Jakarta, JURNALKALTIM.com – ChatGPT, salah satu platform chatbot berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI, baru-baru ini mengalami penurunan jumlah pengguna. Tren mengejutkan ini terjadi setelah konsisten mendapatkan lonjakan trafik sejak peluncurannya pada akhir 2022.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Similarweb, sebuah perusahaan analisis internet, trafik ke situs web OpenAI turun sebanyak 9,7 persen pada bulan lalu. Data ini mencakup lalu lintas seluler dan desktop secara global. Tak hanya itu, pada bulan Juni, pelacak aplikasi Sensor Tower melaporkan bahwa unduhan ChatGPT di platform iOS mengalami penurunan.
ChatGPT dan Pesaingnya Alami Kemerosotan: Apa yang Sedang Terjadi di Industri Teknologi?
Banyak yang bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. OpenAI, sebagai pengembang alat kecerdasan manusia buatan, hingga saat ini belum memberikan komentar resmi terkait fenomena tersebut. Namun, beberapa pengamat industri melihat bahwa fenomena penurunan minat ini bukan hanya dialami oleh ChatGPT.
Similarweb mencatat bahwa platform-platform lain seperti Microsoft Bing, Google Bard, dan Character.AI juga mengalami penurunan trafik dalam beberapa bulan terakhir. Sebagai contoh, setelah pembaruan besar-besaran dengan integrasi GPT-4, Bing mengalami peningkatan trafik. Namun, sejak saat itu, angka kunjungan ke mesin pencarian tersebut terus menurun.

Foto : Unsplash
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah The Washington Post yang menilai bahwa penurunan pengguna ChatGPT mungkin terkait dengan akhir tahun ajaran di mana banyak mahasiswa yang berlibur semester.
Saat diluncurkan pada akhir tahun lalu, ChatGPT menciptakan gelombang besar dalam industri teknologi. Platform ini bahkan memicu persaingan ketat di antara perusahaan teknologi raksasa seperti Google dan Microsoft. Issu penurunan ini menjadi fenomena dalam dunia industri kecerdasan buatan.
Apa Itu ChatGPT?
Merupakan salah satu produk dari OpenAI yang berbasis pada model kecerdasan buatan GPT (Generative Pre-trained Transformer). Dengan kecerdasan buatan, alat ini mampu menghasilkan teks secara otomatis seolah sedang berinteraksi dengan sesama manusia, sesuai permintaan dari pengguna. OpenAI, sebuah organisasi penelitian kecerdasan buatan yang terkemuka, meluncurkan model GPT pertama pada tahun 2018 dan terus memperbarui model tersebut dengan versi-versi yang lebih canggih.
Bagaimana Menggunakan ChatGPT?
Penggunaan alat ini cukup sederhana. Melalui platform online, pengguna dapat mengetikkan pertanyaan atau pernyataan, dan ChatGPT akan merespons dengan teks yang dihasilkan secara otomatis. Respons ini dapat bervariasi dari jawaban pertanyaan sederhana hingga pembuatan esai singkat, tergantung pada input dari pengguna.