25.5 C
Samarinda
Kalimantan TimurSamarindaPencegahan Bullying, Ini Strategi MAN 2 Samarinda. Semua Ambil Peran!

Pencegahan Bullying, Ini Strategi MAN 2 Samarinda. Semua Ambil Peran!

banner disdikbud

Samarinda, JURNALKALTIM.com – Meskipun tidak ada kasus bullying, namun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur gencar melakukan berbagai langkah pencegahan bullying. Dengan memanfaatkan peran semua pihak yang ada di lingkungan sekolah, MAN 2 Kota Samarinda mengupayakan tumbuhnya sara saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Mulai dari kegiatan upacara, memfungsikan pihak Bimbingan Konseling (BK), program keagamaan, hingga peran OSIS diperkuat untuk mencegah adanya tindakan bullying di lingkungan sekolah.

Penanaman Sikap Saling Menghargai Sebagai Langkah Pencegahan Bullying

Sebagai langkah konkret untuk mengantisipasi adanya kasus bullying atau tindakan perundungan yang saat ini sangat rentan dan sering terjadi di kawasan sekolah, MAN 2 Kota Samarinda memperkuat upaya pencegahan bullying. Walaupun tidak pernah terdengar dan terlihat adanya indikasi terjadinya tindakan bullying di sekolahnya, pihak MAN 2 Kota Samarinda tetap saja konsisten mengambil langkah untuk berjaga-jaga terjadinya tindak bullying di kawasan sekolahnya. Sejumlah program keagamaan pun terus-menerus diperkuat untuk menumbuhkan dan menanamkan rasa saling menghargai dan menghormati yang diwujudkan dalam sikap.

pencegahan bullying
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Usman, selaku Wakil Kepala (Waka) Humas MAN 2 Kota Samarinda memberikan informasi bahwa sampai saat ini kasus pembullyan tidak pernah terdengar dan terlihat di antara para peserta didik maupun diantara setiap pihak penghuni sekolah. Pasalnya pihaknya senantiasa melakukan pemantauan dan kontrol di lingkungan sekolah dan berbagai unit yang berada di sekolah.

“Perihal kasus pembullyan, kalau yang terdeteksi dari pantauan kami, sampai saat ini tidak pernah terdengar,” kata Usman.

Namun, meskipun di lingkungan sekolah cenderung tidak terjadi kasus bullying, dikatakan oleh Usman bahwa kini pihak sekolah khususnya tenaga pengajar terus menerus berupaya untuk menanamkan nilai-nilai yang sangat baik sebagai salah satu upaya pencegahan bullying di sekolah. Salah satu upaya penanaman nilai-nilai moral yang dimaksud adalah misalnya dengan pemberian himbauan saat pelaksanaan upacara bendera. Dimana melalui pembina upacara, MAN 2 Kota Samarinda berupaya mengamanahkan kepada para peserta didik untuk memiliki sikap saling menghormati dan saling menghargai.

Usman juga menuturkan bahwa MAN 2 Kota Samarinda turut memaksimalkan peran guru BK untuk secara berkala melakukan bimbingan langsung ke setiap kelas. Hal ini dikarenakan walaupun guru BK tidak mengajarkan materi pelajaran, tetapi MAN 2 Kota Samarinda ingin guru BK juga mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses pengajaran, khususnya dalam hal pembentukan akhlak.

“Kami memiliki 4 guru BK, semuanya sangat aktif jadi ketika ada apa-apa langsung sangat sigap dan memang selalu di kontrol,” jelas Usman.

MAN 2 Kota Samarinda Perkuat Program Keagamaan

Sebagai pihak penting dalam penyelenggaraan aktivitas di sekolah yang baik dan kondusif, Usman mengungkapkan bahwa pihaknya juga memperkuat hal lain sebagai upaya pencegahan bullying selain menggencarkan himbauan demi himbauan dan mengoptimalkan peran dan potensi tenaga pengajar atau guru. Hal tersebut adalah pelaksanaan beberapa program keagamaan yang dilakukan secara teratur.

Salah satu bentuk program pencegahan bullying dalam sisi keagamaan adalah Muhadhoroh yang kontennya berisi pada penekanan kepada pengarahan akhlak. Dimana Muhadhoroh ini pelaksanaannya dilakukan secara konsisten setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat.

Selain itu, ada juga pelaksanaan pesantren Ramadhan yang digelar setiap bulan Ramadhan dan pelaksanaan Dzikrul Ghofilin yang dikhususkan untuk pelajar kelas 12. Dimana program ini diterapkan dengan maksud agar para pelajar dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sembari melakukan perbaikan akhlak yang lebih baik lagi.

“Penggemblengan yang dilakukan secara agamis,” sambung Usman.

Tidak berhenti disitu, bukan hanya pihak guru saja yang mengupayakan tidak adanya potensi terjadinya kasus perundungan di lingkungan sekolah. Namun lebih dari pada itu, MAN 2 Kota Samarinda juga memanfaatkan peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya. Dimana peran OSIS ini diperlihatkan dengan membagi keanggotaan yang terkelompok ke dalam beberapa bidang tertentu. Dimana masing-masing bidang ini memiliki fokus untuk mengadakan sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan peningkatan semangat kebersamaan diantara para pelajar.

Sejumlah kegiatan yang dimaksud adalah misalnya pada saat melakukan program Muhadhoroh, maka pihak OSIS akan mengomandoi kegiatan pengumpulan santunan apabila terdapat pelajar yang mengalami peristiwa kedukaan. Kegiatan dan aksi seperti ini diharapkan dapat memperlihatkan rasa peduli dan rasa kasih sayang antar sesama.

Usman menilai bahwa peran OSIS dalam upaya pencegahan bullying ini diwujudkan dengan memperlihatkan aksi nyata penerapan sikap saling menghargai dan menghormati. Tidak hanya itu, dengan adanya peran OSIS, pihak sekolah ingin memperlihatkan adanya rasa kepedulian dan kasih sayang sehingga menjadi interaksi timbal balik. Dimana para pelajar lain atau bahkan seluruh pelajar juga akan melakukan hal yang sama dalam mencerminkan kepedulian antar sesamanya.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More