Balikpapan, Jurnalkaltim.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, secara resmi membuka acara Sosialisasi Literasi Digital 2024 untuk sektor pemerintahan di Ballroom Hotel Grand Jatra Balikpapan, Kamis, 6 Juni 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim dan Dewan Pengurus Korpri Kaltim, didukung oleh Ditjen Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.
Sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber terkemuka, termasuk Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Slamet Santoso; Ahli Pertama Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Dandy Wicaksono; Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kemendagri, Machmudan Sadik; Imelda A Hasan; serta Widyaiswara BBPK Jakarta, Arihni Supriati.
Dalam sambutannya, Sri Wahyuni menekankan pentingnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Timur untuk memanfaatkan teknologi informasi tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan mereka.
“ASN jangan terjebak dalam salah pemanfaatan teknologi informasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa ASN harus mampu menggunakan teknologi informasi untuk memudahkan pelaksanaan tugas dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada publik.
Sri Wahyuni juga mengingatkan bahwa meskipun kemampuan ASN dalam memanfaatkan teknologi informasi cukup tinggi, mereka harus berhati-hati agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar.
“ASN perlu memahami literasi digital sebagai dasar untuk menggunakan teknologi informasi secara arif dan benar,” tegasnya, menekankan pentingnya literasi digital dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
Melalui literasi digital, diharapkan ASN dapat mengetahui dan menjelaskan layanan berbasis digital yang ada di instansinya masing-masing, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi. Kepala Diskominfo Kaltim, M Faisal, mengungkapkan bahwa indeks literasi digital Kaltim pada 2022 dan 2023 berada di peringkat tiga nasional, sementara indeks masyarakat digital berada di peringkat empat nasional.
“Literasi internet masyarakat Kaltim sekitar 80,63 persen atau di atas rata-rata nasional 79,50 persen,” ujarnya.
Meski masih ada kawasan blank spot sekitar 20 persen, Faisal menyatakan bahwa sekitar 80 persen warga Kaltim sudah melek internet, dengan penetrasi internet melalui ponsel mencapai lebih dari 71 persen. “Blank spot masih ada, tetapi jaringan ponsel bagus,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan dan pejabat perangkat daerah dari Pemerintah Provinsi Kaltim, serta kabupaten dan kota se-Kaltim. Diharapkan, sosialisasi ini dapat terus mendorong peningkatan literasi digital di kalangan ASN dan masyarakat Kalimantan Timur. (AUL)