25.1 C
Samarinda
Gaya HidupBalita Mendaki Gunung Kerinci Tuai Pro Kontra

Balita Mendaki Gunung Kerinci Tuai Pro Kontra

JurnalKaltim.com – Belakangan ini, perbincangan ramai di dunia maya mengenai sebuah video yang sedang menjadi viral, yang menampilkan seorang pendaki yang membawa seorang balita mendaki Gunung Kerinci di Jambi.

“Semangat,” ujar perekam video.

“Enggak mau digendong, nangis ini kalau digendong,” ucap sang ayah.

“Ayo digendong aja ya,” lanjutnya sembari mengangkat tubuh sang balita.

“Baru dua tahun naik Gunung Kerinci,” cetus perekam video.

Selanjutnya, dalam video tersebut, terlihat sejumlah pendaki yang telah berada di depan mereka, yang memperlihatkan betapa terjalnya jalan yang mereka daki.

Balita dengan jaket tebal berwarna merah muda terlihat melangkah dengan bantuan sang ayah, sambil beberapa pendaki lain juga terlihat di sekitar mereka. Sang ayah, yang dikenal dengan nama Rudy Kukuh Styawan, mengakui bahwa ini bukan kali pertama dia membawa anaknya yang akrab disapa Baby Anna, yang saat itu berusia 1 tahun 7 bulan, untuk mendaki gunung.

“Alhamdulillah masih diizinkan dan masih diberikan kesehatan rejeki,” kata dia Senin, 11 Agustus 2023.

Pendakian ke Gunung Kerinci ini dia lakukan beberapa waktu sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI pada tahun 2023. Dia membagikan foto-foto dan pengalamannya saat mendaki bersama anaknya di akun Instagram @rudyksty pada tanggal 22 Agustus 2023 yang lalu.

Pro Kontra Tanggapan Netizen

Posting ini banyak mendapat kritik dan kecaman dari pengguna media sosial. Orangtua dari balita tersebut dianggap kurang memperhatikan keselamatan anaknya dan kurang menghargai lingkungan alam. Selain itu, banyak warganet juga mempertanyakan kebutuhan untuk membawa seorang balita yang masih kesulitan berjalan mendaki ke puncak gunung.

Gunung Kerinci,Pendaki,Balita Naik Gunung,Jambi
Gunung Kerinci
Foto : Tripadvisor

“Terlalu beresiko. Anti body balita blm sepenuhnya sempurna. Jangan ngikuti ego ortuny aja lah,” tulis @yu.dha***.

Sementara itu, terdapat juga respon positif di akun pribadi pemilik unggahan tersebut, @rudyksty.

“Tas Carrier yg + gendongan nya aja bukan kaleng2,, sudah pasti aman di tambah penjagaan Allah untuk baby anna, sehat selalu baby,” tulis @tariad***.

“Dedek keren,,ortuny lbh keren,,mengenalkan alam ke ank sejak dini dizmn skrg langka,,heran yg pd hujat,,pdhl ortuny udh prepare bgt,,gx mgkn jg naik tnp safety apa2,,,semangat buat ortu dedek ,” tulis @juniarti_fit***

Penjelasan Petugas Mengenai Balita Mendaki Gunung

Dudung, seorang petugas di Pos R10 yang bertugas untuk mendaftar pendaki yang akan mendaki Gunung Kerinci, mengonfirmasi insiden tersebut. Melalui pesan singkat yang dikirim pada hari Minggu, tanggal 10 September 2023, Dudung menyatakan bahwa pendakian itu berlangsung selama dua hari, yaitu dari tanggal 15 hingga 17 Agustus 2023.

Dudung menyampaikan jikalau video pendakian orangtua yang membawa anak yangi di bawah lima tahun itu sudah lama.

“Kami sudah jelaskan secara detail. Kedua orangtua balita saat melapor ke petugas pendakian, mengaku hanya naik sebatas shelter 1. Lalu pulang,” jelasnya.

Tetapi, menurut Dudung, pendakian yang melibatkan balita tersebut tidak merupakan pelanggaran terhadap peraturan karena ada seorang pendamping lokal yang memberikan bantuan. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), setiap pendaki yang berusia di bawah 17 tahun wajib memiliki izin tertulis dari orangtuanya. Selain itu, para pendaki juga harus menggunakan jasa pemandu dan menyediakan informasi pribadi serta dokumen seperti e-KTP, KTA, SIM, dan identifikasi lainnya.

Pada keterangannya, Ia mengatkan bahwa pendakian bersama balita yang dilarang sesuai SOP itu, apabila tidak didampingi oleh guide atau porter.

Selain itu, orangtua balita yang termasuk dalam rombongan pendaki dari Surabaya, Jawa Timur, juga diminta untuk menandatangani sebuah surat pernyataan. Dalam surat pernyataan tersebut, orangtua balita menyatakan persetujuan mereka untuk melepaskan pihak pos atau pengelola dari segala tanggung jawab yang berkaitan dengan kejadian apa pun yang terjadi selama kegiatan pendakian.

Dudung juga mengklarifikasi bahwa bagi pendaki yang belum melengkapi data pribadi seperti yang telah disebutkan di atas, terutama dalam kaitannya dengan simaksi tiket yang dikeluarkan oleh Taman Nasional, tidak akan ada asuransi yang berlaku untuk pendakian tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More