Samarinda, Jurnalkaltim.com – Setelah terkumpul hasil perolehan medali dari 50 cabang olahraga di panggung Babak Kualifikasi PON (Pekan Olahraga Nasional), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Timur diketahui akan menggelar sebuah rapat koordinasi (rakor) dan juga evaluasi demi merespons hasil dari perolehan medali dalam babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON).
Respons Atas Perolehan Medali di Babak Kualifikasi PON (Pekan Olahraga Nasional)
Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin, kembali menjelaskan bahwa peserta yang akan turut mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi kali ini adalah para cabang olahraga (Cabor) yang diketahui sudah mengikuti Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) dan berhasil mendapatkan medali.
“Seperti kebijakan kita dari awal bahwa KONI Kaltim akan mengakomodir Cabor yang lolos zona medali dari 50 Cabor yang sudah selesai melaksanakan tugasnya di BK PON,” kata Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin.
Ego Arifin juga turut menyampaikan bahwa pada saat ini pihak KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur akan meminta informasi lengkap dari masing – masing Pengurus Provinsi (Pengprov) ataupun Pelatih dari masing – masing Cabor (Cabang Olahraga) untuk menyampaikan hasil perolehan medali yang mereka bawa pulang.
Meski pada saat ini pihaknya telah memiliki hasil dari masing – masing Cabang Olahraga (Cabor). Namun tetap Ego Arifin tidak ingin terjadi perselisihan angka atau pencapaian medali dari suatu cabang olahraga (Cabor) tertentu.
“Hasil monitoring KONI dengan hasil yang didapat oleh Cabor itu sekaligus kita sinkronkan. Kemudian setelah itu mereka akan menyampaikan daftar nama, kemudian daftar medali yang didapat,” terang Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin.
Fokus Penetapan Target Medali Selepas Babak Kualifikasi PON
Tidak hanya mendata hasil perolehan medali, setelah berpartisipasi dan memperoleh medali pada babak kualifikasi PON (Pekan Olahraga Nasional) kemarin nantinya para Cabang Olahraga (Cabor) bakal diminta untuk membuat target perolehan medali untuk event PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI yang akan diselenggarakan di Provinsi Aceh dan juga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di tahun 2024 yang akan datang.
Setiap pencapaian dari medali yang didapatkan juga harus dijelaskan kembali secara terperinci, mulai dari perolehan medali emas, perak hingga perunggu.
“Ini nanti kita dengar langsung, setelah mereka menyampaikan capaian medali emas berapa, perak berapa dan perunggu berapa, dan hasilnya itu kita tidak bahas disitu,” beber Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin.
Ego Arifin kembali memberikan penegasan bahwa nantinya akan terdapat proses penajaman terkait dengan hasil perolehan medali dari Cabang Olahraga apa saja, atlet siapa yang berhasil mendapatkannya lengkap beserta alasan mendapatkan medali tersebut selain karena alasan teknis memenangkan pertandingan secara lebih mendetail.
Hal ini perlu disampaikan supaya target – target yang telah disampaikan dari para cabor (Cabang Olahraga) kepada pihak KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur akan kembali dibahas bersama dengan tim dan juga tim ahli di ajang KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kalimantan Timur dalam posisi sebagai Konsultan.
“Pelaksanaannya sendiri hanya satu hari saja. Tetapi yang penajamannya itu yang cukup lama, insya Allah seminggu setelah itu kami panggil di sini, untuk datang adalah pelatihnya. Kalau yang datang ini pelatih di BK PON, nanti tanggal 11 itu bukan lagi pelatih BK PON statusnya, tapi pelatih PON,” tegas Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin.
Nantinya setiap pelatih yang datang dan membawa surat mandat dari Pengurus Provinsi (Pengprov) akan menunjuk pelatih dengan posisi pelatih 1, pelatih 2 dan pelatih 3, melakukan penambahan alat tanding ataupun alat latihan sekaligus akan memberikan verifikasi tentang kepemilikan piagam mereka.
“Kalau pelatih itu kita tetapkan pelatih Nasional walaupun tidak semua,” pungkas Wakil Ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur, Ego Arifin.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)