Mahakam Ulu, Jurnalkaltim.com – Banjir di Mahakam Ulu masih terus berlanjut dan ketinggian airnya terus mengalami kenaikan. Akhirnya, BPBD Mahakam Ulu turun tangan dan langsung memantau di sekitar kejadian. Ia melakukan berbagai upaya menangani warga sekitar yang menjadi korban banjir di Mahakam Ulu.
Banjir di Mahakam Ulu Dipantau Langsung oleh BPBD Setempat
Kalimantan Timur kembali mengalami musibah banjir dan kini terjadi di Mahakam Ulu. Banjir di Mahakam Ulu terjadi pada Senin, 27 November 2023 pada pukul 21.40 WITA dan menggenangkan warga di RT 03 Kampung Long Bagun Ilir, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.
Menurut warga sekitar, Banjir yang terjadi di Long Bagun hasil kiriman dari Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari. Intensitas curah hujan yang tinggi pada Minggu (26/11) hingga senin pagi membuat daerah Long Bagun mengalami bencana banjir. Bahkan, ada tiga kampung di Kecamatan Long Apari yang hingga kini masih tergenang air.
Sumber banjir di kecamatan itu berasal dari aliran air yang mengalir dari hilir ke sungai yang bermuara. Sehingga, banyak warga sekitar yang memprediksikan bakal terjadi banjir susulan jika intensitas hujan tetap tinggi.
Menurut pantauan dari Kepala Pelaksana BPBD Mahakam Ulu, Agus Darmawan mengatakan, banjir di Mahakam Ulu memiliki ketinggian yang berbeda di setiap daerah mulai dari 30 centimeter hingga 80 centimeter.
“Kemarin Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi, namun sudah surut dan saat ini terjadi banjir di Long Bagun dari kiriman dua kecamatan tersebut,” tutur Agus.
Agus diketahui langsung menuju ke lokasi banjir untuk melihat sendiri kondisi korban dan ketinggian banjirnya. Ia menyampaikan, bahwa banjir di Mahakam Ulu langsung menggenang karena tidak ada pembuangan air.
“Long Bagun Ilir memang lokasi, jadi memang lokasi tersebut langganan banjir termasuk Jubilang Ilir,” tuturnya
Melihat rumah warga yang tergenang, BPBD Mahakam Ulu memberikan himbauan ke masyarakat agar tetap waspada akan kemungkinan yang terjadi dan segera ia meminta untuk segera mengamankan barang-barang berharganya.
“Ini kami pantau terus, hingga sekarang masih terjadi kenaikan. Nanti akan kami laporkan kembali perkembangannya,” katanya.
Ia meminta, setiap warga bisa menginstall aplikasi BMKG di smartphone atau ikuti terus kondisi cuaca lewat media sosialnya dengan tujuan agar dapat mengetahui bagaimana kondisi cuaca yang tiap-tiap daerah.
Permintaan lainnya juga ia sampaikan agar masyarakat selalu mengantisipasi dan mendeteksi dini terkait berbagai hal yang terjadi sewaktu-waktu. Dengan persiapan yang matang maka warga bisa melakukan berbagai langkah bila saja terjadi banjir susulan.
Banjir di Mahakam Ulu Tenggelamkan Ratusan Rumah Warga
Banjir di Mahakam Ulu terus berlanjut sehingga dampaknya sangat besar bagi warga sekitar. Berbagai akses jalan ada yang terputus sehingga areanya tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda dua atau empat dan airnya terus meluap hingga sore tadi.
Lalu, warga sekitar juga langsung dikejutkan dengan masuknya air ke kolong rumah dan jalan-jalan di sekitarnya. Banyak jalan yang tergenang akibat meluapnya air dari sungai Sungai Tingang dan Sungai Bulug
Genangan air yang terjadi meluap juga berakibat pada pembangunan jembatan yang terpaksa harus dihentikan karena di beberapa daerah ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa.
Akses jalan yang terputus juga melanda di RT 11 Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Dengan airnya yang semakin tinggi membuat beberapa mobil yang mencoba melintas mengalami kegagalan dan langsung mogok seketika karena terendam air.
Ratusan rumah warga, sekolah, toko kelontong, kantor kepolisian dan kebun juga ikut tergenang oleh air di Long Bagun. Sebagian penjual di area banjir ada yang terpaksa berhenti menjual makanan dan minuman karena semua barangnya terendam banjir.
Melihat banjir di Mahakam Ulu yang terus terjadi membuat Polres setempat melakukan aksi cepat tanggap. Mereka membantu warga yang melakukan evakuasi dan memberikan bantuan ke masyarakat sekitar. Anggota Polres juga langsung berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, relawan dan yang lainnya. (ADV/NDA/BPBDKALTIM)