
Kutai Kartanegara, Jurnalkaltim.com – Terdapat 3 aspirasi yang diutarakan oleh warga Kelurahan Bukit Biru Tenggarong saat mendapat kunjungan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, yakni Muhammad Samsun.
Kunjungan untuk memperkuat silaturahmi antara wakil rakyat dengan masyarakat luas khususnya warga Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur tersebut berlangsung sangat santai sambil membicarakan berbagai macam aspirasi, isu, dan keresahan dari wilayah tersebut.
Kunjungan DPRD Kaltim Jembatan Aspirasi Warga Kelurahan Bukit Biru Tenggarong

Beberapa waktu lalu, pada awal bulan November, Muhammad Samsun yang mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur melawat ke pemukiman warga yang berada di daerah Kelurahan Bukit Biru, tepatnya di kawasan wilayah Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Muhammad Samsun menyambangi Kelurahan Bukit Biru Tenggarong ini dalam rangka untuk memintal tali silaturahim dengan para masyarakat sekitar yang bermukim di Bukit Biru Tenggarong.
Muhammad Samsun meyakini bahwa kegiatan kunjungan ini perlu dilakukan sebab dirinya yang merupakan anggota parlemen untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur, wajib untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat guna menjadi jembatan berbagai aspirasi yang diutarakan masyarakat. Hal ini dilakukan salah satunya dengan menerima dan mencerna setiap masukan yang ada yang berhubungan dengan perkembangan pembangunan yang berada di daerah Kecamatan Tenggarong tersebut. Sehingga perlu membangun hubungan baik yang selaras dengan masyarakat agar tidak ada kesungkanan masyarakat dalam mengutarakan pendapat karena merasa diperhatikan.
Oleh karena itu, kedatangan Muhammad Samsun beserta beberapa rekannya dari DPRD Kalimantan Timur yang merupakan anggota badan legislatif, untuk satuan wilayah Provinsi Kalimantan Timur ini hadir sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai macam keresahan, permohonan, keinginan, dan beberapa isu yang berisi aspirasi dari seluruh masyarakat Kelurahan Bukit Biru Tenggarong untuk kemudian dapat disampaikan ke pemerintah daerah. Hingga segala permasalahan dan aspirasi masyarakat dapat segera diwujudkan dan diselesaikan dengan baik permasalahan-permasalahan yang ada di daerah.
Muhammad Samsun beranggapan bahwa hal ini dikarenakan tanggung jawab dan wewenang yang diemban para legislator di DPRD terutama yang menyangkut masalah anggaran, saat ini pembahasan dan pengalokasiannya terus dalam tahap proses dan senantiasa diperjuangkan untuk dapat diterima daerah. Namun, bukan hanya soal anggaran, bagaimana pihak berkepentingan mengkomunikasikan aspirasi masyarakat telah menjadi isu yang tak kalah pentingnya sebagai kunci dalam menyelesaikan segala permasalahan yang terdapat di daerah khususnya dalam hal ini adalah Kelurahan Bukit Biru Tenggarong.
“Dengan komunikasi, kita bisa temukan banyak jalan untuk menuntaskan permasalahan,” jelas Muhammad Samsun.
Muhammad Samsun Mengurai 3 Aspirasi Masyarakat Dengan Diskusi Santai
Muhammad Samsun yang merupakan legislator Karang Paci, membahas isu dan keresahan warga dengan ditemani secangkir kopi bersama perangkat kelurahan dan masyarakat Kelurahan Bukit Biru Tenggarong. Pada kesempatan diskusi santai tersebut, kedua belah pihak berdiskusi membahas setidaknya tiga permasalahan dan isu utama yang dinilai paling krusial di kalangan masyarakat Kelurahan Bukit Biru Tenggarong. Tiga tersebut adalah masalah penerangan jalan, isu pemekaran Bukit Biru, dan adanya dampak dari industri tambang batu bara.
Pihak DPRD Kalimantan Timur mendapat beberapa saran dan masukan dari warga Kelurahan Bukit Biru yang sudah lama memendam keluhan terkait kondisi minimnya fasilitas penerangan jalan yang kerap mempersulit para warga untuk melakukan aktivitas pada malam hari.
Sementara itu, terkait dialog yang berhubungan dengan isu pemekaran, nyatanya rencana pemekaran tersebut dijadikan sebagai upaya untuk mengoptimalkan peningkatan kualitas pelayanan administrasi. Selain itu, pemekaran tersebut juga dipercaya dapat menunjang pembangunan yang difungsikan untuk masyarakat dapat terlaksana secara cepat.
Kemudian, mengenai industri tambang batu bara yang beroperasi di sekitar wilayah Kelurahan Bukit Biru Tenggarong, masyarakat mengaku khawatir akan dampak negatif yang akan diperoleh dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan industri tambang tersebut menimbulkan peningkatan polusi udara seperti debu yang sangat parah, akibatnya tanaman para petani sering rusak dan berimbas pada hasil panen yang menurun. Di sisi lain, karena aktivitas pertambangan, ketersediaan air tanah menyusut dan mengakibatkan bencana banjir saat musim hujan tiba.
“Kami hanya minta hak mereka sebagai warga negara yang layak mendapatkan pelayanan publik yang baik dan lingkungan yang sehat. Kami tidak mau kampung tersebut menjadi korban dari kepentingan bisnis yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Muhammad Samsun.
Dengan demikian, Muhammad Samsun berharap nantinya pemerintah daerah akan memberikan perhatiannya terhadap masalah penerangan jalan dan dampak negatif industri pertambangan di daerah Kelurahan Bukit Biru, sehingga dapat dilakukan upaya penyelesaian dengan segera. Pasalnya, keluhan tersebut bukanlah keluhan yang pertama kali.
(RAH)