Samarinda, JURNALKALTIM.com – Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menggelar audiensi dengan UGM dengan menyoroti pemenuhan kebutuhan tenaga medis khususnya dokter spesialis untuk Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini merupakan salah satu agenda Pemprov Kalimantan Timur dalam pembangunan kesehatan di daerah Kalimantan Timur, termasuk pemenuhan dokter spesialis di IKN yang eksistensinya tidak dapat dipisahkan dengan Benua Etam.
Kurangnya Tenaga Dokter Spesialis Di Provinsi Kalimantan Timur
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Akmal Malik melakukan audiensi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Kota Yogyakarta, tepatnya dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK). Diketahui bahwa Academic Health System (AHS) UGM menawarkan jalinan kerjasama sebagai bentuk dukungan terhadap perencanaan pemenuhan dokter spesialis di Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan audiensi dan kerjasama ini dilakukan untuk mewujudkan terciptanya kemandirian daerah dalam hal produksi, distribusi, sampai dengan retensi dokter umum, dokter gigi, hingga dokter spesialis. Sehingga melalui audiensi yang digelar ini, harapannya adalah dapat mendorong adanya potensi untuk memperkuat sentra dan fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Pernyataan tersebut merupakan hal yang disampaikan oleh Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik setelah mendapatkan audiensi dari dr. Datu Respatika, Ph.D., Sp.M. yang merupakan Asisten Wakil Dekan Kerjasama Alumni dan Pengabdian Masyarakat FK-KMK Universitas Gadjah Mada dengan turut didampingi oleh dr. Haryo Bismantara, MPH, Hasmiati Sessu, dan Nur Af’idah yang merupakan Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) AHS Universitas Gadjah Mada, serta Indra R Dharmawan dari pihak Kementerian Kesehatan. Dimana audiensi ini digelar di dalam ruang VVIP Room Guest House yang terdapat di Kompleks Pendopo Odah Etam, Kota Samarinda.
Pj Gubernur Akmal Malik memberikan penjelasan bahwa Provinsi Kalimantan Timur saat ini dari aspek infrastruktur dinilai sudah cukup bagus dan memadai, seperti yang bisa dilihat bahwa Kalimantan Timur sudah memiliki sejumlah rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap. Akan tetapi, sangat disayangkan melihat situasi man power atau sumber daya manusia tenaga dokter spesialis di Provinsi Kalimantan Timur masih belum dapat mencukupi kebutuhan.
Sehingga dengan kedatangan dan audiensi yang digelar bersama pihak FK-KMK Universitas Gadjah Mada ini dapat membantu dalam memetakan jumlah kebutuhan dokter spesialis, dan mengkaji kemungkinan adanya kerjasama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) di masa depan dengan membuka beberapa program studi yang terbaru. Terutama dalam hal melahirkan dokter spesialis yang memang saat ini sedang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan pelayanan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur.
Persiapan Pemenuhan Tenaga Dokter Spesialis Dengan Kemenkes
Selain menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, Pj Gubernur Akmal Malik juga nyatanya telah melakukan dialog dan berdiskusi dengan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Diskusi ini sebagai bentuk untuk mendapatkan dukungan terhadap rencana Provinsi Kalimantan Timur dalam membangun dan meningkatkan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Timur dengan kualitas lebih baik kedepannya.
Upaya untuk meningkatkan pembangunan pelayanan kesehatan dengan kualitas yang lebih baik tersebut salah satu diantaranya yaitu dengan melakukan persiapan terhadap pengadaan ketersediaan tenaga kesehatan, dalam hal ini khususnya dokter spesialis. Pj Gubernur Akmal Malik bermaksud bahwa kerjasama yang terjalin bukan hanya untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur saja, melainkan pula untuk menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) termasuk dokter spesialis di Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia.
“Jadi kita berharap kerjasama ini bisa membantu kita untuk pembangunan kesehatan di Kaltim,” imbuh Pj Gubernur Akmal Malik.
Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut menekankan bahwa arah kerjasama yang dilakukan ini juga pada akhirnya akan merambah untuk kepentingan IKN. Pasalnya, menurut Pj Gubernur Akmal Malik, Provinsi Kalimantan Timur tidak dapat dipisahkan dari IKN secara sosial. Memang benar adanya berbeda secara administratif, namun dalam pemenuhan kebutuhan tidak akan bisa dipisahkan. Meskipun sudah didirikan beberapa rumah sakit di IKN.
Pj Gubernur Akmal Malik turut menyampaikan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan dokter spesialis ini bertujuan untuk mempersiapkan buffer zone (daerah penyangga). Dan hal tersebut merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur dari segi infrastruktur dan man power bidang kesehatan terutama dokter spesialis yang lebih baik dan mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan di masa depan. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)