BALIKPAPAN, JURNALKALTIM.COM – Kegiatan mitigasi bencana kebakaran digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan. Langkah ini dilakukan sebagai wujud kesiapsiagaan pihaknya untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. Acara sosialisasi tersebut berlangsung di Pantai Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, pada beberapa saat lalu.
Kegiatan Sosialisasi Bencana Kebakaran BPBD Kaltim
“Sedia payung sebelum hujan” bukan hanya sekadar ungkapan, melainkan prinsip yang dipegang teguh oleh BPBD Balikpapan. Kegiatan mitigasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Balikpapan melalui BPBD dengan lintas sektoral, termasuk Kodim 0905/Balikpapan melalui Koramil di seluruh wilayah Balikpapan.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, BPBD Balikpapan melakukan kolaborasi dan menjalin sinergi bersama Kodim 0905/Balikpapan. Kolaborasi ini merupakan salah satu hal penting demi menghadapi potensi bencana selama musim hujan.
Letda Cpl Suparman menjelaskan bahwa pada musim hujan tidak berarti kemungkinan risiko bencana kebakaran akan menghilang. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi sejenis ini untuk mengenal tentang faktor-faktor penyebab kebakaran. Hal tersebut menjadi krusial demi menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat.
“Kolaborasi dan sinergi Kodim 0905/Balikpapan dan BPBD dalam hal kebencanaan. Terlebih menghadapi musim hujan yang tidak berarti kebakaran tidak akan terjadi. Untuk itu diperlukan sosialisasi dan pengenalan tentang penyebab kebakaran,” jelas Letda Cpl Suparman.
Ia menambahkan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan antisipasi kebakaran di sekitar pemukiman warga sebelum bantuan dari pemadam kebakaran tiba. Edukasi masyarakat ini sangatlah penting untuk meminimalisir kerugian.
Kegiatan sosialisasi bencana kebakaran ini menghadirkan Teddy Kurniawan sebagai pemateri dari BPBD Kota Balikpapan. Dalam pemaparan materinya, ia menjelaskan bahwa terdapat tiga sumber yang dapat memicu kebakaran.
Ketiga sumber tersebut yaitu bahan bakar, panas, dan oksigen. Teddy menjelaskan bahwa ketiga elemen tersebut membentuk segitiga api, dan untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran, perlu pemutus rantai kebakaran serta menggunakan alat bantu atau kain basah untuk meredamnya.
“Pemicu ini harus diatasi dengan memutus mata rantai kebakaran dan menggunakan alat maupun kain basah mengatasinya,” jelas Teddy.
Sosialisasi ini dihadiri oleh para ketua RT, kader posyandu dan PKK, anggota Katana, dan siswa SMA 7 Balikpapan. Babinsa di Koramil 0905-03/Balikpapan Timur juga ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga mencakup pemadaman secara tradisional menggunakan karung dan selimut basah. Peserta juga diperagakan cara memadamkan kebakaran menggunakan alat semprot mekanik seperti slang dan nozzle.
Tim BPBD secara aktif mengajak peserta untuk memahami materi dan melakukan praktek lapangan mengenai cara pemadaman api. Hal ini sebagai bentuk nyata dari pendekatan praktis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi kebakaran.
Siap Tanggap Menghadapi Bencana di Lingkungan Sekitar
Dengan adanya kegiatan mitigasi ini, diharapkan masyarakat Kota Balikpapan dapat lebih siap dan tanggap menghadapi ancaman kebakaran. Semangat kolaborasi antara BPBD dan lintas sektoral menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan siap menghadapi bencana. Sosialisasi terus diharapkan dapat meluas, sehingga pemahaman mengenai mitigasi kebakaran dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan mitigasi yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan di Pantai Lamaru menjadi tonggak penting dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi kebakaran.
Kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Kota Balikpapan, dan lintas sektoral, terutama Kodim 0905/Balikpapan, menciptakan langkah konkret dalam mengurangi risiko kebakaran.
Melalui sosialisasi, pemadam tradisional, dan demonstrasi pemadaman menggunakan alat modern, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga lingkungan dan merespons ancaman kebakaran.
Semangat gotong-royong dan edukasi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan siap menghadapi bencana. Dengan demikian, upaya pencegahan dan kesiapsiagaan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan lembaga terkait, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh komponen masyarakat Kota Balikpapan. (ADV/NDA/BPBDKALTIM)