26.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurPendidikan di Muara Kaman Makin Maju: Kepala Desa Bunga Jadi Hibahkan Tanah...

Pendidikan di Muara Kaman Makin Maju: Kepala Desa Bunga Jadi Hibahkan Tanah untuk SMA Negeri 3

banner disdikbud

Muara Kaman, Jurnalkaltim.com – Kabar gembira datang dari Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim mengumumkan akan segera membangun SMA Negeri 3 di Desa Bunga Jadi. Keputusan ini diambil setelah Disdikbud Kaltim menerima secara simbolis hibah tanah dari Kepala Desa setempat.

SMA Negeri 3 Muara Kaman: Kepala Desa Bunga Jadi Hadirkan Harapan Baru dengan Hibah Tanah

Muara Kaman
Pendidikan di Muara Kaman Makin Maju Kepala Desa Bunga Jadi Hibahkan Tanah untuk SMA Negeri 03

Dalam kunjungannya, Disdikbud Kaltim tidak hanya memantau kondisi sekolah-sekolah yang ada, namun juga secara resmi menerima hibah tanah untuk pembangunan sekolah tersebut. Sekretaris Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur, Yekti Utami, menyatakan optimisme terhadap proses pembangunan yang akan segera dimulai.

“Minimal di Tahun 2024 nanti perencanaan pembangunan sekolahnya sudah ada,” ungkap Yekti Utami. Ia juga menambahkan bahwa antusiasme anak-anak Desa Bunga Jadi dalam menuntut ilmu sangatlah tinggi. “Kami akan mengambil langkah yang cepat untuk menemukan solusi yang terbaik untuk pelajar dan sekolah SMA Negeri 3 Desa Bunga Jadi,” singkatnya.

Dari pihak Desa Bunga Jadi sendiri, Kepala Desa Inna Ismiyati membeberkan bahwa tanah yang dihibahkan memiliki luas 2,5 hektare. “Kami telah menghibahkan tanah seluas 2,5 hektare ke Provinsi Kaltim, yang nantinya diperuntukkan pembangunan SMA di Desa Bunga Jadi,” jelas Inna. Ia juga mengungkapkan harapannya agar pembangunan sekolah tersebut dapat segera direalisasikan. “Kami berharap semoga dengan cepat SMA di Desa Bunga Jadi cepat dibangun,” pungkasnya.

Kabar ini tentunya menjadi angin segar bagi warga Desa Bunga Jadi, khususnya bagi para pelajar yang tengah menantikan keberadaan SMA Negeri 3 di desa mereka. Sebelumnya para murid tersebut selama ini belajar di ruang kantor Desa Bunga Jadi. 

Proses Pembangunan SMAN 3 Muara Kaman

Harapan masyarakat Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara terhadap pendidikan semakin nyata. Pasalnya, rencana pendirian SMA Negeri 3 Muara Kaman di desa tersebut sudah mulai dirancang.

Dalam kunjungannya, PJGubernur tak hanya berkeliling ruangan, namun juga menyapa para siswa dan guru SMAN 3 Muara Kaman yang menjadi induk sekolah filial tersebut. “Hai. Tetap semangat ya belajarnya,” sambut PJGubernur dengan semangat, mengutip laman Diskominfo Kaltim.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMAN 1 Muara Kaman, Abdul Gani, yang menjadi induk sekolah filial tersebut mengatakan, “SMAN 3 Muara Kaman memang layak dibangun di sini”.

Sekolah filial, sebagaimana didefinisikan dalam UU Sisdiknas Pasal 32 Ayat 2, ditujukan untuk anak-anak usia sekolah, khususnya yang berada dalam kategori anak-anak PLK (Pendidikan Layanan Khusus). Ini termasuk anak-anak di daerah terbelakang, terpencil, pekerja anak, korban trafficking, serta mereka yang berada dalam kondisi ekonomi ekstrem. Konsep ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses ke pendidikan yang layak, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Penerapan sekolah filial, atau juga dikenal sebagai kelas jauh, memiliki pendekatan khusus dalam penyelenggaraannya. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010, pendidikan layanan khusus ini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan informal. Hal ini memastikan bahwa pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan layanan khusus ini.

Dengan konsep filial yang diadopsi dari model pendidikan tingkat perguruan tinggi, SMA Negeri 3 Muara Kaman berpotensi untuk memperluas jangkauannya. Melalui pendekatan ini, siswa-siswi yang mungkin menghadapi keterbatasan kursi atau jarak tempat tinggal yang jauh dapat tetap mendapatkan pendidikan berkualitas. Model ini juga dapat menjadi solusi bagi siswa-siswi di Muara Kaman yang berada dalam kategori PLK.

Dengan kombinasi antara pendirian SMA Negeri 3 dan pendekatan sekolah filial, Muara Kaman kini berada di garis depan transformasi pendidikan. Sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, kini Muara Kaman juga menjadi contoh bagaimana pendidikan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. (MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More