24 C
Samarinda
NasionalUpacara 17 Agustus 2023 Berlangsung Meriah & Sarat Pameran Kekayaan Kebudayaan Indonesia

Upacara 17 Agustus 2023 Berlangsung Meriah & Sarat Pameran Kekayaan Kebudayaan Indonesia

Jakarta, JurnalKaltim.com – Upacara 17 Agustus yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka berlangsung secara khusuk dan khidmat. Dibuka oleh merdunya alunan musik lagu – lagu bertemakan perjuangan dari Gita Bahana Nusantara. Gita Bahana Nusantara sendiri terdiri dari para putra dan putri Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Iringan aransemen musik menyentuh dari Purwa Tjaraka membuat momen detik – detik proklamasi kemerdekaan dibuka dengan perasaan majestik.

Momen Khidmat dan Spesial dari Upacara 17 Agustus

Mengambil tema “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, upacara Peringatan Detik – Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 78 menjadi ajang penting dimana putra & putri Indonesia mempertunjukkan bakat mereka. Hal ini menjadi cerminan Indonesia sebagai negara dan bangsa. Indonesia terus memperbaiki diri dan berusaha semaksimal mungkin untuk terus maju menuju masa depan Indonesia yang lebih jaya.

Upacara 17 Agustus
Upacara 17 Agustus Berlangsung Meriah & Sarat Pameran Kekayaan Kebudayaan Indonesia
Sumber Gambar : Kompas

Penampilan pertama dari upacara 17 Agustus dibuka oleh Yules Hein, Sonia Agustari dan Cristi Novia Gulatri yang membawakan lagu “Negeriku” diiringi oleh aransemen musik dari Purwa Tjaraka yang dipimpin oleh sang konduktor, Tong Eunice. Selanjutnya, panggung diisi oleh penyanyi solo tunggal Jonathan RB Siregar dan paduan suara Gita Bahana Nusantara yang menyanyikan lagu “Satria Indonesia”.

Paduan suara melanjutkan dengan lagu “Nusantara II” ciptaan Koes Plus. Penutup lagu – lagu pembuka, Gita Bahana Nusantara berkolaborasi dengan Ziva Magnolya membawakan lagu “Zamrud Khatulistiwa” dengan didampingi oleh tarian dance Ekosdance Company.

Dihadiri oleh 8.000 masyarakat umum,hadir dalam upacara 17 Agustus, penampilan spesial Tari Abang None Jakarta untuk Nusantara yang menampilkan tari Rebana yang menunjukkan semangat perjuangan, Hujan Gerimis yang melambangkan pesan budi pekerti baik sehari – hari serta Ondel – Ondel yang melambangkan nilai – nilai keberanian serta kejujuran.

Prosesi pembawaan bendera duplikat dimulai dari ruangan Cawan, Monumen Nasional dan disambut oleh iring – iringan peserta Kirab Budaya dari berbagai macam lapisan masyarakat menuju Kereta Kencana Ki Jaga Rasa. Iring – iringan Kirab Budaya ini mengingatkan kita akan pentingnya berbangsa dan bernegara serta menyadari betapa beragam dan kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pasukan Kirab Budaya lengkap dengan Kereta Kencana Ki Jaga Rasa berjalan dari Monas ke Istana Merdeka.

Antusiasme masyarakat luas dalam mengiringi prosesi detik – detik proklamasi kemerdekaan kali ini sangatlah tinggi. Pasca masa pandemi selama 2 tahun kebelakang, perayaan upacara 17 Agustus sangatlah terbatas. Kini, memasuki masa endemi, masyarakat bisa dengan leluasa merayakan hari spesial kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.

Detail Proklamasi Kemerdekaan RI sebagai Bagian Sejarah Upacara 17 Agustus

Mengingat sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tentunya ada berbagai peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pertama – tama, pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai wujud gencarnya perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Menyusul kejadian pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang dipaksa menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Perang Dunia II pun resmi berakhir, status Indonesia pun berubah bukan lagi menjadi negara jajahan Jepang dan terjadinya kekosongan kekuasaan. Hal ini dimanfaatkan oleh para pemuda, salah satunya Sutan Sjahrir yang mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa Rengasdengklok.

Penyusunan naskah proklamasi dihadiri oleh Sukarni, Sayuti Melik dan B.M Diah Sudiro dan dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda. Perumusan teks proklamasi ini juga disaksikan oleh satu tokoh Jepang, yaitu, Miyoshi (orang kepercayaan Kepala Pemerintahan Umum Jepang) Mayor Jenderal Nishimura.

Ditulis tangan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di kediaman Soekarno yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur pada pukul 10.00 pagi. Dengan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno sebagai Presiden pertama, Indonesia pun resmi menjadi bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More