahuan.

Literasi Berkualitas dan Inovasi: Dedikasi Delegasi Indonesia di IFLA 2023

Dalam menjalankan misinya, delegasi Indonesia turut menunjukkan apresiasi dan kesiapan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta perubahan perilaku baca masyarakat. Dengan semangat ini, perpustakaan modern di Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat inovasi yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat dan pengembangan potensi individu.

IFLA World Library and Information Congress 2023 yang digelar di Rotterdam, Belanda, telah memberikan inspirasi segar bagi perpustakaan Indonesia. Lewat beragam materi dan dialog yang diikuti oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando, komitmen mereka dalam meningkatkan literasi yang berkualitas dan inovasi dalam manajemen perpustakaan modern telah ditegaskan. Program “Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial” serta transformasi perpustakaan menjadi pusat aktivitas publik yang interaktif telah membuka peluang pengembangan perpustakaan yang sesuai dan dinamis bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia terus bergerak maju dalam upaya meningkatkan literasi dan pengetahuan yang akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa.

(Dty/adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More