Tanah Grogot, JURNALKALTIM.com – Terdapat dua RT di Desa Sungai Langir yang tengah mengalami kelangkaan air bersih. Hal ini merupakan dampak buruk dari kemarau panjang yang telah terjadi selama dua bulan terakhir. Menindaklanjuti krisis air bersih ini, pihak BPBD Paser akan segera memasok sebanyak 50.000 liter air bersih. Namun, pelaksanaannya membutuhkan langkah koordinasi lebih lanjut.
Kelangkaan Air Bersih Akibat Kemarau Panjang
Seluruh masyarakat yang berasal dari dua Rukun Tetangga (RT), yaitu RT 1 dan RT 2 yang terdapat di Desa Sungai Langir, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sedang menderita kelangkaan air bersih sudah dari beberapa bulan lalu, tepatnya semenjak dua bulan terakhir. Untuk saat ini, tercatat terdapat sebanyak 127 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 450 jiwa penduduk yang merupakan warga dari kedua RT tersebut yang terkena dampak kelangkaan air bersih akibat kekeringan.
Embung yang merupakan cekungan yang dibuat untuk mengatur dan menampung pasokan aliran air hujan dan untuk mendorong peningkatan kualitas air yang berasal dari badan air seperti sungai dan danau, sebagai tempat penampungan air hujan dan air bersih bahkan telah juga mengalami kekeringan. Lebih parahnya lagi, air yang tersedia dalam cekungan tersebut sudah tidak dapat lagi disedot. Hal itu merupakan salah satu dampak dari kemarau yang berkepanjangan yang dialami warga desa sudah sejak beberapa bulan ini.
Kaharuddin yang merupakan Kepala Seksi Pemerintahan Desa Sungai Langir, menyebutkan bahwa saat ini pihak pemerintah desa terus-menerus melakukan berbagai upaya untuk dapat melakukan tindakan penyaluran air bersih. Dan tindakan penyaluran air bersih ini juga dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau.
Saat ditemui pada hari Jumat 03 November 2023, untuk memberikan beberapa keterangan terkait kelangkaan air bersih di Desa Sungai Langir tersebut, Kaharuddin menyebutkan bahwa dalam rangka pemenuhan kebutuhan air akibat kelangkaan air bersih, para warga desa dengan terpaksa harus membeli air bersih. Air bersih tersebut dibeli dari sejumlah pedagang air yang sengaja masuk ke Desa Sungai Langir dengan harga yang dipatok sebesar Rp 15 ribu untuk setiap 20 liter air bersih atau setara dengan satu jerigen yang ukurannya cukup besar.
Kelangkaan air bersih yang menyebabkan krisis air bersih ini merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan antara ketersediaan sumber daya air dan cadangan air dengan permintaan akan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karenanya, perlu dilakukan upaya serius untuk mengatasi krisis air sebagai salah satu penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga.
Pasokan 50.000 Liter Air Bersih Oleh BPBD Kabupaten Paser
Ruslan yang merupakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Paser menyebutkan bahwa pihak BPBD akan secara langsung segera memberikan langkah tindak lanjut yang berhubungan dengan kelangkaan air bersih yang merupakan dampak dari kekeringan yang diakibatkan oleh kemarau panjang yang terjadi di wilayah daerah Desa Sungai Langir tersebut. Dengan menanti koordinasi lebih lanjut, bahkan rencananya BPBD Kabupaten Paser akan memberikan pasokan air bersih sebanyak 50.000 liter.
“Rencananya kami mau menyuplai air bersih 50.000 liter, namun saat ini masih akan dikoordinasikan lebih lanjut,” ungkap Ruslan.(3/11/2023).
Kemudian, Ruslan menjelaskan bahwa akan dikerahkan sebanyak empat armada yang akan diluncurkan dalam bentuk tangki air untuk mengirim air bersih ke Desa Sungai Langir. Dimana rinciannya adalah sebanyak 2 unit truk tangki dari BPBD Kabupaten Paser, 1 unit truk tangki dari Dinas Sosial, dan 1 unit truk tangki dari pihak Kecamatan Tanah Grogot.
Dimana seusai dilakukan langkah koordinasi tindak lanjut dengan beberapa pihak terkait lainnya, maka dengan segera keempat armada truk tangki tersebut akan secara langsung diluncurkan ke Desa Sungai Langir untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga akan ketersediaan air bersih.
(ADV/NDA/BPBDKALTIM).