27 C
Samarinda
Kalimantan TimurStabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang, Akmal Malik Dorong Transformasi Pertanian

Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang, Akmal Malik Dorong Transformasi Pertanian

banner diskominfo kaltim

KALIMANTAN TIMUR, JURNALKALTIM.COM – Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dalam menyongsong Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), diselenggarakan oleh Akmal Malik, Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu di Hotel Fugo Samarinda.

Tekankan Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Dalam Menyambut HBKN

Dalam pembukaannya pada rapat tersebut, Akmal Malik menggarisbawahi pentingnya upaya bersama dalam memastikan ketersediaan bahan pokok di Kalimantan Timur tanpa terus menerus bergantung pada pasokan barang bahan pokok dari luar daerah Kalimantan. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi stabilisasi harga bahan pokok.

Akmal menekankan bahwa evaluasi harus menjadi salah satu bagian dari rutinitas menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, dan pentingnya mengambil tindakan nyata, tidak terjebak dengan rutinitas yang terjadi disetiap hari raya besar.

stabilisasi harga, pasokan barang, green house
Akmal Malik, PJ Gubernur

“Jangan terjebak dengan rutinitas saja, yang terpenting adalah mengambil langkah dari acara-acara seperti ini,” tegas Akmal.

Ia juga menjelaskan dalam wawancaranya, bahwa ia menemukan pada momen menjelang HBKN terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Hal ini dinilai Akmal sebagai sebuah tantangan besar terkait pasokan barang. Ia menyampaikan perlu adanya ikhtiar atau usaha bersama tanpa harus bergantung pada pasokan barang dari luar, terutama Pulau Sulawesi dan Jawa.

Untuk menjawab tantangan pasokan tersebut, Akmal Malik mendukung transformasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern. Sebagai salah satu contohnya dengan menerapkan greenhouse di Kalimantan Timur. Langkah tersebut merupakan langkah proaktif dalam upaya meningkatkan produksi bahan pangan secara mandiri.

Penerapan greenhouse tersebut merupakan salah satu upaya agar panen pertanian bisa direncanakan, sehingga tidak perlu lagi menunggu musimnya seperti pertanian tradisional. Dengan menerapkan greenhouse juga dapat menjadi salah satu solusi bagi lahan yang dinilai kurang subur.

“Ada yang mengatakan tidak bisa Pak, tanah di Kaltim tidak subur. Sekarang banyak solusinya, salah satunya dengan pertanian modern, seperti greenhouse,” tuturnya.

Sebagai percontohan, Akmal menyampaikan bahwa dengan pertanian modern dapat dilakukan secara massive. Dua daerah seperti Balikpapan dan Samarinda dapat menghasilkan sayur mayur seperti pakcoy dan selada yang dapat dipaden setiap 30 hari sekali, atau cabai yang dapat dipanen setiap 3 bulan, maupun melon setiap 76 hari.

Pemakaian lahan green house juga lebih efisien, tidak perlu media yang besar. Oleh karena itu, untuk mengadakan rancangan tersebut tidak hanya melibatkan UKM dan Disperindagkop, namun juga Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, serta seluruh stakeholder harus turut aktif bekerja sama.

“Kan bisa memperkirakan dan tidak memerlukan media yang besar. Jadi ini jangan hanya melibatkan Disperindagkop dan UKM, tapi Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, serta semua stakeholder harus terlibat,” tuturnya.  

Akmal menyampaikan bahwa pihaknya perlu melakukan komunikasi dan mengadakan pertemuan secara teratur dan berkelanjutan, antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pertemuan tersebut bertujuan untuk sinkronisasi intervensi, sehingga program dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran.

“Kita perlu berkomunikasi dan bertemu secara teratur antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyinkronkan intervensi agar dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran,” tuturnya.

Penyelenggaraan evaluasi pemerintahan daerah tahun 2022, menjadi titik perhatian utama Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Sektor-sektor kunci seperti kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan umum, diberikan penilaian khusus. Fokus evaluasi tersebut lebih menekankan pada daerah-daerah yang masih tertinggal dan berada dalam kategori waspada atau merah.

“Ini diutamakan di daerah-daerah yang masih tertinggal dan berada dalam kategori merah atau waspada,” tandasnya.

Dalam acara rapat ini, dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten dan Kota dari seluruh wilayah Kalimantan Timur, perangkat daerah terkait Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta sejumlah stakeholder terkait.

Hadirnya sejumlah pejabat dan stakeholder dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan kokoh Provinsi Kalimantan Timur untuk mencapai stabilisasi harga dan ketersediaan barang pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional.

Rakorda ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi yang disebabkan oleh berbagai dinamika, termasuk fluktuasi harga komoditas dan pemulihan pandemi global.

Dengan tekad yang kuat, Pemerintah Provinsi Kaltim di bawah kepemimpinan Akmal Malik bersama seluruh jajaran pemerintah daerah dan stakeholder terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur, menjadikan Rakorda ini sebagai langkah awal menuju persiapan yang matang dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional.

(ADV/EL/DISKOMINFOKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More