Samarinda, JURNALKALTIM.com – Ajang pra PON 2023 telah diikuti oleh para atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) sejak dua bulan terakhir ini. Kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan hingga bulan Desember 2023 yang akan datang. Pra PON 2023 ini digelar untuk mempersiapkan para atlet dan pelatih untuk berkompetisi dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang.
KONI Kaltim Juga Turut Seleksi Atlet Pra PON Berkualitas
Ego Arifin selaku Wakil Ketua I KONI Kaltim menerangkan bahwa, pra PON merupakan tahap yang wajib diikuti oleh semua cabor dan atlet guna mempersiapkan keikutsertaan mereka dalam ajang PON. Selain itu, KONI juga menjadikan pra PON 2023 ini sebagai tahap penyeleksian atlet yang akan dikirim dalam PON 2024 mendatang.
Ego pun kembali menjelaskan bahwa pihak KONI akan terus memberikan dukungan bagi seluruh cabor yang berkompetisi dalam ajang pra PON maupun PON tersebut. “Dengan adanya pra PON maka tim Kaltim menyeleksi atlet supaya bisa bersaing dan masuk dalam tim PON Kaltim pada 2024 mendatang di Aceh dan Sumut,” ungkapnya.
Namun Ego menekankan, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan baik oleh para pelatih, atlet, hingga Pengprov seluruh cabor yang akan mengikuti kedua ajang tersebut. Poin tersebut menyangkut kualitas atlet yang akan dikirimkan guna mengikuti pertandingan. Ego menerangkan, para atlet tersebut harus yang sudah teruji kualitasnya serta memiliki pengalaman bertanding.
KONI Kaltim mengimbau kepada para pelatih dan Pengprov untuk menyeleksi terlebih dahulu para atlet tersebut. Selain itu, Ego menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan seleksi terhadap atlet pilihan dari tiap cabor tersebut. Pihaknya ingin memastikan bahwa atlet yang dikirim benar-benar memiliki kualitas, dan bukan hanya masuk ke kategori potensial.
“Perhatikan, bukan atlet potensial yang dikirim, tetapi atlet yang berkualitas. Pelatih yang paling tahu kemampuan atlet, jika memang dia potensial, bagaimana dibina dulu agar dia bisa berkualitas,” jelas Ego. Hal ini dilakukan agar para atlet tersebut dapat meraih tempat dalam kategori prestasi.
Target tersebut merupakan bagian dari kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pihak KONI Kaltim di tahun ini. Kebijakan tersebut diputuskan untuk mempermudah langkah para atlet dalam tiap cabor dalam mengikuti kompetisi PON XXI Aceh-Sumut 2024 nantinya.
Sejalan dengan Instruksi Gubernur Kaltim
Di sisi lain, pemilihan atlet tersebut juga dilakukan sesuai dengan kebijakan dari Gubernur Kaltim. Pemprov Kaltim memberikan instruksi langsung kepada KONI untuk melakukan seleksi dan hanya mengirimkan tim terbaik untuk mengikuti kompetisi pra PON 2023. Bahkan kebijakan ini juga berlaku untuk ajang PON 2024.
Ego menjelaskan bahwa, “Kemudian di PON berikutnya sama, harus masuk dalam zona medali. Jadi kalau pra PON masuk dalam ranking 7/8 itu kemungkinan besar kita tidak kirim, itu berat. Apalagi olahraga ini permainan.” Meskipun begitu, Ego mengakui bahwa Kaltim memiliki peluang yang sangat kecil untuk menjadi juara umum.
Namun, KONI tetap berharap khususnya bagi para pelatih untuk terus memperjuangkan yang terbaik. Ego mengimbau agar tim-tim dari Kaltim yang akan berlaga nanti jangan sampai merasakan zona aman. Pihak KONI juga akan melakukan evaluasi jika peringkat yang diraih Kaltim dalam ajang PON kali ini dianggap belum maksimal.
Ego pun turut menyampaikan bahwa para atlet yang sudah dipilih berdasarkan kualitas dan prestasi tersebut, nantinya juga akan mendapatkan tes fisik. “Akan ada tes fisik dari KONI Kaltim, contoh seperti gateball ini sudah mengikuti tes fisik (seleksi) rata-rata semua di bawah, hanya ada 3 atlet yang layak untuk bertanding,” tegasnya.
KONI sendiri telah memasang nilai 6 sebagai standar dalam tes fisik. Sedangkan, rata-rata atlet pada cabor yang sudah mendapat tes fisik tersebut pun memang masih memiliki nilai di bawah 6. Oleh karena itu, Ego mengimbau agar hal tersebut dapat menjadi tolok ukur untuk mengembangkan kesiapan atlet lebih baik lagi.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)