Samarinda, Jurnalkaltim.com, Dalam rangka mengurangi dampak emisi karbon atau gas rumah kaca, DPMPD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa) Provinsi Kaltim mengadakan program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) – Carbon Fund di sejumlah desa di Provinsi Kaltim.
Tujuan Dari Program FCPF – Carbon Fund

Foto : DPMPD Kaltim
Program ini merupakan langkah World Bank guna mengurangi emisi gas rumah kaca yang dilakukan oleh Pemprov Kalimantan Timur.
Eka, selaku sekretaris DPMPD Kaltim Eka mengungkapkan pihaknya sudah sejak lama menerapkan program ini ke tingkat desa. Dengan tujuan desa – desa di Provinsi Kaltim memiliki peran dalam melestarikan dan menjaga lingkungan.
“Kita saat ini juga fokus pada program FCPF di desa – desa juga berperan menjaga kelestarian hutan untuk mendukung penurunan carbon” kata Eka pada Selasa (19/9/2023)
DPMPD Kaltim juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap sejumlah desa yang bisa berperan mendukung kelestarian lingkungan melalui program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) – Carbon Fund. Seluruh pihak yang terkait baik di setiap kabupaten atau kota akan terus melakukan koordinasi untuk melakukan pengawasan supaya tidak terjadi tindakan yang bisa merusak lingkungan.
Pelaksanaan program ini, diharapkan mampu berkontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Nationally Determined Contribution (NDC) terutama di sektor penggunaan lahan dan kehutanan
Dampak Negatif dari Emisi Karbon
Emisi karbon adalah proses pelepasan atau penambahan karbon dioksida (CO2) dan gas – gas rumah kaca lainya ke atmosfer bumi sebagai akibat dari aktivitas manusia atau proses alam. Emisi karbon ini dapat berasal dari berbagai sumber , termasuk pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas alam, kegiatan industry, penggundulan hutan dan proses – proses alam seperti letusan gunung berapi.
Gas – gas rumah kaca seperti CO2, metana (CH4) dan nitrous oksida (N2O) memiliki kemampuan untuk menangkap panas dari matahari di atmosfer, menciptakan efek rumah kaca.
Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang iklim bumi, terutama perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Gas yang dilepaskan ini akan menangkap panas di atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu global yang menghasilkan berbagai dampak negatif pada kesehatan manusia, lingkungan dan ekonomi.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari emisi karbon adalah sebagai berikut :
- Perubahan Iklim, emisi karbon adalah penyebab utama perubahan iklim global. Tingkat emisi tinggi dapat menyebabkan pemanasan global yang mengakibatkan peningkatan suhu rata – rata bumi, dengan konsekuensi seperti cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut dan perubahan pola hujan yang merugikan pertanian.
- Kenaikan Permukaan Laut, pemanasan global yang disebabkan oleh emisi karbon dapat melelehkan gletser dan es kutub, yang kemudian mengakibatkan kenaikan permukaan laut. Hal ini juga akan mengancam pulau – pulau kecil dan daerah pesisir serta berdampak negatif pada ekosistem laut.
- Gangguan Ekosistem, perubahan iklim akibat emisi karbon dapat mengganggu ekosistem alami. Spesies – spesies tertentu dapat punah karena tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan suhu dan kondisi lingkungan.
- Terganggunya Kesehatan Manusia, peningkatan suhu dan polusi udara akibat emisi karbon dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia seperti penyakit pernapasan, panas ekstrem dan penyebaran penyakit yang dipengaruhi oleh iklim.
- Kerugian Ekonomi, perubahan iklim dan dampak ekstrimnya dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, termasuk kerusakan pada infrastruktur, produksi pertanian dan biaya pemulihan setelah bencana alam
- Pengurangan Sumber Daya, peningkatan suhu global dan perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan dan air bersih, mengancam ketahanan pangan dan akses ke sumber daya vital.
- Migrasi Paksa, perubahan iklim dapat memaksa komunitas – komunitas untuk bermigrasi karena hilangnya sumber daya, konflik dan kerusakan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan tambahan pada wilayah yang menerima pengungsi iklim.
Dampak emisi karbon ini menunjukkan perlunya upaya global untuk mengurangi emisi dan mitigasi perubahan iklim. Langkah – langkah berikut yang bisa mengurangi emisi karbon, diantaranya :
- Menghemat Penggunaan Listrik, cara ini merupakan hal yang paling sederhana bisa dimulai dengan mengurangi penggunaan AC, mematikan stop kontak jika tidak digunakan dan menggunakan lampu LED.
- Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan merupakan salah satu peranan penting dalam mengurangi emisi karbon. Dengan membawa kantong belanja dan botol minum sendiri, mendaur ulang dengan memisahkan sampah organic dan anorganik, menjaga kualitas air bersih dengan tidak membuang sampah ke sungai. Selain itu menanam pohon juga bisa membantu menyerap emisi karbon dan efek gas rumah kaca.
- Menggunakan Transportasi Umum, berkendara dengan menggunakan transportasi umum, bersepeda atau jalan kaki dan sebisa mungkin menghindari penggunaan kendaran pribadi.
Saat ini pemerintah tengah menggencarkan penggunaan kendaran listrik, hal ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam membantu mengurangi emisi karbon karena data meminimalisir bahan bakar minyak. Langkah – langkah untuk mengurangi emisi karbon dan menerapkan praktik – praktik berkelanjutan sangat penting untuk melindungi planet kota dan generasi mendatang.