Kutai Timur, Jurnalkaltim.com – Kebakaran di Kutai Timur melahap pemukiman penduduk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim segera bertindak menyusul laporan kebakaran di Jalan Dayung, Dusun Gembera 2, Kecamatan Sangatta Utara pada Minggu, 26 November 2023. Kejadian ini menyita perhatian, mengingat dampaknya terhadap pemukiman penduduk di Kutai Timur.
Upaya Cepat BPBD Kutai Timur Redam Kebakaran di Kutai Timur yang Melahap Pemukiman Warga
Menurut M Idris Syam, Kepala Pelaksana BPBD, informasi tentang kebakaran di Kutai Timur tersebut diterima pada sore hari, sekitar pukul 16.10 WITA. Setelah menerima laporan, BPBD Kutim segera langsung menggerakkan personil ke lokasi kejadian.
Idris Syam menyatakan, “Unit tangki BPBD Sangatta tidak sempat ke lokasi kejadian lantaran api sudah berhasil dikuasai oleh petugas Disdamkartan Sangatta.” Meskipun demikian, BPBD Kutai Timur tetap mengerahkan tiga personilnya untuk membantu proses pemadaman.
Tindakan ini menunjukkan kesigapan dan koordinasi yang baik antara berbagai unit dalam menangani kebakaran di Kutai Timur. “Damkar belum melakukan permintaan bantuan unit tangki, tapi personel BPBD Kutai Timur ikut membantu di lokasi kebakaran sebanyak 3 personil,” lanjut Idris.
Kebakaran di Kutai Timur ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik, namun saat ini masih dalam penyelidikan oleh petugas kepolisian. “Diduga korsleting listrik namun saat ini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian,” ujar Idris.
Proses pemadaman api ternyata berlangsung dengan cukup mudah, berkat lokasi kejadian yang berada di tengah kota dan dibantu oleh kondisi cuaca yang sedang hujan. “Satu jam kemudian proses pemadaman dan pendinginan berhasil dilakukan setelah 1 rumah terbakar dan 2 unit rumah alami rusak berat serta 1 unit rumah rusak ringan,” tutup Idris.
Dalam upaya pemadaman kebakaran ini, terlibat berbagai unsur, termasuk Damkar Kutim, Damkar KPC, BPBD Kutai Timur, TNI- Polri, Tagana, FKDM, PMI, dan warga setempat. Kerjasama dari berbagai pihak ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi bencana di Kutai Timur.
Tragedi Kebakaran di Kutai Timur: Toko dan Kendaraan Warga Hangus Kerugian Capai 1M
Kasus kebakaran di Kutai Timur akibat korsleting listrik juga pernah terjadi pada tahun lalu, seorang warga Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dikejutkan dengan kejadian kebakaran hebat yang menghanguskan sebuah toko sembako.
Insiden ini pertama kali diketahui oleh Rohman, seorang saksi mata, yang saat itu sedang berada di bengkel. Ia terkejut menyaksikan api membakar sebuah barakan milik Seniato dan segera memberitahukan warga sekitar untuk membantu memadamkan api tersebut.
Akibat kebakaran yang semakin membesar, warga terpaksa memanggil pemadam kebakaran dari Kecamatan Bengalon. Mereka juga mendapat bantuan dari pemadam kebakaran milik perusahaan setempat. Berkat usaha keras mereka, api berhasil dipadamkan.
Kepala Polsek Bengalon, mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting listrik, mengingat lampu di bangunan tersebut sering mengalami masalah.
Akibat dari peristiwa ini, kerugian yang dialami cukup besar. Sebanyak 42 pintu barakan, bangunan berupa toko milik Seniato, dua unit kendaraan roda dua, empat unit kendaraan roda empat, toko apotek, dan sebuah bangunan usaha stempel ludes terbakar. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Peristiwa ini menambah daftar kebakaran yang terjadi di Kutai Timur, menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahaya kebakaran dan perlunya sistem pencegahan yang lebih baik di daerah tersebut. (ADV/NDA/BPBDKALTIM)