Samarinda, JURNALKALTIM.com – DBON Kalimantan Timur tengah fokus dalam pengadaan pembinaan atlet usia dini dengan memprioritaskan kepada 14 cabang olahraga utama. Selain 14 cabang olahraga tersebut, ada pula 4 cabang olahraga potensial lain yang sedang dirancang pengintegrasiannya untuk juga diberlakukan kegiatan pembinaan. Hal ini dilakukan untuk dapat memilah pelajar yang memiliki potensi dalam bidang olahraga.
Pembinaan Atlet Pada 4 Cabang Olahraga Potensial
Pihak Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Provinsi Kalimantan Timur telah menentukan langkah prioritas untuk melakukan pembinaan atlet usia dini yang difokuskan kepada sebanyak 14 cabang olahraga atau disingkat dengan cabor utama.
Adapun cabang olahraga yang menjadi prioritas bagi DBON Provinsi Kalimantan Timur yaitu meliputi olahraga angkat besi, atletik, balap sepeda, bulutangkis, dayung, menembak, karate, panahan, panjat tebing, wushu, taekwondo, renang, pencak silat, dan senam artistik.
DBON merupakan suatu program Pembangunan Olahraga Jangka Panjang untuk periode tahun 2021-2045, dimana program pemerintah pusat di bidang olahraga ini terdiri dari olahraga masyarakat, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi. Salah satu target yang ingin dicapai oleh DBON yaitu Negara Indonesia nantinya mampu meraih prestasi terbaik pada penyelenggaraan Olimpiade 2044. Sehingga, DBON menurunkan pelaksanaannya kepada setiap provinsi di Indonesia untuk menjaring kader atlet terbaik.
Luri Saksono yang menjabat sebagai Wakil Kepala Pelaksana Sekretariat DBON Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan bahwa selain pembinaan atlet pada 14 cabang olahraga prioritas tersebut, upaya pembinaan atlet usia dini juga turut mengikutsertakan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Timur.
Seperti diketahui bahwa PPLP Provinsi Kalimantan Timur saat ini sedang melakukan rancangan pengintegrasian kepada 4 cabang olahraga potensial ke dalam program yang dijalankan oleh DBON Provinsi Kalimantan Timur. Keempat cabang olahraga yang sedang dalam proses pertimbangan untuk segera dikembangkan lebih lanjut dengan menerapkan program DBON Provinsi Kalimantan Timur tersebut adalah soft tennis, taekwondo, panahan, dan gulat.
“Keempat cabor yang dipertimbangkan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui program DBON Kaltim adalah taekwondo, gulat, panahan, dan soft tennis,” jelas Luri Saksono.
Kemudian Luri Saksono turut menjelaskan bahwa proses penyusunan rangkaian usulan dan dokumen proposal yang berhubungan dengan rencana pengintegrasian 4 cabang olahraga potensial tersebut sedang dalam proses penyelesaian. Dan bagaimanapun keputusan akhir yang diambil nantinya akan tetap berada di bawah ketetapan yang diberikan oleh Kepala Sekretariat DBON Provinsi Kalimantan Timur.
PPLP Provinsi Kalimantan Timur sendiri dijadikan sebagai pusat pembinaan atlet pelajar yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Pelaksanaan tugas PPLP sudah lama memikul peran untuk melakukan penjaringan dan pelatihan terhadap para pelajar muda yang telah terbukti sudah memperlihatkan potensinya di bidang olahraga.
Agenda Program Pembinaan Atlet Pelajar
Setelah para atlet selesai mengikuti pembinaan dalam PPLP, maka para atlet tersebut selanjutnya dapat meneruskan pendidikan di bidang olahraga mereka pada Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut penjelasan yang diberikan oleh Luri Saksono, DBON Provinsi Kalimantan Timur tengah merancang rencana untuk memulai tahapan awal dalam pembinaan atlet dengan menarik partisipasi dari sekitar 20 sampai dengan 25 atlet yang berasal dari keempat cabang olahraga potensial yang tadi sudah disebutkan.
Pembinaan atlet tersebut akan menugaskan sebanyak empat pelatih yang akan merancang dan menyusun program latihan. Perancangan program latihan tersebut berfokus pada pengadaan ketersediaan peralatan tanding dan sesi try out agar para atlet dapat meningkatkan pengalaman yang dimiliki.
Walaupun dalam pelaksanaannya cabang olahraga soft tennis tidak termasuk ke dalam daftar 14 cabang olahraga prioritas DBON Provinsi Kalimantan Timur, namun Luri Saksono menyatakan bahwa tetap saja keputusan terakhir nantinya akan diserahkan ke tangan Kepala Sekretariat.
Pembinaan atlet usia dini ini masih merupakan tahap awal. Sehingga pelaksanaannya sangat membutuhkan adanya kerja keras, dedikasi, dan kesabaran dari seluruh pihak yang turut terlibat. Maka dari itu, DBON Provinsi Kalimantan Timur berharap bahwa pihaknya mampu meluaskan program pembinaan atlet usia dini ini di tingkat kabupaten maupun kota di masa yang akan datang.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)