Samarinda, JURNALKALTIM.com – Sebanyak 11 atlet wushu asal Kalimantan Timur (Kaltim) diberangkatkan oleh pengurus provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia, guna mengikuti babak kualifikasi PON. Dalam ajang babak kualifikasi PON tersebut, Pengprov juga turut memberikan target bagi para atlet serta kontingen agar seluruhnya dapat lolos untuk mengikuti pertandingan di babak berikutnya.
Terima Kasih untuk Pembinaan KONI
Lebih lanjut, pada acara pemberangkatan para atlet tersebut, Abdul Rasyid selaku Ketua Wushu Indonesia Kaltim turut mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pasalnya menurut Abdul Rasid, pihak KONI lah yang selama ini sudah turut membantu Pengprov dalam hal memberikan pembinaan serta pelatihan bagi para atlet tersebut.
“Hasil dari upaya pembinaan yang telah dilakukan bisa dianggap sangat istimewa. Sehingga, para atlet yang dilatih di bidang olahraga di Kalimantan Timur menjadi sorotan dari seluruh cabang olahraga di Indonesia,” kata Abdul Rasyid. Selain itu dirinya juga menambahkan perihal bonus dari KONI Kaltim, jika para kontingen tersebut dapat berprestasi dalam babak kualifikasi PON kali ini.
Seperti diketahui, para kontingen cabor wushu yang diberangkatkan tersebut telah dijadwalkan akan berkompetisi dalam babak kualifikasi PON pada tanggal 20 hingga 28 Oktober 2023. Selain tim kontingen wushu, ajang yang digelar di Bogor tersebut juga akan mempertandingkan cabor kickboxing, yang akan diikuti oleh perwakilan Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, serta Sulawesi Tenggara.
Optimis Memperbaiki Hasil PON Papua
Abdul Rasyid juga menegaskan bahwa target untuk masuk ke dalam zona medali tersebut dirasa realistis. Hal ini karena dari pelaksanaan dan pengalaman mengikuti babak kualifikasi PON dalam beberapa tahun terakhir, para kontingen Kaltim yang mengikuti ajang tersebut selalu berada dalam posisi 10 besar. Sebab, tujuan KONI dan Pengprov dalam PON XXI/2024 adalah untuk meraih medali sebanyak mungkin.
Meski begitu, Abdul Rasyid mengungkapkan bahwa pihaknya berharap para atlet yang diberangkatkan dapat memperbaiki hasil pada PON kali ini. Pasalnya meskipun selalu dalam 10 besar, kontingen cabor Wushu Kaltim sempat turun ke posisi 7 pada ajang PON Papua 2021 lalu. Padahal, posisi kontingen Wushu Kaltim selalu berada di posisi 3 ataupun 5.
Sehingga, Pengprov dan KONI berharap para atlet dapat kembali meraih posisi 5 pada ajang PON Aceh kali ini. Namun, hal ini tentu tidak mungkin untuk tercapai apabila tidak didukung oleh usaha dari para atlet itu sendiri. Oleh karena itu, Abdul Rasyid mewakili Pengprov Wushu juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para atlet yang sudah berjuang hingga kini.
Dirinya pun juga mengajak para atlet dan juga kontingen agar terus bekerja sama. Kerja sama ini menurutnya perlu terus dilakukan agar target yang telah ditetapkan oleh KONI dapat tercapai dengan baik. Karena, pencapaian tersebut sejatinya tidak hanya menguntungkan bagi KONI, namun juga memberikan dampak positif bagi para kontingen yang mengikuti babak kualifikasi PON tersebut di kemudian hari.
TC Dilakukan Setelah Babak Kualifikasi PON
Namun Abdul Rasyid juga berpesan kepada para atlet yang telah diberangkatkan, bahwa saat ini yang terpenting adalah fokus dan semangat agar lolos dari babak kualifikasi PON tersebut. “Sekarang saatnya kita semua fokus serta dengan semangat tinggi, yang terutama adalah bagaimana kita dapat melewati babak kualifikasi ini dan maju ke PON Aceh 2024,” ujarnya di depan seluruh atlet.
Abdul Rasyid juga menjelaskan, setelah babak kualifikasi PON tersebut, barulah nantinya para atlet tersebut akan mengikuti Training Center (TC) jangka panjang. TC tersebut digelar guna mempersiapkan para atlet untuk berkompetisi dalam ajang PON Aceh dan Sumut 2024 mendatang. Hal ini dilakukan agar program TC tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan para atlet setelah babak kualifikasi. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)