23.3 C
Samarinda
InternasionalRusia Gabung China : Larangan Impor Makanan Laut Jepang

Rusia Gabung China : Larangan Impor Makanan Laut Jepang

JURNALKALTIM.com – Pada Selasa, 26 September 2023 kemarin, Rusia tengah mengajukan negosiasi dan mengupayakan pembicaraan dengan Jepang terkait bisnis internasional keduanya dalam hal ekspor-impor produk laut Jepang. Langkah ini tampaknya diambil Rusia sebagai bentuk mempertimbangkan diri untuk bergabung dengan Cina yang menetapkan larangan impor segala produk makanan dan hasil laut Jepang.

Larangan Impor Produk Laut Jepang Imbas PLTN Fukushima

larangan impor, laut Jepang
Rusia Gabung China : Larangan Impor Makanan Laut Jepang
Sumber : Kyodo

Rusia kini diprediksi akan bergabung dengan Republik Rakyat Tiongkok dalam menetapkan larangan impor produk dan makanan laut Jepang setelah pada Kamis, 24 Agustus 2023 pukul 11:00 WIB atau 13:00 waktu setempat lalu, Jepang secara perlahan-lahan mulai melepaskan jutaan ton air yang mengandung zat radioaktif yang merupakan residu dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) non-aktif Fukushima yang telah rusak ke lautan Samudra Pasifik.

Dalam laman berita online BBC, air yang mengandung senyawa radioaktif tersebut sebelumnya merupakan air yang dipakai untuk mendinginkan reaktor radioaktif PLTN Fukushima Daiichi yang diterjang tsunami pada tahun 2011 silam. Dimana air ini telah tersimpan di dalam tangki PLTN Fukushima selama satu dekade lebih dan telah kehabisan ruang.

Dan keputusan untuk melepaskan air radioaktif ini telah direncanakan sejak tahun 2021 dan telah melalui proses pengolahan dan penyulingan air untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif. Kini hingga 2 tahun berselang, badan pengawas energi atom PBB telah melakukan peninjauan dan menyetujui pelepasan air tersebut.

Rusia sendiri merupakan salah satu pengimpor hasil laut Jepang dan penyuplai produk hasil laut terbesar ke Negeri Tiongkok dan saat ini sedang meningkatkan pangsa pasar bisnis internasionalnya. Baru-baru ini, Rosselkhoznadzor selaku pengawas keamanan pangan dari Negara Rusia menerangkan bahwa pihaknya telah membahas regulasi dan ketentuan ekspor-impor makanan Jepang dengan kolega-koleganya yang berasal dari China.

Rosselkhoznadzor juga membeberkan bahwa sebagai pengawas keamanan pangan Rusia, pihaknya sedang melakukan pertimbangan atas kemungkinan untuk segera berbaur dengan China terkait pembatasan suplai produk ikan dan hasil tangkapan laut Jepang. Hal ini dilakukan dengan turut mempertimbangkan pula potensi risiko yang akan dihadapi atas kontaminasi radiasi zat radioaktif pada produk laut Jepang. Namun, keputusan akhir akan tetap diambil setelah pihaknya telah selesai melakukan negosiasi dengan pihak Jepang.

Pengawas keamanan pangan Rusia mengatakan bahwa telah memberikan surat yang ditujukan ke Jepang yang berisikan tentang perlunya untuk melakukan pembicaraan dan meminta sejumlah keterangan dan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan pengujian radiologi yang dilakukan Jepang terhadap produk ikan dan kelautan yang akan diekspor pada 16 Oktober mendatang, termasuk adanya zat tritium.

Regulator Rusia tersebut juga menginformasikan, tercatat bahwa sepanjang tahun 2023 ini pihak negara Rusia telah melakukan impor berbagai makanan hasil tangkapan laut Jepang sebanyak 118 ton.

Hirokazu Matsuno, selaku juru bicara pemerintah Jepang memberikan keterangan bahwa surat yang diajukan oleh Rusia pada hari Selasa tersebut akan diteliti dan diumumkan hasil perembukan masalah bisnis internasional keduanya dalam waktu dekat.

Keputusan Larangan Impor Produk Laut Jepang Tanpa Bukti Ilmiah

Dalam laman berita online Reuters, memuat keterangan Jepang bahwa kritik dengan imbas larangan impor produk laut Jepang yang dilayangkan China dan Rusia tidak didasarkan pada bukti ilmiah. Karena pihaknya telah memastikan air yang dilepas ke lautan luas tersebut telah aman karena sudah melalui tahap pengolahan untuk menghilangkan unsur radioaktif kecuali tritium dan radionuklida yang memang sifatnya sulit diuraikan dari air. Namun zat-zat tersebut telah dicairkan hingga pada tingkatan yang diterima sesuai asas internasional sebelum akhirnya dibuang ke laut lepas.

Diketahui bahwa Rusia merupakan salah satu anggota tim ahli Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di PLTN Fukushima yang pada bulan Juli lalu juga telah memberi persetujuan atas rencana pelepasan air tersebut. Sehingga pemerintah Jepang sangat meminta Rusia untuk melampirkan bukti ilmiah atas protes dan ancaman larangan impor yang dilayangkan.

Laporan terbaru tentang pengujian air PLTN Fukushima yang diinformasikan berdasarkan hasil analisis air laut oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang pada hari Senin, 25 September 2023 lalu, mengungkap bahwa sampel air yang diambil pada 19 September menunjukkan bahwa konsentrasi tritanium berada di batas bawah dari 11 titik pengambilan sampel. Dimana ini berarti bahwa air PLTN Fukushima tersebut tidak akan memberi dampak buruk pada air laut, lingkungan, dan kesehatan manusia.

Terbukti pula bahwa pada saat Rusia melakukan pengujian pada sampel air laut di wilayah Rusia yang tergolong dekat dengan titik lokasi pembuangan air PLTN Fukushima tersebut turut menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak mendeteksi adanya kejanggalan dan tidak ada unsur yang dicurigai akan membahayakan lingkungan.

Referensi :
Reuters – Russia mulls joining China in banning Japanese seafood imports
BBC News Indonesia – Jepang melepas air olahan bekas radiasi ke Samudera Pasifik, Indonesia perlu khawatir?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More