JURNALKALTIM.com – Kebakaran hutan dan lahan di kawasan wisata Bukit Teletubbies Gunung Bromo yang disebabkan karena adanya aktivitas pemotretan prewedding dengan menggunakan flare (pemantik api), belum juga menemukan titik terang.
Bahkan dikabarkan, setelah mengutarakan permintaan maaf dalam pertemuan bersama beberapa tokoh masyarakat yang dihormati di Suku Tengger, konon kuasa hukum dari pasangan prewedding dan empat orang anggota tim Wedding Organizer (WO) tersebut turut mengungkapkan rencananya untuk membuat tuntutan balik kepada petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kuasa Hukum : Kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Bromo, Kelalaian Petugas TNBTS
Nampaknya, kuasa hukum dan para dalang pemantik flare penyebab kebakaran hutan dan lahan di kawasan wisata Gunung Bromo tersebut juga melakukan investigasi pada beberapa waktu belakangan ini. Pasalnya, pihaknya melihat adanya kelalaian yang juga telah dilewatkan oleh pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dengan kata lain, penyebab kebakaran hutan dan lahan ini bukan sepenuhnya kesalahan kliennya semata.

Hasmoko, selaku kuasa hukum dari empat anggota tim WO dan pasangan prewedding, menyayangkan tidak adanya sistem keamanan yang ketat dan fasilitas umum yang membatasi dan mengawasi aktivitas pengunjung di kawasan wisata Gunung Bromo. Sehingga pihaknya merasa perlu untuk mengambil langkah hukum untuk melaporkan pihak petugas TNBTS yang berkaitan dengan kejadian ini.
Hal ini disampaikan di Kantor Desa Ngadisari, Kec. Sukapura, Probolinggo pada hari Jumat, 15 September 2023 seusai melakukan pertemuan untuk meminta maaf terhadap segenap pihak yang dihormati di Suku Tengger.
Adapun fasilitas umum yang dianggap harusnya disediakan pihak pengelola TNBTS adalah fasilitas siaga keamanan seperti perangkat pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo. Mengingat peristiwa kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo bukanlah hal yang jarang terjadi.
Laporan yang akan ditujukan kepada pihak pengelola TNBTS ini juga dianggap sebagai peringatan untuk lebih memperhatikan keamanan dan pengadaan fasilitas penjagaan yang serius terhadap kawasan wisata TNBTS agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Karena kelalaian dalam hal pemenuhan hak wisatawan tersebut, membuktikan kuatnya orientasi bisnis dalam pengelolaan lahan wisata Bromo tanpa memperhatikan sistem pemeliharaan lahan yang memadai.
Diketahui bahwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan padang sabana Bukit Teletubbies Bromo yang menghanguskan sekitar 500 Ha ini merupakan akibat dari aktivitas pemotretan ide foto prewedding menggunakan flare yang menghasilkan percikan api sehingga menyulut api di dedaunan kering padang rumput sabana Bukit Teletubbies Bromo.
Menurut pengakuan pelaku, pada saat kejadian pihaknya telah berupaya untuk memadamkan api dengan menyiramkan air botol mineral yang mereka miliki. Namun karena persediaan air yang dimiliki jumlahnya terbatas ditambah kondisi rumput kering dan intensitas angin yang tinggi, membuat pihaknya kewalahan dalam memadamkan api.
Kabar Terkini Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Di Kawasan Gunung Bromo
Dikutip dalam CNN Indonesia, kebakaran hutan dan lahan di kawasan Bukit Teletubbies Bromo yang terjadi sejak Rabu, 06 September 2023 hingga 15 September 2023 kini berangsur padam total. Selain akibat bantuan hujan yang terjadi sejak malam Rabu, 13 September 2023 hingga Kamis siang, 14 September 2023, pemadaman api juga kerap dilakukan secara intens dilakukan oleh para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Meskipun terlihat berangsur padam, namun hingga Jumat, 15 September 2023, helikopter penyebar water bombing masih dikerahkan oleh BPBD untuk melakukan pembasahan lahan di wilayah Kota Malang yaitu Jemplang dan Tosari yang diketahui masih terdapat sisa-sisa titik api.
BPBD Provinsi Jawa Timur sendiri mengagendakan sebanyak 50 kali pembasahan lahan pada hari ini, Sabtu 16 September 2023. Helikopter yang dikerahkan adalah helikopter jenis super puma yang mampu mengangkut hingga 4 ribu liter air hanya dalam sekali terbang.
Selain melalui udara, pemadaman kebakaran lahan sabana Bukit Teletubbies Bromo juga dilakukan melalui jalur darat. Hal ini dilakukan sebagai usaha maksimal untuk memastikan titik-titik yang masih mengeluarkan asap dan diduga masih terdapat bara api dapat dipadamkan sepenuhnya.