SAMARINDA – JURNALKALTIM.com – Dalam rapat kerja Provinsi (Rakerprov) tahun 2023, Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim memberikan penghargaan berupa pin emas kepada 12 tokoh yang berjasa dalam pengembangan olahraga di Kalimantan Timur.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim, Rusdiansyah Aras, menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi besar terhadap olahraga di daerah tersebut.
“Ini adalah bentuk apresiasi pada tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan prestasi olahraga di Kaltim,” ungkap Rusdiansyah Aras, Selasa lalu (19/9/2023).
Beberapa nama yang mendapatkan pin emas ini antara lain Kadrie Oening, HM Ardans, Suwarna AF, Syaukani HR, Harbiansyah Hanafiah, Zuhdi Yahya, Awang Faroek Ishak, Saleh Basire, Said Amin, Dahliana, Aliansyah, dan Iqbal Candra.
Regenerasi dan Pembinaan Prestasi Harus Jadi Prioritas
Saleh Basire, salah satu penerima penghargaan, dikenal sebagai tokoh yang pertama kali memperkenalkan cabang olahraga (cabor) gulat di Kaltim. Menurutnya, penghargaan semacam ini dapat memotivasi berbagai pihak, baik itu pelatih maupun pengurus, untuk terus mengembangkan olahraga di Kaltim. “Hal-hal seperti ini bisa memotivasi semua pihak. Karena ada apresiasi dari pemerintah dan KONI Kaltim (Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim) dengan adanya penghargaan ini,” ungkap Saleh.
Basire menjelaskan bahwa regenerasi dan pembinaan prestasi harus menjadi prioritas, dengan tujuan meningkatkan kualitas atlet muda di Kaltim. Ia menambahkan bahwa saat ia mulai mengajar, banyak atlet bermunculan dan ia melakukan perekrutan yang menghantarkan gulat menjadi cabor unggulan.
Sebagai pelatih yang berdedikasi, Basire mengajarkan teknik gulat kepada siswa-siswinya di Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA). Ia berpesan kepada atlet dan pengurus untuk tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mencetak prestasi dan terus melakukan regenerasi. “Jangan hanya pernah, tapi harus ada prestasi dan gerakan regenerasi harus terus ada,” tutupnya.
Jejak Prestasi Saleh Basire Dalam Menghidupkan Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim
Sejarah Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim tak akan lengkap tanpa menyebut nama Drs. HM Saleh Basire. Kiprah dan pengorbanannya telah mengubah persepsi olahraga di daerah ini, mengangkat Kaltim dari julukan “Kalimantan Tidur” ke puncak prestasi olahraga nasional.
Dalam perjalanannya, Saleh Basire menunjukkan komitmen dan dedikasi yang luar biasa. Bahkan, ia rela melanggar janji pada orangtuanya untuk segera menyelesaikan kuliah di IKIP PGRI demi olahraga. Kuliah yang dimulai pada tahun 1969, baru selesai dan diwisuda dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1989. Pengorbanan ini menegaskan keseriusannya dalam memajukan olahraga di Kalimantan Timur.
Salah satu prestasi terbesar Saleh Basire adalah pembinaan olahraga gulat di Kaltim. Bersama Alm. HM. Ardans, Gubernur Kaltim saat itu, Saleh membina pegulat yunior Kaltim. Hasil kerja kerasnya terlihat jelas pada Kejurnas Gulat Kelompok Umur Yunior 1982, di mana Kaltim meraih medali emas, perak, dan perunggu.
Prestasi ini terus meningkat dan mendapatkan puncaknya pada PON XIII di Jakarta. Disana, Kaltim diakui sebagai juara umum cabang olahraga gulat. Prestasi ini kembali terulang pada PON berikutnya, menandai dominasi Kaltim di kancah olahraga nasional.
Tak hanya membangun dari dalam negeri, Saleh Basire juga mengenyam pelatihan tingkat Internasional. Kesempatan belajar di Iran, Baghdad Iraq, dan Paris menjadi salah satu kunci suksesnya. Selain itu, motivasi yang kuat dan kegemarannya membaca di perpustakaan tempatnya bekerja memberinya wawasan dan ilmu tambahan.
Prestasi dan dedikasi Saleh tidak lepas dari penghargaan. Dua kali ia mendapatkan SIWO AWARD dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Kaltim sebagai bentuk pengakuan atas kerja kerasnya.
Namun, dari semua penghargaan dan prestasi, peristiwa yang paling berkesan bagi Saleh adalah saat ia dapat menunaikan ibadah haji pada tahun 2000. Bonus prestasi dari atlet gulat Kaltim pada PON XV-2000 di Surabaya memberinya kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam kelima.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)