23.8 C
Samarinda
Kalimantan TimurMencegah Bullying Di Sekolah, SMAN 1 Samarinda Libatkan Peran Osis

Mencegah Bullying Di Sekolah, SMAN 1 Samarinda Libatkan Peran Osis

banner disdikbud

Samarinda, Jurnalkaltim.com – SMA Negeri 1 Kota Samarinda terus melakukan upaya proaktif untuk mencegah tindakan bullying di lingkungan sekolah. Kali ini, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMAN 1 Samarinda memegang peran kunci dalam menjalankan pengawasan dan pelaporan kasus-kasus yang mungkin terjadi di sekolah mereka.

Strategi Pencegahan Bullying di SMA Negeri 1 Samarinda

Bullying
Mencegah Bullying Di Sekolah, SMAN 1 Samarinda Libatkan Peran Osis

I Putu Suberata, Kepala Sekolah SMAN 1 Samarinda, menjelaskan bahwa OSIS, yang terdiri dari para perwakilan kelas, memiliki tugas penting dalam memantau kejadian-kejadian yang mencurigakan dan melaporkannya secara langsung.

I Putu mengungkapkan bahwa di sekolah ini yang menjadi anggota atau pengurus osis diambil dari tiap perwakilan kelas, jadi jika ada tindakan yang menyimpang, maka pengurus osis wajib melaporkan. 

Kepala Sekolah tersebut, mengatakan bahwa metode ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan terhindar bullying atau perundungan.

“Jadi terpantau dari OSIS langsung, karena tiap kelas ada perwakilannya yang jadi bagian dari OSIS, itu yang dipakai,” jelasnya.

I Putu menambahkan bahwa sejauh ini gangguan yang terjadi di sekolah bukanlah berasal dari siswa atau lingkungan sekolah itu sendiri, melainkan datang dari luar sekolah, yang seringkali menyebabkan kekhawatiran.

“Sementara karena pagar di area ini belum maksimal, jadi ada yang mencuri helm, tapi sekarang tidak lagi semenjak adanya satpam di pintu pagar, jadi tidak berani tukang curi itu masuk, kalau dulu itu yang jadi masalahnya,” pungkasnya.

Upaya yang dilakukan oleh SMAN 1 Samarinda  ini merupakan langkah proaktif dalam mencegah tindakan bullying, dengan melibatkan OSIS untuk mengawasi dan melaporkan kasus-kasus yang mungkin terjadi. Diharapkan, terciptanya ruang belajar yang aman dan nyaman.

Tindakan Pencegahan Bullying: Kunci Sukses dalam Menciptakan Lingkungan yang Aman

Tindaan bullying di Sekolah dalam video baru-baru ini menjadi sorotan. Kasus tersebut memicu ketakutan dan kecaman dari masyarakat. Mengatasi perundungan bukanlah tugas satu entitas, tapi sebuah tanggung jawab bersama yang dimulai dari langkah-langkah pencegahan.

SMA Negeri 1 Samarinda telah menjadi contoh dalam upaya pencegahan tindakan menyimpang. Sekolah yang masuk katagori sekolah favorit di Samarinda ini telah mengambil langkah-langkah konkrit untuk menjaga lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari tindakan penyimpang. Inisiatif ini diharapkan akan menginspirasi langkah serupa di sekolah lain.

Pencegahan Adalah Kunci

Langkah pertama dalam mengatasi perundungan adalah pencegahan yang dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan anak, keluarga, sekolah, hingga masyarakat sekitar.

1. Pencegahan Melalui Anak

Pencegahan melalui anak adalah upaya memberi pengetahuan kepada mereka tentang apa itu bullying dan bagaimana mereka bisa melawannya jika menjadi korban. Edukasi ini juga mencakup kemampuan anak untuk memberikan bantuan ketika melihat tindakan penyimpangan terjadi. Misalnya, mereka harus tahu cara melerai pertikaian, mendukung korban agar kembali percaya diri, dan melaporkan kejadian bullying kepada pihak sekolah, orang tua, atau tokoh masyarakat.

2. Pencegahan Melalui Keluarga

Orang tua memiliki peran penting dalam pencegahan bullying. Mereka harus meningkatkan kesadaran, komunikasi yang baik antar anak dan orangtua. Memberikan nilai-nilai keagamaan pada anak, memupuk rasa percaya diri, mengajarkan etika, serta mengawasi konsumsi internet serta bahan bacaan anak.

3. Pencegahan Melalui Sekolah

Sekolah juga memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan aman, nyaman, dan bebas dari bullying. Langkah ini mencakup komunikasi efektif antara guru dan murid, pertemuan rutin dengan orang tua, serta memberikan dukungan kepada siswa yang menjadi korban perundungan.

4. Pencegahan Melalui Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga memiliki peran penting dalam hal ini. Oleh karena itu, penting untuk membangun lingkungan masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dan yang bersedia berperan aktif dalam melawan tindakan bullying.

Rehabilitasi sebagai Solusi

Selain pencegahan, langkah rehabilitasi juga penting. Pendekatan ini dilakukan untuk membantu korban dan pelaku perundungan pulih dan kembali mengikuti norma dan aturan yang berlaku. Tujuan dari rehabilitasi adalah memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa tindakan bullying adalah perilaku yang tidak dapat dibiarkan di sekolah dan di masyarakat.

Dalam mengatasi bullying, semua pihak, mulai dari anak, keluarga, sekolah, hingga masyarakat, harus bersatu dan berperan aktif. Hanya dengan tindakan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Samarinda dalam menjaga lingkungan belajar yang sehat. (MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More