24 C
Samarinda
Kalimantan TimurHari Terakhir IFLA 2023, Delegasi Kaltim Promosikan Perpustakaan Indonesia

Hari Terakhir IFLA 2023, Delegasi Kaltim Promosikan Perpustakaan Indonesia

SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Delegasi Kalimantan Timur (Kaltim) mempromosikan perpustakaan Indonesia dalam gelaran IFLA 2023. Delegasi ini terdiri dari 16 orang dan tergabung dalam Delegasi Indonesia. Perhelatan internasional bertajuk International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) World Library and Information Congress 2023 ini pun digelar selama lima hari mulai dari tanggal 21 sampai 25 Agustus 2023 di Rotterdam, Belanda.

16 Orang Delegasi Kaltim dalam kongres IFLA 2023

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengirimkan 16 perwakilan yang tergabung dalam Delegasi Indonesia dalam kongres IFLA ke-88 yang digelar di Belanda. Delegasi ini pun terdiri dari H. Hadi Mulyadi selaku Wakil Gubernur Kaltim serta Ketua  Komisi IV DPRD Kaltim H. Akhmed Reza Fachlevi dan Drs.Muhammad Syafranuddin selaku Perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Drs.Deslan Nispayani selaku Sekretaris DPK Kaltim, serta Taufik selaku Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca.

Dalam gelaran tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan (DPK) Kaltim M Syafranuddin mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pembukaan di Gedung Alloy Rotterdam. Ivan, panggilannya mengatakan bahwa Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional akan mewakili Delegasi Indonesia sebagai pemimpin dalam konferesi internasional tersebut.

IFLA 2023
Hari Terakhir IFLA 2023, Delegasi Kaltim Promosikan Perpustakaan Indonesia
Sumber Gambar : Jurnal Borneo

Delegasi Kaltim Hadiri Beragam Sesi Presentasi

Momen berharga yang didapatkan oleh Delegasi Kaltim dengan tergabung dalam Delegasi Indonesia di perhelatan IFLA 2023 menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Di hari terakhir gelaran konferensi tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan (DPK) Kaltim M Syafranuddin mengikuti berbagai seminar menarik yang dilaksanakan di lantai 3 Gedung Ahoy Rotterdam.

Sejumlah materi yang diikuti oleh Ivan diantaranya materi  bertajuk “The National And University Library Of Slovenia Protection And Rescue Plan” dari Alenka Kavecic Colie asal Slovenia, materi dari Sri Lanka yang disampaikan oleh Udaya Cabrai dan materi dari Ukraina yang disampaikan oleh Ulia Gosart.

“Meskipun ada beberapa bahasa yang sulit kami pahami, kami dapat memahami konsep dan program yang diterapkan di berbagai negara,” ucapnya.

Ivan membeberkan bahwa peserta IFLA 2023 mayoritas dihadiri oleh Kepala Perpustakaan dari berbagai negara, universitas maupun pustakawan. Selain itu, para peserta juga diberikan hak untuk memilih sesi mana saja yang akan diikuti, yang mana sesi tersebut terdiri dari 212 materi.

“Peserta bebas memilih sesi atau materi mana yang ingin dihadiri,” kata Ivan.

Menurut Ivan, pihaknya bukan hanya mengikuti seminar dalam kongres internasional IFLA 2023. Melainkan, ajang tersebut sekaligus menjadi sarana dalam membangun komunikasi bersama sejumlah peserta dari negara lain seperti Jepang, Australia, dan Malaysia. Lewat interaksi tersebut, Ivan mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yang berharga untuk diterapkan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

“Bagi kami, mengikuti IFLA Tahun 2023 merupakan kali pertama dan  sangat penting  dalam pengembangan perpustakaan di Kaltim kedepannya” papar Ivan.

Salah satu nya, Sandra seorang peserta dari Delegasi Australia yang mengungkapkan pandangannya terkait keberadaan perpustakaan di negara-negara berkembang. Menurutnya, keberadaan perpustakaan di negara berkembang kurang diminati oleh masyarakatnya sendiri. Berbeda dengan negara maju, perpustakaan dinilai sebagai sarana yang krusial dalam mendukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Di banyak negara berkembang, perpustakaan sering diabaikan. Namun, di negara maju, perpustakaan menjadi sarana penting untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas diri,” kata Sandra saat berdiskusi dengan Ivan.

Terpisah, Ivan sempat mengatakan dalam pembukaan menuju IFLA 2023, yang mana keterlibatannya tersebut bertujuan untuk menjalin relasi antar negara terkait pengelolaan perpustakaan.

Lebih lanjut, gelaran IFLA ini sekaligus menjadi sarana promosi kekayaan budaya Kaltim. Terlihat, banyak peserta luar negeri yang tertarik dengan batik khas Kaltim yang dikenakan oleh Ivan. Mengetahui itu, Ivan bahkan memberikan sebuah cenderamata berupa Udeng yang dikenakannya kepada salah satu fotografer.

“Terima kasih telah mengagumi karya Indonesia. Udeng ini saya serahkan kepada Anda sebagai kenang-kenangan,” ujar Ivan dengan penuh kebanggaan.

(Dty/adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More