JURNALKALTIM.com – Mantan petenis peringkat satu dunia asal Rumania, Simona Halep kabarnya tengah menghadapi hukuman larangan bermain selama empat tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Hukuman ini diberikan sebagai akibat dari dugaan pelanggaran terhadap Program Anti-Doping Tenis, yang dilaporkan terkait penggunaan substansi bernama roxadustat.
Roxadustat adalah sejenis obat anti-anemia yang memicu produksi sel darah merah dalam tubuh manusia. Wanita petenis berusia 31 tahun itu kini diperkarakan karena diketahui menggunakan substansi tersebut di Amerika Serikat Terbuka tahun lalu.
Simona Halep Ajukan Banding Setelah Lakukan Pemeriksaan
Petenis handal asal Rumania ini telah mengumumkan niatnya untuk mengajukan banding terhadap keputusan yang membatasi karirnya. Keputusan ini menjadi sorotan utama dalam dunia olahraga, mengingat hukuman empat tahun yang diberikan kepada Halep. Hal ini menjadi keputusan terbesar sejak Maria Sharapova menghadapi skorsing selama 15 bulan karena kasus penggunaan meldonium.

Sumbe : Danielle Parhizkaran
Pengumuman hukuman ini datang setelah sebuah pengadilan independen melakukan penyelidikan yang mendalam, termasuk pemeriksaan bukti dari para ahli ilmiah selama dua hari dan pemeriksaan lebih dari 8.000 halaman bukti. Dalam proses ini, Simona Halep berhasil membela diri dengan argumen bahwa dia telah mengonsumsi suplemen yang terkontaminasi, yang mengarah pada hasil positif.
“Hari ini, pengadilan di bawah program anti-doping tenis mengumumkan keputusan tentatif dalam kasus saya. Tahun lalu adalah pertandingan tersulit dalam hidup saya, dan sayangnya perjuangan saya terus berlanjut,” kata Halep.
Namun, pengadilan memutuskan bahwa volume konsumsi suplemen tersebut tidak dapat menjelaskan konsentrasi roxadustat yang ditemukan dalam sampel yang diuji. Pastinya keputusan ini menjadi pukulan besar bagi karir Halep dan menggugat nama baiknya sebagai salah satu petenis terkemuka dunia.
Dalam situasi seperti ini, upaya banding adalah langkah terakhir untuk mencoba memperbaiki keadaan dan mengakhiri masa depannya dalam dunia tenis.
“Saya telah mengabdikan hidup saya untuk permainan tenis yang indah. Saya mematuhi peraturan yang mengatur olahraga kita dengan sangat serius dan bangga dengan kenyataan bahwa saya tidak pernah secara sadar atau sengaja menggunakan zat terlarang apa pun. Saya menolak menerima keputusan larangan empat tahun mereka,” lanjutnya.
Skorsing Simona Halep Selama 4 Tahun Berlaku Sejak Oktober 2022 Hingga 6 Oktober 2026
Simona Halep sebelumnya telah menjalani masa sanksi sementara sejak Oktober 2022, kini dihadapkan pada larangan bermain tenis profesional yang akan berlangsung hingga tanggal 6 Oktober 2026. Namun, hal ini bisa berubah jika adanya perubahan masa skorsing pada hasil pengajuan banding yang dilakukan oleh Simona Halep.
CEO International Tennis Integrity Agency (ITIA) Karen Moorhouse, mengomentari keputusan pengadilan independen ini dengan memberikan apresiasi terhadap kerumitan dan ketatnya proses dengar pendapat. Dia juga mencatat bahwa jumlah bukti yang harus dipertimbangkan oleh pengadilan dalam kasus yang melibatkan roxadustat dan Anti-Doping Biological Passport (ABP) sangat besar.
“ITIA telah mengikuti proses yang tepat seperti yang kami lakukan terhadap individu lainnya sesuai dengan kode anti-doping dunia, untuk memenuhi tujuan dan tanggung jawab kami untuk menegakkan prinsip persaingan yang sehat atas nama olahraga,” jelasnya.
Hingga sampai saat ini kasus ini masih berlanjut dan mungkin menjadi perbincangan utama dalam dunia tenis selama beberapa tahun kedepan. Dengan tegas, Simona Halep tetap akan berjuang untuk mempertahankan karirnya dengan melakukan banding dan tetap mengikuti latihan rutin dalam dunia tenis.
Tentu adanya hal ini akan menjadi ujian besar bagi pemain tenis berprestasi ini untuk mempertahankan karir dan reputasinya di dunia olahraga.
“Kami memahami pentingnya kepentingan publik dalam kasus-kasus ini dan tetap berkomitmen untuk bersikap se-transparan mungkin dan keputusan lengkap akan dipublikasikan pada waktunya,” tutup Karen Moorhouse.