Samarinda, JURNALKALTIM.com – Akhir-akhir ini, pihak Dispora Provinsi Kalimantan Timur tengah fokus menggelar pelatihan bagi semua pemuda-pemudi. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemuda dalam keterwakilannya di Provinsi Kalimantan Timur tanpa melihat gender. Inilah dedikasi yang ingin diwujudkan Dispora Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan contoh kesetaraan gender.
Contoh Kesetaraan Gender Dalam Pengembangan Kualitas Pemuda
Beberapa waktu belakangan ini, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur tengah berkonsentrasi dan fokus untuk menggelar berbagai pelatihan bagi setiap para pemuda-pemudi yang ada. Hal ini merupakan pernyataan yang diutarakan oleh Agus Hari Kesuma yang menjabat sebagai Kepala Dispora Provinsi Kalimantan Timur melalui Rasman Rading yang merupakan Kepala Bidang Pengembangan Pemuda.
Dalam kesempatan untuk mengadakan wawancara bersama anggota jurnalistik pers, Rasman Rading menyebutkan bahwa pada waktu belakangan ini, pihak Dispora Provinsi Kalimantan Timur sudah menempuh berbagai macam langkah yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kemampuan sekaligus kualitas para pemuda di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya langkah progresif dalam bidang olahraga.
Salah satu hal yang menjadi fokus utama pihak Dispora Provinsi Kalimantan Timur adalah hal yang berkaitan dengan pelaksanaan berbagai macam cara yang memiliki tujuan untuk mendorong kemajuan kegiatan kepemudaan sekaligus kemajuan pada bidang olahraga tanpa mempertimbangkan gender. Hal ini dilakukan untuk memberikan contoh kesetaraan gender.
Lebih lanjut, Rasman Rading menekankan secara tegas bahwa pihak Dispora Provinsi Kalimantan Timur telah berkomitmen untuk dapat memastikan adanya keterwakilan pemuda tanpa mempertimbangkan gender di dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh Dispora Provinsi Kalimantan Timur.
Upaya untuk memberikan contoh kesetaraan gender tersebut yaitu dengan tidak hanya memprioritaskan partisipasi dari laki-laki namun juga partisipasi perempuan dalam melaksanakan berbagai program yang telah dirancang oleh Dispora Provinsi Kalimantan Timur. Sehingga tidak ada gender tertentu yang mendominasi.
“Upaya ini mencakup tidak hanya partisipasi laki-laki tetapi juga perempuan dalam berbagai program yang telah kami rancang,” Rasman Rading menjelaskan.
Contoh kesetaraan gender diwujudkan dengan mengusahakan laki-laki dan perempuan tetap mempunyai kesetaraan dan keadilan satu dengan yang lainnya. Tidak ada perlakuan khusus seperti tidak diperlakukan secara kasar pada semua gender sudah menjadi salah satu wujud kesetaraan gender ataupun kesetaraan seksual.
Selain itu, jaminan terhadap tidak adanya kesenjangan yang terjadi di dunia kerja menjadi agenda khusus yang harus dipastikan dalam dunia pekerjaan. Karena pada kenyataannya terkadang masih sering dijumpai suatu bentuk diskriminasi bagi perempuan di lingkungan kerja.
Komitmen Pemberian Contoh Kesetaraan Gender
Menurut pendapat Rasman Rading, kegiatan yang mencerminkan contoh kesetaraan gender merupakan bagian salah satu dari strategi yang sifatnya jangka panjang bagi Dispora Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan identifikasi dan pengembangan potensi yang dimiliki para generasi muda di berbagai macam sektor.
Salah satu program yang disoroti oleh Rasman Rading yaitu pada pemilihan Pemuda Pelopor dan program pertukaran pemuda antar negara. Menurutnya, program-program tersebut telah memperlihatkan komitmen terhadap pelaksanaan kesetaraan gender dengan turut memastikan bahwa kedua jenis kelamin turut terlibat dan berpartisipasi secara adil dan proposional.
Adapun bukti terbaru yang menunjukkan dedikasi dari Dispora Provinsi Kalimantan Timur terhadap penerapan kesetaraan gender yaitu dengan digelarnya kompetisi cabang olahraga sepak bola wanita yang diselenggarakan pada 15 November 2023.
“Upaya ini mencerminkan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara bagi pemuda Kaltim,” imbuh Rasman Rading.
Lebih lanjut, Rasman Rading mempertegas pernyataannya bahwa konsep kesetaraan gender harus dilihat sebagai suatu prinsip dasar. Dimana baik perempuan maupun laki-laki mempunyai hak yang sama. Hal ini dilakukan dengan turut mempertimbangkan perspektif kodrat dari masing-masing gender tanpa timbul adanya perasaan superior dari salah satu jenis kelamin. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)
