24.1 C
Samarinda
Gaya HidupKesehatanTelan 2 Korban Jiwa di India, Apakah Kita Perlu Waspada Akan Virus...

Telan 2 Korban Jiwa di India, Apakah Kita Perlu Waspada Akan Virus Nipah?

JurnalKaltim.com – Timbulkan dua kasus kematian di India, virus Nipah mulai menjadi bahan perbincangan masyarakat Indonesia. Sebagian besar merasa khawatir dan cemas karena epidemiolog menyebutkan virus ini lebih berbahaya daripada Covid – 19. Meski kelihatannya muncul baru – baru ini, kenyataannya virus ini sudah muncul sejak tahun 1998 dengan jumlah total kematian 106 kasus.

Apa itu Virus Nipah?

Virus Nipah
Telan 2 Korban Jiwa di Indonesia, Apakah Kita Perlu Waspada Akan Virus Nipah?
Foto : Olivier Farcy

Virus Nipah sendiri ditularkan melalui hewan, liar maupun domestik, untuk induk alamiahnya sendiri adalah kelelawar buah. Dari sejak kemunculan pertamanya hingga saat ini, tercatat ada 700 kasus virus Nipah yang terjadi di 5 negara, yaitu Malaysia, Bangladesh, India, Singapura dan yang terakhir Filipina dengan total kematian 407 jiwa.

Sebanyak 48% kasus terjadi di negara Bangladesh. Sepanjang tahun 2023, telah terdeteksi 11 kasus di Bangladesh dengan 10 kasus penyebabnya berasal dari konsumsi getah kurma dan satu kasus dari kontak langsung antara dokter dan pasien.

Apakah warga Indonesia perlu khawatir dengan keberadaan virus ini? Faktanya, sampai saat ini belum ada catatan kasus penyakit virus ini. Tapi, penyebaran virus pada kelelawar buah telah dibuktikan oleh beberapa penelitian dan publikasi ilmiah.

Gejala Virus Nipah

Seseorang yang terkena virus ini biasanya akan mengalami beberapa macam gejala dari mulai infeksi saluran nafas akut ringan / berat, ensefalitis fatal hingga penderita tanpa gejala.

Pasien yang terinfeksi virus ini pada umumnya akan menderita sakit kepala, demam, muntah, nyeri tenggorokan hingga merasa nyeri otot atau mialgia. Tanda – tanda gejala ini biasanya juga dibarengi dengan perasaan mudah mengantuk, pusing, turunnya kesadaran hingga tanda – tanda kelainan neurologi lainnya.

Untuk kasus tertentu, pasien penderita bisa mengalami pneumonia atopik dan gangguan pada saluran pernapasan berat, juga ada kemungkinan terjadinya kejang – kejang yang bisa berujung pada situasi koma berjarak sekitar 24 hingga 48 jam sampai pada tahap kematian.

Gejala penyakit Nipah biasanya muncul dalam waktu 4 sampai 14 hari sejak pertama terpapar virus. Namun, untuk beberapa kasus, masa inkubasi bisa berkembang sampai 45 hari lamanya.

Penularan Virus Nipah

Penyakit Nipah akan ditularkan melewati cara berikut:

  1. Kontak Langsung dengan Hewan
    Kontak langsung yang dimaksud dalam hal ini adalah bersentuhan dengan urin, darah, air liur atau pembuangan pernafasan dari hewan yang sudah terjangkit penyakit Nipah.
  2. Konsumsi Daging Mentah
    Konsumsi dari produk makanan mentah atau hewan yang telah terinfeksi penyakit Nipah, termasuk buah atau nira sawit yang telah dimakan atau terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terjangkit penyakit Nipah.
  3. Kontak dengan Orang yang Terinfeksi
    Kontak secara langsung dengan penderita yang terkena penyakit Nipah, baik itu melalui urin, tetesan keringat atau darah. Di dalam kasus penyakit Nipah yang tercatat sampai saat ini, penyakit ini biasanya ditularkan melalui keluarga ataupun dokter hingga tenaga kesehatan yang sedang merawat pasien tersebut.

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Nipah

Kira – kira apa yang perlu dilakukan jika terkena virus Nipah? Menurut data yang tercatat dari Centers for Disease Control and Prevention, belum ada spesifik obat yang harus dikonsumsi oleh pasien penyakit Nipah.

Langkah pengobatan yang diberikan pada pasien Nipah hanyalah berupa terapi suportif dan simptomatik agar segera meringankan gejala yang telah ada dalam diri pasien seperti komplikasi neurologis ataupun infeksi pada saluran pernafasan.

Untuk mencegah tertularnya penyakit Nipah, langkah yang paling efektif adalah menghindari daging mentah, jangan langsung mengonsumsi nira dari pohon melainkan harus melalui proses pemasakan terlebih dahulu.

Terapkan kebiasaan hidup bersih dan hindari kontak dengan hewan ternak. Kalaupun terpaksa harus berinteraksi dengan hewan ternak, kenakanlah pakaian APD.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More