23.8 C
Samarinda
Kalimantan TimurSosialisasi Stunting, Disdikbud Kaltim Sebut Generasi Muda Komunitas Agen Perubahan

Sosialisasi Stunting, Disdikbud Kaltim Sebut Generasi Muda Komunitas Agen Perubahan

banner disdikbud

Samarinda, JURNALKALTIM.com – Sebagai upaya pencegahan bertambahnya pengidap stunting, Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur melakukan langkah pengedukasian mulai dari generasi muda dengan melakukan sosialisasi stunting ke sekolah SMA dan SMK. Disamping itu, Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur ingin melalui sosialisasi stunting ini akan membentuk generasi muda sebagai komunitas agen perubahan yang akan meneruskan informasi stunting kepada masyarakat.

Pelajar SMA dan SMK Sebagai Sasaran Utama Sosialisasi Stunting

Sebagai salah satu dari berbagai macam tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat, Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan terjadinya kasus kondisi stunting melalui pengadaan kegiatan sosialisasi stunting.

Dengan cara ini, Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur mencoba untuk memberikan penyuluhan dan edukasi agar pengetahuan dan informasi mengenai kondisi kesehatan stunting dipahami oleh masyarakat dan nantinya mereka akan berupaya untuk menghindari masalah kesehatan yang menjadi momok bagi kelangsungan hidup di masyarakat.

sosialisasi stunting
Siti Aminah, yang merupakan Kepala Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter

Siti Aminah, yang merupakan Kepala Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter memberikan penjelasan bahwa kondisi kesehatan stunting disebabkan oleh adanya gaya hidup yang tidak sehat. Dimana penerapan gaya hidup yang tidak sehat ini lama-kelamaan akan meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Perlu untuk diketahui bahwa saat ini Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur fokus untuk melakukan penanganan sosialisasi stunting terhadap pelajar pada tingkat pendidikan SMA dan SMK sederajat. Yang mana pada akhirnya semua pelajar tersebut akan memasuki masa remaja. Oleh karena itu, para pelajar SMA dan SMK sederajat menjadi kelompok sasaran utama dalam penyelenggaraan sosialisasi stunting.

Seusai menghadiri acara sosialisasi stunting sekaligus Pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Stunting (KPPS) yang dihadiri oleh sebanyak 40 SMA se-Provinsi Kalimantan Timur pada hari Senin, 20 November 2023 lalu, Siti Aminah memberikan beberapa keterangan kepada sejumlah awak media. Dimana Siti Aminah mengatakan bahwa dirinya mengharapkan para pelajar remaja di Provinsi Kalimantan Timur ini tidak menjadi salah satu penyumbang generasi yang mengidap kondisi kesehatan stunting di masa mendatang. Sehingga, apabila nanti para pelajar remaja tersebut sudah berkeluarga, maka mereka tidak akan melahirkan anak yang menderita stunting dari ibu yang memang tidak sehat.

Di dalam upaya pencegahan stunting pada anak tersebut, disamping memberikan edukasi tentang penerapan pola hidup sehat, Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur turut membagikan vitamin berupa tablet penambah darah kepada para remaja putri yang menghadiri kegiatan sosialisasi stunting yang digelar di Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan tersebut.

Sosialisasi Stunting Sebagai Pembentukan Agen Perubahan

Dalam keterangan yang diberikan, Siti Aminah juga menyebutkan bahwa para pelajar ini bukanlah hanya sekedar sebagai sasaran sosialisasi stunting semata, namun juga kegiatan penting ini sebagai media untuk mengarahkan para pelajar untuk dapat menjadi agen perubahan. Dalam kegiatan ini, para pelajar diajarkan untuk dapat menjadi penyuluh yang akan menyebarkan informasi dan pengetahuan mengenai stunting kepada masyarakat.

“Di samping siswa kami dijadikan sasaran dari kampanye stunting, mereka juga akan menjadi agen perubahan,” imbuh Siti Aminah.

Terlebih lagi, para pelajar dianjurkan untuk dapat membagikan informasi dan pengetahuan mengenai informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan stunting yang telah dipahaminya, kepada orang-orang terdekat atau lingkungan di sekitarnya, sebelum akhirnya disampaikan ke masyarakat secara luas. Orang terdekat dan lingkungan sekitar tersebut misalnya adalah teman sekelas atau keluarga masing-masing.

Hal tersebut ditekankan oleh pihak Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur agar para pelajar dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan edukasi dan pemahaman mengenai stunting di lapisan masyarakat. Jadi, supaya masyarakat menjadi lebih mengerti mengenai apa itu stunting, termasuk bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan, beserta bahaya yang dapat ditimbulkan oleh anak yang menderita stunting.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More