
Samarinda, JURNALKALTIM.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) turut merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30. Momen ini juga dijadikan oleh Dinkes Kaltim, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Provinsi (Pemprov), serta dinas-dinas terkait lain guna merumuskan langkah-langkah strategis penyelesaian berbagai masalah kesehatan masyarakat dan keluarga di wilayah Kalimantan Timur.
Salah Satu Peran Penting Membangun Keluarga
Puncak perayaan Hari Keluarga Nasional Harganas ke-30 di Kalimantan Timur ini, telah dilangsungkan pada Selasa (22/8/2023) di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim. Perayaan puncak ini dipimpin langsung oleh Jaya Mualimin selaku Kepala Dinkes Kaltim, untuk mewakili Gubernur Kalimantan Timur, H. Isran Noor.
Acara tersebut juga diselenggarakan bersamaan dengan agenda promosi program Percepatan Penurunan Stunting yang bertema Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju dan Kaltim Berdaulat. Jaya pun mengungkapkan bahwa, perayaan Harganas ke-30 kali ini juga diselenggarakan untuk menyusun program-program strategis dalam penyelesaian masalah kesehatan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

“Hari Harganas ini menjadi sangat penting strategis untuk kegiatan kesehatan, dimana kita ada gerakan hidup sehat dengan berbasis keluarga, dimana kita ada posyandu yang mengurus siklus kehidupan mulai anak hingga manula dan ibu hamil,” jelas Jaya lewat sambutan yang ia sampaikan dalam acara tersebut.
Jaya bahkan juga menekankan perihal pentingnya kesadaran keluarga terhadap pencegahan stunting di Indonesia. “Hal yang tak kalah penting adalah untuk meningkatkan kesadaran keluarga Indonesia dalam upaya pencegahan stunting,” jelasnya. Sebagai informasi, acara ini turut pula dihadiri oleh Dwi Listyawardani selaku Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI.
Selain itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr. Sunarto turut menambahkan dalam sambutannya, bahwa perayaan Harganas tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan keluarga dan lingkungan masyarakat. Sunarto menjelaskan, BKKBN memiliki peran penting dalam menurunkan kasus stunting. Pihaknya menargetkan, kasus stunting di wilayah Kalimantan Timur dapat turun hingga mencapai angka 12%.
Bahkan, terdapat 32 perusahaan yang siap membantu BKKBN untuk memenuhi target tersebut. “Kami juga melibatkan generasi muda (duta genre) untuk mewakili remaja. Tugas untuk memastikan usia perkawinan yang dewasa. Karena kita tahu nikah muda menjadi salah satu penyebab stunting. BKKBN bersama duta genre akan terus menyosialisasikan agar remaja tidak nikah muda,” tambah Sunarto.
Dinkes Kaltim Apresiasi Peran Keluarga dalam Pembangunan SDM Berkualitas
Sunarto bahkan turut menjelaskan perihal beberapa data, terkait permasalahan kesehatan keluarga di Kalimantan Timur. Salah satu yang menjadi perhatian BKKBN Kaltim adalah kasus pernikahan dengan dispensasi yang berdampak di 3 daerah dengan kasus terbanyak. Ketiga daerah tersebut ialah Samarinda sebanyak 95 kasus, Paser 95 kasus, serta Bontang dengan 93 kasus.
Sunarto kembali melanjutkan bahwa, BKKBN berharap kasus tersebut kedepannya dapat diminimalisir melalui beberapa layanan yang diberikan. Beberapa layanan tersebut akan dijalankan melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Program tersebut mencakup pendampingan calon pengantin lewat layanan pendampingan keluarga sebanyak 1.974 tim dan juga 23 ribu akseptor.
Sedangkan untuk kasus gizi dan tumbuh kembang anak, berdasarkan data dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 lalu tercatat, angka prevalansi stunting Provinsi Kalimantan Timur mengalami kenaikan sebesar 1,1%, menjadi 23,9%. Hal ini juga menjadi perhatian karena angka tersebut sudah melebihi rata-rata stunting nasional sebesar 21,6%.
Tidak hanya itu, BKKBN Kaltim juga akan melakukan perluasan akses dan peningkatan layanan KB di seluruh fasilitas kesehatan. Hal ini penting guna meningkatkan kesehatan ibu, anak, serta kesehatan reproduksi di lingkungan keluarga. Kegiatan ini mencakup penguatan KB pasca persalinan, penetapan standar pelayanan, latihan bimbingan psikologi keluarga, serta pengintegrasian layanan kesehatan keluarga.
Lebih lanjut, pihak Pemprov Kaltim juga sudah berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana tersebut. Oleh karena itu, seluruh masyarakat di wilayah Kaltim diimbau untuk menjadikan perayaan Harganas ke-30 kali ini sebagai momen untuk turut membantu mensukseskan penyelesaian masalah kesehatan dan mengapresiasi peran keluarga dalam pembangunan SDM yang lebih berkualitas.
ADV//DINKES KALTIM//AG