23.3 C
Samarinda
Kalimantan TimurPemprov Kalimantan Timur Jadikan PPU dan Kukar sebagai Lumbung Pangan

Pemprov Kalimantan Timur Jadikan PPU dan Kukar sebagai Lumbung Pangan

iklan dpmpd kaltim

Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.com – Sebagai bentuk dukungan dan partisipasi daerah terhadap program-program yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sedang menyusun rencana perihal pembangunan proyek lumbung pangan. Proyek tersebut rencananya akan berpusat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) serta wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).

Menggerakkan 9 Ribu Hektar Lahan Tidur

lumbung pangan
Pemprov Kalimantan Timur Jadikan PPU dan Kukar sebagai Lumbung Pangan

Sebagai informasi, Akmal Malik selaku Pj. Gubernur Kalimantan Timur mengungkapkan alasan di balik program lumbung pangan diinisiasi oleh pihak pemprov di Kabupaten PPU dan Kukar adalah karena wilayah tersebut sudah sejak beberapa tahun terakhir menjadi sentra bagi industri pertanian. Adapun, produk industri pertanian unggulan tersebut ialah beras, yang merupakan kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat.

Sehingga, inisiasi program tersebut diharapkan dapat membantu percepatan produksi pangan pokok di wilayah Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, Akmal juga menginginkan agar lahan pertanian di Provinsi Kalimantan Timur dapat terus tumbuh dan berkembang. Hal tersebut ditegaskan Akmal seusai dirinya mendapatkan laporan dari para petani di wilayah PPU perihal sembilan ribu hektare lahan pertanian yang terbengkalai.

“Daerah PPU ini, saya sudah dapat informasi kalau ada lahan pertanian yang terbengkalai, sekitar kurang lebih sembilan ribu hektare. Ini juga dilaporkan kalau masuk lahan tidur. Tapi ya bagi saya tidak ada yang namanya lahan tidur, ya. Jadi saya berencana ingin menggerakkan para petani sekitar supaya lahan ini bisa bangun dan menghasilkan lagi. Kan upaya ini juga buat masyarakat dan petani sendiri,” tegas Akmal.

Langkah ini pun tampaknya disambut dengan baik oleh masyarakat. Pasalnya, tindakan tersebut diharapkan dapat menurunkan harga pangan pokok, terutama beras, yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Ini karena, proyek lumbung pangan tersebut dapat mempersingkat alur distribusi dari luar wilayah Kalimantan Timur, yang selama ini menyebabkan tingginya harga bahan pokok dan juga makanan.

Proyek Lumbung Pangan Menyertakan Berbagai Pihak

Lebih lanjut, Akmal juga menjelaskan bahwa pada saat penyusunan rencana awal proyek pembangunan kawasan lumbung pangan tersebut, pihak Pemprov Kalimantan Timur telah bersepakat dengan kelompok tani setempat, kepala desa, hingga camat terkait di wilayah tersebut. Melalui kesepakatan dan dengar pendapat tersebut, Akmal kemudian menyimpulkan beberapa persoalan yang harus dituntaskan.

Beberapa masalah yang dikeluhkan diantaranya ialah perihal keterbatasan infrastruktur dan alat mesin pertanian (alistan), persoalan pasca panen, irigasi perairan sawah, hingga mahalnya harga pupuk di daerah. Terkait berbagai masalah itu, Akmal mengungkapkan bahwa pihak pemprov nantinya akan meminta bantuan kepada Dinas PUPR Kaltim untuk segera memperbaiki saluran irigasi primer yang ada.

Menurutnya, penyelesaian ini merupakan solusi utama agar lahan pertanian yang ada dapat dialiri air dengan baik dan normal. Sehingga, proyek lumbung pangan tersebut, melalui proses penanaman padi bisa dimulai meski musim sedang kemarau. Akmal juga menambahkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) VI Mulawarman, yang menyatakan kesiapannya untuk membantu Kabupaten PPU, khususnya Babulu.

Pemkab Kukar Siapkan 5 Kawasan

Di sisi lain Akmal menjelaskan bahwa inisiasi ide proyek pembangunan lumbung tersebut muncul setelah dirinya bertemu dengan Bupati Edi Damansyah, untuk membahas rencana program swasembada pangan, khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun dalam pertemuan tersebut, Akmal menjelaskan bahwa Edi yang kemudian memaparkan rencana besar Kabupaten Kutai Kartanegara yang menawarkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur.

Akmal juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri telah menyiapkan lima kawasan pertanian terintegrasi berbasis kawasan. Kelima kawasan terintegrasi tersebut berada di Kecamatan Marangkayu seluas 1.476 ha, daerah Sebulu-Muara Kaman 3.034 ha, wilayah Tenggarong-Loakulu 4.106 ha, Tenggarong Seberang I seluas 4.447 ha, dan juga Tenggarong Seberang II 4.447 ha.

(ADV//DPMPD KALTIM//AG)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More