JURNALKALTIM.com – Munculnya virus nipah di negara bagian Kerala, India selatan, telah merenggut dua korban jiwa. Setelah Covid-19 mereda, dunia kembali dihebohkan dengan munculnya virus Nipah India (NiV). Sebagai upaya pengendalian, sejumlah sekolah, kantor, dan transportasi umum dilakukan penutupan pada hari Rabu (13/9/23).
Lebih lanjut, dua orang dewasa dan seorang anak masih dalam perawatan di rumah sakit karena terinfeksi NiV. Untuk mengatasi situasi ini, lebih dari 700 orang telah menjalani tes untuk memeriksa apakah mereka terinfeksi virus ini.
Apakah Virus Nipah Berbahaya?
Tingkat kematian kasus infeksi Virus ini dapat bervariasi, menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) diperkirakan angka kematian berkisar antara 40% hingga 75%. Angka ini dapat berfluktuasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kemampuan setempat dalam melakukan surveilans epidemiologi (pemantauan penyebaran penyakit) dan manajemen klinis (pengobatan pasien) yang efektif.

Dalam beberapa wabah, tingkat kematian bisa lebih rendah, sementara dalam wabah lainnya bisa lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk melakukan deteksi dini tindakan pencegahan, dan manajemen yang cepat sangat penting dalam mengatasi infeksi NiV.
Begini Cara Penularan Virus Nipah India
Penularan Virus NiV terjadi ketika manusia memiliki kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang dapat mengalami gejala infeksi virus ini jika mereka mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi Virus Nipah, terutama jika dagingnya dimasak tidak sempurna.
Tidak hanya dari hewan ke manusia, Virus NiV juga dapat menular dari manusia ke manusia. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang terinfeksi Nipah Virus melalui kontak dengan pasien yang telah terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan menerapkan tindakan pencegahan saat berurusan dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Bagaimana Gejala Tertular Virus Nipah (NiV)?
Infeksi Virus Nipah memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari, yang berarti gejala infeksi dapat muncul dalam rentang waktu tersebut setelah seseorang terpapar virus.
Gejala infeksi Virus Nipah dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus, dapat berakibat fatal. Beberapa gejala yang dapat muncul saat terinfeksi Virus Nipah meliputi, demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak napas, dan muntah.
Upaya Pencegahan Virus Nipah India Agar Tidak Memakan Banyak Korban Jiwa
Dikutip dari Reuters, Menteri Utama Kerala Pinarayi Vijayan telah mengumumkan langkah-langkah tambahan dalam menghadapi wabah virus Nipah. Ia menyatakan bahwa lebih banyak orang akan menjalani tes untuk memastikan penyebaran virus ini dapat terdeteksi lebih awal. Selain itu, fasilitas isolasi tambahan juga akan disediakan untuk merawat mereka yang terinfeksi.
“Lebih banyak orang bisa dites… Fasilitas isolasi akan disediakan,” ungkap Pinarayi Vijayan, Menteri Utama Kerala.
Menteri Utama juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan. Tindakan ini diambil untuk membatasi potensi penyebaran virus Nipah di wilayah tersebut.
“Kami fokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan negara bagian Veena George.
Langkah-langkah tegas seperti penutupan sekolah dan tempat umum penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Keputusan ini diambil oleh otoritas kesehatan negara bagian dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman virus Nipah yang mematikan.
Selain itu, untuk mencegah penularan infeksi Virus Nipah, ada beberapa langkah yang dapat diikuti.
Hindari Kontak dengan Hewan Penular
Jangan bersentuhan langsung dengan kelelawar atau hewan ternak yang berpotensi terinfeksi Virus. Jika perlu, pasang jaring atau penghalang di sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk.
Cuci Makanan
Cuci bersih sayur dan buah sebelum mengonsumsinya. Hindari makan buah atau sayuran yang terlihat kotor atau tampak telah tergigit oleh hewan.
Gunakan Alat Pelindung Diri
Saat membersihkan kotoran atau urine hewan yang berpotensi terinfeksi Virus, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah.
Cuci Tangan
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sakit, terutama jika mereka memiliki gejala infeksi Nipah virus.
Hindari Konsumsi Daging Kurang Matang
Jangan makan daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang. Pastikan makanan hewan dimasak dengan baik.
Belum Ditemukan Virus Nipah di Indonesia, Masyarakat Harus Tetap Waspada
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan resmi tentang keberadaan Virus Nipah di Indonesia, masyarakat perlu tetap waspada. Virus ini dapat ditularkan dari hewan liar ke manusia, meski belum terdeteksi di negara Indonesia kasus infeksi telah terkonfirmasi di negara-negara tetangga.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus ini. Penerapan langkah-langkah kebersihan pribadi, menjaga jarak fisik, serta menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi menjadi perantara penularan Virus ini adalah langkah-langkah yang bijaksana untuk mencegah penyebaran potensial dari nipah virus.