Kalimantan Timur, Jurnalkaltim.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin berencana akan memasang alat deteksi kualitas udara di sejumlah wilayah di Provinsi Kaltim. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengambil langkah pencegahan awal untuk menjaga sistem pernafasan agar tetap sehat.
Alat Deteksi Kualitas Udara Akan Dipasang di Kantor Dinkes Kaltim dan Faskes Lainnya
Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim memaparkan, pihaknya berencana tahun ini akan memasang alat deteksi kualitas udara di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat Kaltim bisa mengetahui bagaimana kondisi kualitas udara yang ada di daerahnya masing – masing. Jaya mengatakan, hal ini sebagai langkah awal pencegahan untuk menjaga sistem pernafasan masyarakat agar tetap sehat dan jauh dari polusi udara.
Menurut Jaya, alat deteksi kualitas udara nantinya akan dipasang di Kantor Dinkes Kaltim dan di sejumlah fasilitas kesehatan lainnya. Pemasangan ini sebagai indikator kesehatan udara.
“Darurat kabut, tahun ini juga akan menyiapkan beberapa titik terutama di Dinkes Kaltim, semacam indikator kesehatan udara, kalau buruk berapa, kalau cerah berapa,” tutur Jaya.
Jaya menyampaikan, langkah ini dilakukan sebagai tanda peringatan untuk masyarakat jika kembali mengalami kasus asap tebal akibat karhutla dan kebakaran tempat pembuangan akhir di Samarinda beberapa waktu yang lalu, seta sebagai upaya untuk membantu instansi terkait seperti pemadam kebakaran dan instansi terkait seperti BPBD agar bisa bertindak lebih responsif.
Mengingat, akibat dari kejadian tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat yang menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) dan sebagainya.
Terakhir, Jaya berharap pemasangan alat deteksi udara in bisa direalisasikan sampai akhir tahun 2023 ini yang tinggal satu bulan terakhir.
Parameter Baik atau Buruknya Kualitas Udara
Alat deteksi kualitas udara merupakan perangkat atau instrumen yang dirancang khusus untuk mengukur dan memantau parameter – parameter yang mempengaruhi kualitas udara di suatu area.
Ini melibatkan pengukuran tingkat polusi udara seperti partikel – partikel udara, gas – gas beracun (seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida), kelembaban, suhu serta parameter lain yang relevan.Tujuan utama dari alat deteksi kualitas udara adalah untuk memberikan informasi yang akurat tentang kondisi udara dalam suatu lingkungan.
Parameter dari suatu pengukuran terhadap kualitas udara, pihak pemerintah khususnya dinas lingkungan hidup dan pencemaran udara menetapkan suatu indeks standar pencemar udara atau disebut ISPU sesuai dengan keputusan suatu menteri negara lingkungan hidup nomor : KEP 45/MENLH/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
Berikut adalah penjelasan dimana tingkat baik atau buruknya suatu kualitas udara dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
- Kategori Baik, dengan rentang 0 – 50, artinya tingkat sebuah keluar udara tidak memberikan efek berbahaya bagi kesehatan manusia atau makhluk hidup.
- Kategori Sedang, dengan rentang 51 -100, artinya tingkat kualitas udara tidak memberikan efek buruk bagi kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya, namun dapat mempengaruhi terhadap tumbuhan.
- Kategori Tidak Sehat, dengan rentang 101 – 199, artinya tingkat kualitas udara merugikan manusia dan juga makhluk hidup lainnya yang dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.
- Kategori Sangat Tidak Sehat, dengan rentang 200 – 299, artinya tingkat kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada beberapa segmen populasi yang terpapar.
- Kategori Berbahaya, dengan rentang 300 – lebih, artinya tingkat kualitas udara yang berbahaya secara umum dan dapat menimbulkan kerugian besar terhadap kesehatan yang serius.
Itulah beberapa parameter kualitas udara yang dapat ditentukan berdasarkan dari nilai kualitas udaranya. Dan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu kualitas udara tersebut tentunya dibutuhkan suatu alat yang dapat mengukur nilai pada kualitas udara tersebut. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)
