26.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurKasus Penularan Malaria di PPU Ancam IKN, Dinkes Kaltim Lakukan Hal Ini!

Kasus Penularan Malaria di PPU Ancam IKN, Dinkes Kaltim Lakukan Hal Ini!

Samarinda, JURNALKALTIM.com – Melihat data kasus penularan malaria terbanyak di beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinkes Kalimantan Timur bertekad melakukan langkah antisipasi. Langkah antisipasi tersebut dilakukan mulai dari mengadakan migrasi surveilans hingga penyuluhan pola hidup sehat. Pasalnya, desa di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi sumber kasus malaria terbanyak merupakan daerah yang berdekatan dengan IKN.

Desa Dengan Kasus Penularan Malaria Terbanyak Berdekatan Dengan IKN

Kasus penularan malaria di Provinsi Kalimantan Timur, masih sangat banyak terjadi hingga sampai saat ini. Hal ini disampaikan oleh Setyo Budi Basuki yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur. Tercatat bahwa dari sepuluh kabupaten dan kota yang terdapat di kawasan wilayah Provinsi Kalimantan Timur, kasus penularan malaria terbanyak ditemukan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

penularan malaria
Kasus Penularan Malaria di PPU Ancam IKN, Dinkes Lakukan Hal Ini!

Bersumber pada data yang dihimpun dan yang telah tercatat di Dinkes Kalimantan Timur, Desa Sotek yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan wilayah dengan kasus penularan malaria terbanyak. Kasus malaria di Desa Sotek tercatat mencapai sebanyak 489 kasus. Data ini diambil dengan membandingkan banyaknya kasus malaria yang terdapat di sebanyak 15 Puskesmas yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dimana, pada tahun 2023 ini saja, sudah tercatat bahwa ada sekitar 1006 kasus penyakit malaria yang terjadi sejauh ini.

Melihat data tersebut, lantas Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa, meskipun secara geografis Desa Sotek letaknya berdekatan dengan kawasan wilayah Inti Pusat Pemerintahan dari Ibu Kota Nusantara (IKN), namun penyebaran penyakit malaria sampai dengan saat ini penularan malaria tidak terjadi hingga ke kawasan di IKN. Pada masa sekarang ini, yang menjadi faktor penyebab meningkatnya kasus penularan malaria yang melonjak tinggi di Desa Sotek, disebabkan karena fasilitas kesehatan Puskesmas di kawasan sekitar daerah tersebut, pusatnya berada di Desa Sotek. Sehingga, laporan yang berisi tentang kasus penularan malaria juga terpusat di fasilitas kesehatan tersebut.

Meskipun demikian, pihak Dinkes Kalimantan Timur tetap bertekad untuk melakukan tindakan waspada terhadap potensi penularan penyakit malaria tersebut agar tidak dapat masuk menyelinap ke wilayah IKN. Hal ini dikarenakan jalur keluar masuknya tenaga kerja di IKN, melalui kawasan Desa Sotek tersebut.

Setyo Budi Basuki menuturkan bahwa sebenarnya memang untuk kawasan di IKN sendiri tidak ditemukan penularan malaria. Dan adanya kenaikan kasus penularan malaria yang tinggi di Desa Sotek terjadi dikarenakan layanan kesehatan Puskesmas di Desa Sotek dan daerah di luar Desa Sotek, terpusat di Puskesmas tersebut sehingga kasus penularan malaria tercatat semuanya disana.

Upaya Menekan Kasus Penularan Malaria di Penajam Paser Utara

Dengan temuan kasus yang meningkat di Desa Soket tersebut, maka dari itu untuk kedepannya, Dinkes Provinsi Kalimantan Timur bertekad untuk terus mengupayakan penurunan terhadap kasus penularan malaria, terutama di kawasan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam upaya menekan kasus penularan malaria tersebut, Dinkes Kalimantan Timur telah merancang rencana untuk mengadakan migrasi surveilans (menjaring penderita malaria) terhadap setiap tenaga kerja yang bertugas di kawasan IKN. Migrasi surveilans ini diadakan dengan melaksanakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sampai dengan melakukan screening atau pemeriksaan terhadap setiap tenaga kerja yang berasal dari luar daerah yang merupakan termasuk ke dalam wilayah endemis malaria.

Selain itu, Dinkes Kalimantan Timur juga tengah mencanangkan program lain yang akan dijalankan secara bertahap agar kawasan wilayah IKN dan sekitarnya nantinya akan menjadi daerah yang terbebas dari malaria dengan nol kasus. Memang untuk saat ini sudah ada disediakan vaksin khusus malaria, akan tetapi pelaksanaannya belum menjadi program utama di masa mendatang.

Seiring dengan program-program tersebut, Dinkes Kalimantan Timur juga gencar mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada para masyarakat untuk dapat melakukan langkah pencegahan terhadap potensi penularan malaria dengan menerapkan pola hidup sehat. Peran aparatur desa juga diperkuat untuk secara aktif giat menjaga kebersihan lingkungan bersama dengan para warga. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More