KUTAI KARTANEGARA, JURNALKALTIM.COM – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi bagian penting, terutama bagi masyarakat di Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memulihkan kembali sektor pariwisata, pasca pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Kabar baiknya, saat ini sektor pariwisata perlahan mulai pulih dengan bantuan Pokdarwis di Kukar.
Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, dibawah kepemimpinan Slamet Hadi Raharjo, menaruh harapan besar terhadap Pokdarwis dalam membantu memulihkan kembali ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Peran Penting Pokdarwis dalam Sektor Pariwisata Kutai Kartanegara
Slamet Hadi Raharjo mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Kutai Kartanegara memiliki 54 Pokdarwis yang telah resmi diakui oleh Pemerintah Daerah dengan Surat Keputusan (SK) aktif. Dalam wawancaranya, Slamet mengungkapkan bahwa setelah melewati pandemi COVID-19 perkembangan Pokdarwis terus meningkat.
“Pokdarwis itu salah satu program wisata yang mengelola bisa satu, bisa lebih dari satu destinasi. Alhamdulillah dari beberapa tahun yang lalu setelah pandemi COVID-19 tiap tahunnya meningkat,” ungkap Slamet.
Salah satu contoh konkret peran aktif Pokdarwis terlihat di wilayah Bukit Mahoni Manunggal Jaya – Tenggarong Seberang. Di wilayah tersebut, Pokdarwis telah berhasil menghidupkan kembali perekonomian masyarakat Kukar.
Setiap hari Minggu pagi, Bukit Mahoni menyuguhkan kuliner khas Kutai Kartanegara yang menarik pengunjung. Dampak positifnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah tersebut, mengalami peningkatan aktivitas dan pertumbuhan.
“Coba saja di cek, tiap Minggu pagi di Bukit Mahoni itu ada kuliner khas. Banyak diikuti oleh pelaku UKM yang ada di dekat sana,” ungkap Slamet Hadi Raharjo.
Selain memberikan dukungan dalam bentuk barang dan modal. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga aktif mengadakan pelatihan bersertifikat untuk Pokdarwis Kukar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan peran Pokdarwis dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Kukar berkomitmen untuk terus mendukung Pokdarwis agar mereka dapat berkembang secara berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya pemantauan dan peningkatan kinerja, Kepala Dinas Pariwisata juga mengevaluasi kinerja Pokdarwis secara berkala.
Dalam konteks ini, Slamet Hadi Raharjo mengingatkan kembali kepada Pokdarwis agar tetap berperan aktif dalam pelaksanaan program-program pariwisata yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk memastikan kesinambungan upaya pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata.
“Agar yang aktif, jangan sampai nanti tidak aktif,” tandasnya dengan tegas.
Peran Pokdarwis dalam pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata menjadi sangat penting dalam konteks Kutai Kartanegara, terutama setelah dampak pandemi COVID-19 yang berdampak serius pada sektor pariwisata.
Dengan kerja sama antara Pokdarwis, pemerintah daerah, dan pelaku usaha lokal, diharapkan sektor pariwisata di Kukar akan terus tumbuh dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Kukar pun berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada Pokdarwis agar mereka dapat menjalankan peran penting mereka dengan lebih baik dalam mengembangkan pariwisata Kukar.
Semua pihak berharap bahwa melalui sinergi ini, sektor pariwisata Kukar akan semakin berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan daerah ini.
Hidden Gems: Wisata Pantai Biru Bukti Bawah Laut Kutai Kartanegara
Pantai Biru, sebuah surga wisata bahari yang terletak di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur, telah menjadi magnet bagi para pengunjung.Pantai ini memukau dengan kebersihannya yang luar biasa, tanpa ada sampah ataupun kayu yang mengapung di tepinya.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Pantai Biru, tersedia jalur darat yang dapat diakses baik dari Samarinda dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam maupun dari Bontang yang hanya memakan waktu sekitar 45 menit. Harga tiket masuk yang terjangkau, yakni sekitar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil, membuat wisata ini semakin menarik.
Menurut Kepala Desa Kersik, Jumadi, Pantai Biru adalah daya tarik utama bagi pengunjung berkat keindahan terumbu karangnya. Potensi besar terletak pada luasnya hamparan terumbu karang ini yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata bahari yang menarik.
Selain terumbu karang, desa ini juga memiliki tempat-tempat edukasi lain seperti tanaman mangrove dan spot pemancingan. Fasilitas seperti kafe, biliard, tempat camping, tempat acara gathering, penginapan, dan homestay juga tersedia. Untuk pecinta kuliner, ada makanan khas Desa Kersik, nasi pecak dengan sambal kerang atau todai.
Jumadi menyarankan pengunjung yang berminat untuk menghubungi masyarakat setempat atau Pokdarwis yang dapat membantu menyediakan paket wisata, termasuk menikmati kuliner nasi pecak dengan sambal todai dengan harga sekitar Rp 25.000 per porsi.
Meskipun terletak jauh dari keramaian kota, Pantai Biru tetap menawarkan koneksi jaringan yang stabil, bahkan telah dipasang Indihome untuk meningkatkan fasilitasnya.
Dampak positif dari Wisata Pantai Biru juga dirasakan oleh masyarakat setempat. Mereka terlibat langsung dalam pengembangan wisata ini melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta penyediaan jasa homestay dan kapal.
Selain itu, Pantai Biru telah diakui sebagai bagian dari Program Kampung Iklim (ProKlim) yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjaga lingkungan bersih dari sampah, dengan inisiatif seperti pembangunan gedung bank sampah.
Pantai Biru adalah bukti nyata bahwa keindahan alam dan keberlanjutan lingkungan dapat berdampingan, menjadikannya destinasi wisata unggulan yang menginspirasi dan memberdayakan masyarakat setempat.