
Samarinda, JURNALKALTIM.com – Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Provinsi di Kaltim berjalan di Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda. Upacara dipimpin oleh Gubernur Kaltim Isran Noor sebagai inspektur upacara. Dalam pidatonya, Isran Noor menekankan agar kita senantiasa bersyukur atas kemerdekaan Indonesia. Selain itu Isran Noor juga berpesan agar generasi muda harus berperan aktif membangun bangsa.
Isran Noor Pimpin Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78
Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ini dipimpin langsung Gubernur Kaltim Isran Noor yang dipusatkan di Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja, Kamis (17/08/2023). Upacara diawali dengan pembacaan teks proklamasi dan dilanjutkan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Gubernur Kaltim Isran Noor sebagai inspektur upacara.
Pengibaran bendera merah putih oleh Paskibraka Kaltim dari tim Bengkirai, yang terdiri dari Komandan Kelompok (Danpok) 8 Sulung Irsyadil Waduudin dan untuk pembawa baki dibawakan oleh Khoirina Alfi Syahrani. Sementara itu, Danpok 17 Zahwa Gustav Permana, Penggerek Bendera Alexander Austin Runtuwene, Pengibar Bendera Ahmad Aldo Renaldi Ramadhansyah.
Dalam pidatonya, Isran Noor menekankan agar kita senantiasa memelihara rasa semangat sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia sekaligus bentuk hormat kepada pahlawan yang gugur.
“Kita mesti memiliki semangat dan kesadaran itu karena kemerdekaan tidak diperoleh dengan begitu mudah, tapi melalui pengorbanan para pahlawan bangsa ini,” ungkap Isran Noor saat upacara pengibaran bendera merah putih di Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja.
Pesan Penting untuk Gen Z
Isran Noor juga mengingatkan kepada Gen Z di Kalimantan Timur agar tidak terlalu santai dan menikmati kemerdekaan ini. Generasi muda, sudah harus berperan aktif, banyak berkontribusi dan melibatkan diri membangun bangsa, tidak hanya menunggu saja untuk dilibatkan oleh pihak lain.
“Kepada generasi muda yang ada di Kalimantan Timur, kita jangan merasa santai saja, kita harus melibatkan diri juga, jangan hanya menunggu saja dilibatkan orang untuk membangun Kalimantan Timur,” tegasnya.
Gubernur Kaltim juga mendapatkan undangan dari Presiden RI Joko Widodo untuk menghadiri upacara penurunan bendera di Istana Merdeka, Jakarta. Kegiataan kenegaraan di Tahun 2023 ini menjadi upacara terakhir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta sebelum nantinya akan di pindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sumber gambar : Niaga Asia
“Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya selaku Gubernur Kalimantan Timur, yang nantinya akan menjadi tuan rumah Ibu Kota Negara (IKN),” imbuhnya.
Terakhir, Isran Noor berharap dengan dilakukannya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dapat berdampat bagi Indonesia bisa lebih maju serta berkembang lagi sebagaimana negara-negara maju yang ada.
“Kita harus lebih optimis lagi dan bisa lebih percaya lagi bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang besar dan berjaya, kita harus lebih bekerja keras lagi agar bisa mewujudkan cita-cita bangsa,” harapannya.
Perlu diketahui, Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja pada hari ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kalimantan Timur Hasanuddin Mas’ud, Kapolda Kaltim Imam Sugianto, para anggota DPRD Kaltim, Forkopimda, dan undangan lain.
Makna Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi itu sebenarnya dari bahasa Latin “proclamare” yang artinya pemberitahuan kepada masyarakat atau khalayak umum tentang ketatanegaraan. Dan peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada waktu itu menjadi peristiwa bersejarah karena di momen inilah bangsa Indonesia terbeba dari penjajahan yang sangat menyiksa.
Tak hanya bebas dari penjajahan, proklamasi kemerdekaan menjadi sumber informasi bersejarah bahwasannya untuk mendapatkan kemerdekaan ini, banyak pahlawan yang berguguran, mereka mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan dari penderitaan berpuluh-puluh tahun dijajah oleh negara asing. Oleh karena itu proklamasi disebarkan tak hanya dalam skala nasional, melainkan penjuru dunia agar semua tahu Indonesia telah resmi merdeka dan membentuk negara satu kesatuan.
Proklamasi hadir sebagai tanda bahwa Indonesia siap memegang teguh sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), apapun sukunya, agama, bahasa, dan segala perbedaan tetaplah dalam satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia.