23.8 C
Samarinda
NasionalTerjadi Banjir di Limapuluh Kota, Puluhan Rumah Tergenang Air

Terjadi Banjir di Limapuluh Kota, Puluhan Rumah Tergenang Air

Limapuluh Kota, Jurnalkaltim.com – Banjir di Limapuluh Kota terjadi di sejumlah titik dan ada satu korban yang meninggal akibat tertimbun longsor. Banjir yang terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi sejak Senin (25/12). Akibatnya, puluhan rumah tergenang air dan kini masih dalam tahap evakuasi oleh pihak terkait. 

Lokasi Terjadinya Banjir di Limapuluh Kota

Dalam kurun waktu beberapa hari sebelumnya, curah hujan di Kabupaten Limapuluh Kota cukup tinggi. Sehingga, kawasan tersebut mengalami banjir dan ada di berbagai titik. 

Menurut PRB 50 Kota binaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, banjir terjadi pertama kali di kawasan Jorong Sopang, Nagari Pangkalan pada Senin malam (25/12). 

Lalu, banjir di Limapuluh Kota juga terjadi di daerah Jorong Lakuk, Gadang Pangkalan. Di lokasi ini, banjir sudah mampu merendam puluhan rumah warga hingga Selasa pagi (26/120 pukul 06.05. 

Selain, ada delapan titik lain yang terjadi banjir diantaranya dua titik di Nagari Harau (Kecamatan Harau), enam titik di Nagari Koto Alam (Kecamatan Pangkalan Koto Baru), dan satu titik di Nagari Maek (Kecamatan Bukit Barisan). 

Dampak Terjadinya Banjir di Sejumlah Wilayah

Menurut data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Limapuluh Kota, dampak dari bencana ini diantaranya, Lembah Harau terendam air, 15 meter meter jalan lintas Sumbar-Riau tertutup material dan puluhan rumah warga di Batang Manggilang

Lalu, upaya evakuasi ke tempat kejadian terkendala karena tim BPBD belum bisa melewati jalan karena timbunan longsor. Laporan lain dari BPBD, beberapa saluran komunikasi dan aliran listrik mati total akibat banjir di Limapuluh Kota ini. Menurut Personil Pusdalops BPBD Lima Puluh Kota, Ikhsan mengatakan, jika pihaknya belum memastikan jumlah korban yang terdampak banjir. 

“Untuk sementara kami masih terkendala dalam pendataan dampak banjir di Kec.Pangkalan karena rekan-rekan di lapangan masih terkurung longsor di Jalan Lintas Sumbar-Riau, masih melakukan evakuasi pembersihan material longsor. Untuk koordinasi langsung ke Kec. Pangkalan kondisi disana sedang banjir, keadaan listrik mati”, kata Ikhsan.

Berbagai upaya terus dilakukan BPBD dan salah satunya berkoordinasi dengan PLN Nusantara Power Koto Panjang. Hasil kolaborasi ini adalah penambahan bukaan pintu air waduk dari yang dulunya 5 pintu x 60 cm menjadi 5 pintu x 110 cm. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi adanya elevasi waduk PLTA di Koto Panjang. 

Referensi : Dekadepos, Situs resmi BNPB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More