24 C
Samarinda
Kalimantan TimurMusim Kemarau 2023, Dinkes Kaltim Tangani Ancaman Kesehatan

Musim Kemarau 2023, Dinkes Kaltim Tangani Ancaman Kesehatan

Kaltim, JURNALKALTIM.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penyakit selama periode musim kemarau (11/8/23). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi cuaca yang berdampak signifikan pada kesehatan penduduk.

Upaya Sosialisasi Kesehatan dalam Menghadapi Musim Kemarau Panjang di Kalimantan Timur

Kemarau panjang yang diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan ke depan di sejumlah wilayah Kalimantan Timur, ternyata memiliki dampak yang lebih luas daripada sekadar kekeringan. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati, menggarisbawahi bahwa musim kemarau berpotensi mempengaruhi baik individu maupun lingkungan.

Salah satu akibat kemarau yang patut diwaspadai adalah pencemaran air akibat kelangkaan pasokan air bersih. Dampak ini dapat berujung pada peningkatan kasus diare di masyarakat. Di sisi lain, risiko kebakaran hutan juga meningkat, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan gangguan infeksi saluran pernapasan akibat asap dan partikel berbahaya.

Musim Kemarau
Musim Kemarau 2023, Dinkes Kaltim Tangani Ancaman Kesehatan

“Memang saat kemarau panjang seperti ini banyak potensi penyakit yang akan muncul, kita sudah mulai sosialisasikan ke masyarakat untuk terus jaga kebersihan dan kesehatan, apalagi cuaca sekarang jika ada kebakaran akibat kekeringan bisa ISPA sedangkan kalau pencemaran air juga berpotensi diare,” ungkap Fit Nawati dalam pernyataan di kantornya.

Pentingnya Memantau Hidrasi Tubuh, Terutama bagi Anak-anak

Tak hanya itu, dampak dari musim kemarau yang panjang juga membawa tantangan kesehatan lainnya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak. Potensi dehidrasi menjadi ancaman serius selama musim kemarau, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Dinkes Kaltim dengan tegas mengimbau masyarakat untuk selalu memonitor kondisi hidrasi tubuh mereka.

Kondisi geografis Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Berau, memiliki kekhasan tersendiri. Jarak desa-desa di daerah tersebut cukup jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan utama. Mengingat hal ini, Dinkes Kaltim mengarahkan perhatiannya untuk mengurangi dampak kesehatan pada wilayah-wilayah tersebut.

Fit Nawati berharap agar kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan selama musim kemarau terus meningkat. Selain itu, pelayanan kesehatan yang komprehensif serta tindakan preventif seperti vaksinasi influenza dan imunisasi rotavirus diimbau agar tetap berlangsung. Tindakan ini dirancang untuk mencegah potensi serangan penyakit yang dapat dipicu oleh faktor lingkungan, seperti campak, difteri, dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Pencegahan Dinkes Kaltim dalam Menghadapi Musim Kemarau

Dalam menghadapi ancaman serangan penyakit selama musim kemarau, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur telah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati, menjelaskan bahwa dampak cuaca yang tidak menentu di sebagian wilayah Kaltim saat ini akan memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan individu dan lingkungan.

Kekeringan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan pencemaran air, yang dapat memicu masalah seperti diare, serta meningkatkan risiko gangguan pernapasan akibat kebakaran hutan. Dengan kesadaran dan tindakan preventif yang ditingkatkan, diharapkan masyarakat dapat menghadapi potensi penyakit ini dengan lebih baik.

Selain itu, Dinkes Kaltim menyoroti bahwa musim kemarau yang kering akan berdampak pada risiko dehidrasi terutama pada anak-anak. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan asupan cairan tubuh mereka, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Dinkes juga memberikan perhatian khusus pada desa-desa di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Berau, yang jaraknya jauh dari pusat layanan kesehatan.

Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan menjadi semakin penting. Fit Nawati berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka selama musim kemarau terus meningkat. Upaya vaksinasi, termasuk vaksinasi influenza dan imunisasi rotavirus, dianggap sebagai langkah preventif yang penting dalam mencegah serangan penyakit yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti campak, difteri, dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More