24 C
Samarinda
Kalimantan TimurKutai KartanegaraAksi Demo Tambang Ilegal Kaltim Ajukan 3 Tuntukan Ini, Harus Segera Dikabulkan!

Aksi Demo Tambang Ilegal Kaltim Ajukan 3 Tuntukan Ini, Harus Segera Dikabulkan!

Kutai Kartanegara, JURNALKALTIM.com – Aktivitas tambang batu bara ilegal memicu aksi demonstrasi warga desa Teluk Dalam Tenggarong Seberang, pada Jumat (15/09/2023). Pasalnya, kegiatan tambang ilegal kaltim ini menimbulkan ketidaknyamanan warga setempat. Banyak warga yang merasakan dampak negatif dari pertambangan ilegal tersebut.

Demonstrasi ini dilakukan bersama dengan sejumlah mahasiswa dan perwakilan dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Kegiatan ini berlangsung tepat di depan pintu masuk area pertambangan, dengan penyampaian orasi 3 tuntutan yang harus segera dipenuhi oleh pemilik lokasi pertambangan.

Isi Tiga Tuntutan Warga Teluk Dalam Pada Pelaku Tambang Ilegal Kaltim

Tambang ilegal Kaltim, Aksi demo, tambang ilegal
Aksi Demo Tambang Ilegal Kaltim Ajukan 3 Tuntukan Ini, Harus Segera Dikabulkan!

Aksi demonstrasi ini merupakan ekspresi kemarahan warga yang sudah mencapai puncaknya, karena ketidak adanya perlindungan bagi mereka yang berada di wilayah pertambangan ini. Mereka merasa sangat terganggu karena lokasi pertambangan berada begitu dekat dengan pemukiman warga di Rt.01 Desa Teluk Dalam.

Salah satu perwakilan warga dari Rt.01 Desa Teluk Dalam bernama Nasikin memberikan orasi, ia menyampaikan bahwa dirinya mewakili warga sekitar dengan tiga tuntutan yang harus segera dipenuhi.

  1. Menghentikan aktivitas pertambangan ilegal di wilayah tersebut.
  2. Menghentikan penumpukan batu bara di tengah pemukiman warga di pusat Kota.
  3. Menyediakan jalur khusus untuk aktivitas lalu lintas yang terkait dengan tambang, sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas utama penduduk.

Setelah memberikan orasi, para demonstran bergegas menerobos melalui portal yang mengarah ke lokasi penambangan ilegal. Saat mereka tiba di area tambang, mereka menemukan tanah hasil galian yang berserakan di sekitar lokasi. Selain itu, terlihat dua excavator yang tengah digunakan untuk aktivitas pertambangan ilegal ini.

Dampak Tambang Batu Bara Ilegal Desa Teluk Dalam Kaltim

Penambangan Tanpa Izin (PETI) merupakan kegiatan penambangan mineral atau batubara yang dilakukan oleh individu, masyarakat, atau perusahaan tanpa memiliki izin resmi dari pemerintah. PETI biasanya tidak mematuhi prinsip-prinsip pertambangan yang baik, dan seringkali memiliki dampak negatif yang signifikan pada lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Nasikin pun menyoroti dampak negatif yang sangat dirasakan oleh warga setempat. Salah satunya ialah kesulitan bernafas akibat polusi udara yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan ilegal ini. Warga di sekitar area tambang merasa terganggu oleh debu dan partikel berbahaya yang tersebar di udara, mengancam kesehatan mereka serta kualitas udara di lingkungan mereka.

“Debunya itu rasanya lengket di tenggorokan, rasanya sesak susah bernapas. Tetangga saya ada yang mengungsikan diri untuk mengamankan kesehatan. Warga selalu mengeluh semenjak ada tambang ini,” ungkap Nasikin.

Selain itu, seorang demonstran lain bernama Yusuf juga mengungkapkan dampak serius lainnya yang mereka alami akibat pertambangan ilegal ini. Ia menyebutkan bahwa rumah-rumah warga di sekitar tambang seringkali bergetar akibat aktivitas tambang ilegal yang intensif. Getaran ini telah menyebabkan keretakan pada dinding rumahnya dan bangunan lainnya.

Tidak hanya itu, aktivitas tambang ilegal memiliki dampak negatif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, dan lingkungan. Beberapa dampak negatif dari PETI seperti:

Dampak Sosial

  • Menghambat pembangunan daerah karena tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
  • Potensial memicu konflik sosial di masyarakat.
  • Menimbulkan kondisi rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat.
  • Merusak fasilitas umum.
  • Berpotensi menimbulkan penyakit masyarakat.
  • Gangguan kesehatan akibat paparan bahan kimia berbahaya.

Dampak Ekonomi

  • Berpotensi menurunkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan penerimaan pajak.
  • Memicu kesenjangan ekonomi masyarakat.

Dampak Lingkungan

  • Menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
  • Merusak hutan jika terletak di dalam kawasan hutan.
  • Mengganggu produktivitas lahan pertanian dan perkebunan.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

  • Pelaksanaan PETI umumnya mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
  • Terjadi pelanggaran seperti penggunaan peralatan tidak standar.
  • Tidak ada ventilasi udara pada tambang bawah tanah.

Dengan tuntutan yang mereka sampaikan, para demonstran berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah pertambangan ilegal ini dan melindungi hak-hak serta kesejahteraan warga setempat.

Warga Merasa Tambang Batu Bara Ilegal Kurang Mendapat Perhatian Khusus dari Aparat Hukum

Mareta Sari seorang perwakilan dari Jatam Kaltim, menekankan bahwa kehadiran tambang batu bara ilegal di Desa Teluk Dalam harus segera diakhiri. Ia menyatakan bahwa aktivitas tambang ilegal kaltim ini telah berlangsung selama satu bulan, dan dampaknya sangat mengganggu kenyamanan serta merugikan warga sekitar.

“Nggak mungkin ada masalah penumpukan batu bara kalau nggak digali. Hulu harus dibereskan, hilirnya harus diselesaikan. Ini perjuangan bersama”

Mareta Sari juga menyoroti bahwa respons dari pemerintah dalam penegakan hukum terhadap tambang ilegal dirasa lamban. Masyarakat merasa perlu untuk mendesak pemerintah agar bertindak lebih cepat dan efektif.

Ia menyampaikan bahwa meskipun laporan telah diajukan kepada polisi, tetapi respon dan tindakan penegakan hukum terkesan lambat. Oleh karena itu, mereka bersama-sama akan mengawal dan menunggu respons yang lebih baik dari pihak kepolisian.

“Penegakan terasa sangat lamban dan terkesan tidak ada, meski ada tapi lama dan harus didesak masyarakat dulu. Warga sudah lapor ke polisi, jadi kita kawal bersama-sama dan tunggu respon kepolisian,” tutup Mareta. (Mii)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More