Balikpapan, JURNALKALTIM.com – Disdikbud Kaltim menyelenggarakan workshop dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi guru SLB (Sekolah Luar Biasa) atau Sekolah Khusus (SKh) di Provinsi Kaltim. Workshop ini dilakukan difokuskan pada pengembangan keterampilan di bidang Handicraft yang merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan khusus.
Melalui workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan baru kepada guru-guru SLB atau SKh di Provinsi Kalimantan Timur dalam bidang Handicraft.
Apa Itu Handicraft?
Handicraft atau Kriya adalah bentuk seni yang melibatkan keterampilan tangan untuk menciptakan karya seni yang memiliki nilai budaya. Seni ini melibatkan pengolahan berbagai jenis bahan, termasuk tanah, kayu, kain, batu, dan logam, menjadi berbagai produk yang memiliki nilai seni dan kegunaan praktis.
Proses pembuatan Handicraft atau Kriya memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi terhadap setiap detail karya seni yang dihasilkan. Produk seni yang dihasilkan dari Handicraft atau seni Kriya ini memiliki nilai seni dan praktis, seringkali digunakan sebagai cinderamata atau barang hiasan.
Contoh-contoh sederhana dari seni Kriya di Indonesia termasuk relief atau ukiran, batik, sulam, keramik berhiaskan grafis, cinderamata, anyaman, patung, perabotan, hiasan dinding, kain tenun, dan banyak lagi.
Pelatihan Kompetensi Guru SLB untuk Pengembangan Keterampilan Handicraft guna Mendukung Inklusi
Para guru ini akan mengikuti pelatihan intensif dalam pengembangan keterampilan handicraft mereka. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru ini dalam mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan yang relevan dalam dunia industri dan wirausaha.
Dengan demikian, guru-guru ini dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa-siswi mereka yang memiliki potensi di bidang tersebut.
Workshop ini sendiri merupakan salah satu langkah konkrit dalam mendukung pendidikan inklusif dan memberikan sumber daya yang diperlukan kepada para pendidik di bidang SLB/SKh. Harapannya dengan berjalannya kegiatan ini akan memberikan manfaat besar bagi guru-guru dan siswa-siswi mereka di Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan workshop ini sejalan dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.
Selain itu, juga merujuk pada Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 54 Tahun 2016 yang mengatur tentang susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala PPK Harap Workshop Memberikan Manfaat Bagi Peserta
Acara ini dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Pencegahan Kemiskinan (PPK) Meidalina, yang sangat berharap agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh fokus. Hal ini dikarenakan narasumber yang diundang dalam kegiatan ini merupakan pemilik dari beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Balikpapan.
“Saya harap guru-guru yang hadir bisa mengikuti setiap materi dengan baik karena narasumber kali ini berasal dari Owner UMKM Safina Quilt (kriya) dan Mimi Isam & Cookies Balikpapan,” ungkap Meidalina.
Dengan dukungan dari regulasi yang berlaku dan pelatihan yang sesuai, diharapkan pendidikan khusus di Provinsi Kalimantan Timur dapat terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang lebih baik bagi siswa-siswi dengan kebutuhan khusus.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pendidik saat ini tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga harus memiliki keterampilan dalam satu atau lebih bidang keahlian.
Ia menekankan bahwa bidang handicraft merupakan salah satu pilihan yang signifikan untuk mendidik dan melatih peserta didik yang memiliki bakat, minat, dan kemampuan di bidang tersebut. Hal ini mencerminkan komitmen untuk memberikan pendidikan yang lebih bervariasi dan relevan bagi siswa-siswi di Kalimantan Timur.
“Bidang ini sebagai salah satu pilihan untuk mendidik dan melatih peserta didik yang memiliki bakat, minat dan kemampuan di bidang handicraft,” pungkasnya.
(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).