23.8 C
Samarinda
Kalimantan TimurDisdikbud Rangkul Pemilih Pemula Bersama Bawaslu

Disdikbud Rangkul Pemilih Pemula Bersama Bawaslu

banner disdikbud

Samarinda, JurnalKaltim.com – Demi merangkul para pemilih pemula pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2024 nanti, pihak Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur bersama dengan pihak Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Provinsi Kalimantan Timur memberikan pengetahuan dan pendidikan politik pada para siswa dan siswi yang sebagian besar sudah mencapai usia sah sebagai pemilih pemula.

Disdikbud Kaltim Gandeng Bawaslu Kaltim Beri Edukasi Pada Pemilih Pemula

Tujuan paling utama dari pemberian edukasi kepada para pemilih usia muda adalah menanamkan pemahaman secara mendalam tentang hak serta tanggung jawab yang dimiliki para siswa dan siswi sebagai seorang pemilih pemula.

Hal ini disampaikan oleh Muhammad Jasniansyah sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang turut menjelaskan hampir keseluruhan sekolah yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur sudah menjalin ikatan kerja sama dengan pihak Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kalimantan Timur dalam menyelenggarakan sebuah program edukasi khusus untuk para pemilih pemula.

Pemilih Pemula
Muhammad Jasniansyah sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA

“Sudah hampir semua sekolah di Kaltim ini berkolaborasi dengan Bawaslu Kaltim untuk melakukan edukasi kepada pemilih pemula,” ungkap Muhammad Jasniansyah sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA.

Meski kegiatan program edukasi kepada para pemilih usia muda dipimpin secara langsung oleh pihak Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum), pihak Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) tetap terlibat dalam pemberian rekomendasi serta perizinan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Pihak Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) kembali menekankan bahwa kegiatan pemberian edukasi kepada para pemilih usia muda dipastikan tidak akan mengganggu jalannya proses pembelajaran di lingkungan sekolah.

“Mereka (Bawaslu) datang ke kami untuk berdiskusi mengenai kerja sama, dan kami memberikan rekomendasi terkait penyelenggaraan edukasi pemilih pemula,” tambah Muhammad Jasniansyah sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA.

Penting untuk kembali dicatat bahwa meski para siswa sebagai pemilih usia muda diberikan materi edukasi politik, Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) kembali menegaskan sangat penting bagi berbagai pihak yang terlibat untuk tetap netral, terutama pihak sekolah dan juga guru sebagai tenaga pendidik dalam menyikapi kejadian dan situasi politik nanti menjelang masa pemilihan umum.

“Meskipun siswa diberikan pemahaman sebagai pemilih pemula, pihak sekolah, khususnya guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), diimbau untuk tetap mempertahankan netralitas dalam konteks aktivitas politik,” tutup Muhammad Jasniansyah sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA.

Pentingnya Peranan Para Pemilih Pemula dalam Pemilu Serentak Tahun 2024

Sebagai informasi, pemilih pemula adalah para pelajar, mahasiswa ataupun setiap pemilih yang berusia antara 17 hingga 21 tahun. Keberadaan pemilih pemula menjadi salah satu sorotan utama dari Pemilu (Pemilihan Umum) Serentak pada tahun 2024 nanti adalah karena secara kuantitas terbilang masif dan juga sering kali menimbulkan kejutan yang menarik dan unik. Kenapa?

Menurut KPU (Komisi Pemilihan Umum), pemilih pemula biasanya memiliki rasa antusiasme yang tinggi namun juga lebih rasional dan begitu menanti adanya perubahan. Maka daripada itu, sangat diperlukan kesadaran akan politik sehingga mau memenuhi kewajiban dan haknya dalam proses partisipasi Pemilu Serentak tahun 2024 nanti.

Para pemilih usia muda dengan antusiasme tinggi namun tidak dibarengi dengan keputusan pemilihan menempatkan posisi mereka sebagai swing voters. Dimana swing voters ini lebih dipengaruhi oleh konteks dinamika dalam lingkungan dan keadaan politik nantinya. Media massa, anggota keluarga, kerabat dan teman menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan para pemilih pemula.

Padahal, generasi Z dan generasi milenial ditengarai menjadi salah satu kelompok pemilih yang memiliki proporsi paling besar jumlahnya pada Pemilu Serentak tahun 2024 nanti. Jika para pemilih usia muda tidak peduli, labil atau bahkan apatis terhadap dunia politik pastinya akan berpengaruh secara langsung terhadap angka partisipasi pada Pemilu Serentak 2024 nanti.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More