24.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurUrgensi Penelitian Sejarah, Kepala DPK Ungkap Keadaan Sejarah Kaltim

Urgensi Penelitian Sejarah, Kepala DPK Ungkap Keadaan Sejarah Kaltim

Samarinda, JurnalKaltim.com – Baru – baru ini, M. Syafranuddin sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kalimantan Timur mengungkapkan urgensi penelitian sejarah mengingat keadaan sejarah Kaltim yang harus segera mendapatkan perhatian khusus. Syafranuddin sendiri menjelaskan bahwa sejarah bisa dipahami sebagai peristiwa ataupun kegiatan tertentu yang benar – benar terjadi.

Kenapa Urgensi Penelitian Sejarah Begitu Penting?

Syafranuddin yang akrab dipanggil Ivan, menjelaskan bagian dari sejarah Kaltim, dimana masa lampau ataupun asal – usul silsilah dari para raja – raja yang memerintah pada masa lampau. Lebih jauh, Ivan menyebutkan saat ini masih banyak sekali sejarah Kalimantan Timur yang tidak terdokumentasi secara layak. Padahal, pemeliharaan lewat penelitian sejarah sangatlah penting untuk bisa diajarkan kepada generasi – generasi masa kini ataupun mendatang.

Melihat keadaan dokumentasi penelitian sejarah yang sangatlah kurang, Ivan menekankan pentingnya peran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kalimantan Timur. DPK menjadi salah satu media yang dipandang mampu mengumpulkan semua fragmentasi sejarah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan literatur untuk generasi muda.

Penelitian Sejarah
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kalimantan Timur, M. Syafranuddin

“Contohnya saja seperti bendera merah putih pertama kali berkibar di Kaltim itu di mana? Siapa yang kibarkan, itu tidak ada dokumentasinya,” ucap Ivan saat ditemui usai pembukaan Kalimantan Timur Expo 2023 pada hari Sabtu (19/8/2023).

Untuk menjalankan fungsinya, Ivan berharap segenap masyarakat dan berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk dapat membantu DPK demi memaksimalkan penjagaan dan konservasi arsip daerah Kalimantan Timur agar tidak hilang dan terkikis seiring berjalannya waktu. Keberadaan arsip ini dipandang penting karena dari adanya arsip inilah, kitab isa mengetahui awal dan perkembangan daerah Kalimantan Timur.

“Kalau arsip Kaltim hilang sudah tidak ada lagi bahan untuk mengetahui masa lampau di sini,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, Ivan sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah mengajak generasi muda, putra dan putri Kaltim untuk ikut berperan dalam usaha menjaga arsip sejarah Kaltim. Kedepannya, ia berharap DPK dan masyarakat  Kalimantan Timur dapat meningkatkan literasi sejarah secara signifikan.

Langkah – Langkah Penelitian Sejarah

Adanya arsip ataupun dokumen yang menerangkan tentang sejarah Kalimantan Timur merupakan hasil dari dilaksanakannya penelitian sejarah. Penelitian sejarah sendiri merupakan sebuah sistem mekanisme yang sahih untuk memperoleh kebenaran peristiwa atau dokumentasi sejarah. Mekanisme inilah yang nantinya akan mempermudah proses penilaian serta pengujian sumber sejarah secara kritis sehingga semua pihak bisa mencernanya dengan lebih mudah.

Untuk melakukan penelitian sejarah, seseorang tidak bisa begitu saja mencari sumber ataupun memetakan hasil pengamatan pribadinya. Penelitian sejarah yang baik harus melewati lima tahapan terlebih dahulu, yaitu :

  1. Penentuan Topik
    Topik sejarah yang diteliti haruslah bersifat unik, bermanfaat bagi khalayak luas, kesatuan, praktis dan tentunya harus orisinil. Misalnya saja; Pengibaran bendera di tanah Kaltim pada masa perjuangan kemerdekaan. Topik yang diangkat haruslah mampu memancing keingintahuan masyarakat luas, bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan, fokus, peneliti dapat mengakses bukti – bukti atau dokumentasi sejarah sesuai kemampuan.
  2. Heuristik
    Heuristik adalah tahap dimana peneliti berusaha mendapatkan sumber dan juga bukti – bukti pendukung dari masalah yang diteliti. Upaya heuristik ini dilakukan agar nantinya peneliti bisa mendapatkan penelitian yang berkualitas yang didasarkan pada bukti dan informasi sahih.
  3. Verifikasi
    Untuk memeriksa fakta yang ada dalam penelitian sejarah. Peneliti harus melakukan kritik ekstern ataupun kritik intern. Kritik ekstern didapatkan dengan menguji keaslian sumber sejarah secara fisik ataupun memanfaatkan panca indra. Misalnya; menguji warna kertas ataupun mengetes struktur batuan prastasti. Kritik intern didapatkan dengan menguji informasi yang tercantum pada isi sumber sejarah. Dalam hal ini, peneliti bisa menguji keaslian sumber dengan memeriksa stemple ataupun tanda tangan dari pihak – pihak terkait.
  4. Interpretasi
    Tahap berikutnya adalah interpretasi dimana peneliti harus memberikan penafsiran, analisis ataupun pendapat tentang fakta yang diperoleh setelah proses verifikasi.
  5. Historiografi
    Tahap terakhir adalah penulisan sejarah. Pada tahap ini, peneliti harus menentukan, memeriksa, mencari ataupun memaknai fakta – fakta sejarah yang ada agar kemudian bisa menghasilkan hasil penelitian.

Sejarah, khususnya sejarah Kaltim merupakan bagian penting dari kehidupan kita sebagai warga negara, bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Ketika kita mengetahui peristiwa ataupun kejadian di masa lalu, kita bisa belajar dan menghargai dampak dan hasil dari peristiwa bersejarah tersebut. (Dty/adv)

Sumber Eksternal :
– Brain Academy – Simak, 5 Tahapan Penelitian Sejarah Menurut Ahli serta Contohnya
– detikedu – Penelitian Sejarah: Pengertian, Langkah-langkah, dan Contoh

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More