23.2 C
Samarinda
InternasionalBencana Kelaparan Melanda 576.000 Warga Palestina, Tapi PBB Tunda Hal Ini!

Bencana Kelaparan Melanda 576.000 Warga Palestina, Tapi PBB Tunda Hal Ini!

Samarinda, JURNALKALTIM.com – Sekitar lebih dari seperempat penduduk di Jalur Gaza, yakni lebih dari 576.000 warga Palestina menghadapi bencana kelaparan di Gaza. Hal ini berdasarkan dari laporan yang dikeluarkan oleh PBB. Namun, di sisi lain, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk lagi-lagi kembali menunda kegiatan pemungutan suara untuk resolusi peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.

Perang Palestina-Israel Berkecamuk, Bencana Kelaparan di Gaza Semakin Memburuk

Menurut laporan situasi terkini perang Palestina-Israel yang dikeluarkan oleh organisasi internasional yang berperan penting dalam memelihara perdamaian dan keamanan dunia, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga saat ini pasukan zionis Israel masih terus menggempur para pejuang Palestina di sebagian besar wilayah di Jalur Gaza, kecuali wilayah Rafah bagian selatan.

Sementara berdasarkan Kantor Media Pemerintah Gaza mengumumkan bahwa akibat serangan Israel ke Palestina sejak 07 Oktober 2023 lalu sampai dengan sekarang, telah merenggut nyawa sekitar sebanyak 20.000 warga Palestina. Sedangkan korban tewas penduduk Israel akibat serangan perlawanan Hamas – salah satu dari dua partai politik besar di Palestina, mencapai hampir 1.140 orang.

Akibat dari serangan Israel ke Palestina ini juga membuat warga Palestina di Jalur Gaza tergolong pada jumlah penduduk tertinggi dengan jumlah 576.000 penduduk yang tengah menghadapi bencana kelaparan akibat tingginya tingkat kerawanan pangan akut. Kondisi ini merupakan kondisi terburuk yang pernah diklasifikasikan oleh Integrated Phase Classification (IPC), yang merupakan sistem klasifikasi yang diakui secara internasional dalam upaya melawan kerawanan pangan.

Tidak hanya itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, yakni United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menginformasikan bahwa pada hari Rabu (20/12/2023), pasukan Israel menyergap pangkalan ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di daerah Jabalya, kawasan Gaza bagian utara, dengan menahan tenaga medis dan para staf yang hingga sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Pada hari Kamis (21/12/2023), Israel mengebom 2 tempat tinggal dan tempat berlindung para pengungsi yang terletak di dekat Rumah Sakit Eropa di Khan Younis. AKibatnya, terdapat sebanyak 28 warga Palestina yang terdiri dari wanita dan anak-anak ditemukan tewas, sedangkan puluhan lainnya terluka.

Hingga kini, serangan ganas yang mengakibatkan bencana kelaparan di Gaza ini belum mendapatkan penanganan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari keputusan Dewan Keamanan PBB yang dilaporkan lagi-lagi menunda kembali kegiatan pemungutan suara terkait situasi mendesak atas resolusi peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Referensi : Aljazeera

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More