23.3 C
Samarinda
NasionalGempar! Tornado Api Di Lokasi Gunung Bromo! Ini Kata Pakar

Gempar! Tornado Api Di Lokasi Gunung Bromo! Ini Kata Pakar

JURNALKALTIM.com – Menggemparkan! Pada Minggu, 10 September 2023 kemarin terjadi fenomena alam akibat kebakaran di lokasi Gunung Bromo. Kebakaran di lokasi Gunung Bromo khususnya kawasan padang sabana Bukit Teletubbies Bromo, memicu fenomena alam pusaran angin yang membawa kobaran api sehingga terbentuk pusaran angin tornado api.

Kata Pakar Soal Tornado Api “Dust Devil” di Lokasi Gunung Bromo

Kebakaran hutan dan lahan padang sabana Bukit Teletubbies di sejumlah lokasi Gunung Bromo telah terjadi hingga berhari-hari. Percikan api yang ditimbulkan oleh flare yang digunakan pengunjung yang tidak bertanggung jawab sebagai alat pendukung sesi pengambilan foto prewedding berakhir bencana sejak Rabu, 06 September 2023 pekan lalu.

Bahkan dikabarkan pada Minggu, 10 September 2023 kemarin sempat terjadi fenomena alam pusaran angin tornado api di kawasan padang sabana Bukit Teletubbies Bromo tersebut.

lokasi gunung bromo, tornado api
Gempar! Tornado Api Di Lokasi Gunung Bromo! Ini Kata Pakar
Sumber : Twitter @infobmkgjuanda

Hendra Wisantara, sebagai pihak Hubungan Masyarakat (Humas) Balai Besar Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (BBTNTBS) membenarkan adanya angin yang cukup besar terjadi pada saat kebakaran sabana di lokasi Gunung Bromo. Kebetulan pada hari itu cuaca sedang panas dan kering karena musim kemarau.

Diberitahukan pula bahwa sebenarnya pusaran angin merupakan fenomena alam yang sudah biasa terjadi di lokasi Gunung Bromo. Bahkan terkadang fenomena alam pusaran angin tersebut sering terjadi pada kawasan lautan pasir. Namun peristiwa kali ini berbeda, kemunculan pusaran angin tersebut kebetulan berputar tepat di titik api kebakaran sehingga menimbulkan tornado api.

Tornado api tersebut berlangsung selama tiga hingga lima menit. Namun tornado api tersebut keburu membawa api memeratakan lahan lain dan menerpa vegetasi (komunitas tumbuhan) di sekitarnya.

Dilansir dalam CNN Indonesia, Teguh Tri Susanto yang merupakan Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, menyatakan bahwa fenomena alam tornado api yang muncul di Blok Sabana Bukit Teletubbies di lokasi Gunung Bromo tersebut merupakan fenomena dust devil“.

Dust devil merupakan pusaran angin berskala kecil namun kuat yang terjadi di permukaan tanah dengan kondisi udara kering namun sangat panas dan tidak stabil, kemudian suhu panas tersebut naik secara cepat melalui udara yang jauh lebih dingin di atasnya.

Kemudian aliran atau pusaran angin yang terbentuk akibat udara kering tersebut membawa serta puing-puing, serpihan, debu, hingga api di sekitarnya. Namun objek yang paling sering terbawa adalah api karena pada beberapa kasus seperti yang terjadi di kawasan Gunung Bromo saat ini, pemanasan udara dipicu oleh api.

Teguh Tri Susanto juga memberikan penjelasan terkait faktor penyebab kemunculan dust devil, yaitu diantaranya rendahnya kelembaban akibat permukaan tanah yang kering yang disebabkan oleh pemanasan matahari yang intensif, terlalu banyak pasir dan debu di permukaan tanah yang kering, dan sedikitnya jumlah tutupan awan.

Fenomena dust devil umumnya terjadi pada lahan tanah lapang minim hambatan. Dimana timbulnya pusat tekanan rendah disebabkan oleh udara yang panas atau akibat pemanasan lokal di titik tertentu, yang kemudian pusat tekanan rendah tersebut menghasilkan pusaran udara dari udara yang lebih dingin di sekelilingnya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kejadian kebakaran di kawasan Gunung Bromo mengakibatkan lahan seluas 274,71 hektare di kawasan Gunung Bromo terkena dampaknya.

Deretan Dampak Kebakaran Di Lokasi Gunung Bromo

Gunung Bromo yang terletak di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini terpaksa harus ditutup kembali akibat adanya kebakaran yang baru saja berhasil dipadamkan.

Kabar terkini, kebakaran yang melanda lahan dan hutan di kawasan padang sabana Bukit Teletubbies Bromo tersebut berhasil dipadamkan setelah sepanjang enam hari dilakukan upaya pemadaman.

Saat ini, pihak Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (TNTBS) dan BPBD tengah mengoperasikan pembasahan di sejumlah titik melalui darat dan udara (water bombing) untuk memastikan bahwa bara, asap, dan api yang terselip di antara pohon dan tanah sudah benar-benar padam. Diketahui titik api kebakaran tersebut telah meluas ke arah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Tercatat bahwa dalam kurun waktu empat hari objek wisata Gunung Bromo ditutup, pihak pengelola berpotensi mengalami kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 112 juta.

Septi Eka Wardhani, selaku Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNTBS menginformasikan bahwa komunitas tumbuh-tumbuhan yang hanya ditemukan di wilayah tertentu atau dalam hal ini kawasan Gunung Bromo (vegetasi endemik) serta habitat satwa hangus terbakar akibat kebakaran tersebut.

Keberadaan flora unik seperti bunga edelweiss dan rumput malelo habis terbakar. Sedangkan habitat fauna seperti elang Jawa dan lutung Jawa ikut rusak dan terganggu di kawasan Gunung Bromo akibat kebakaran ini. Butuh waktu yang lama untuk mengembalikan habitat flora dan fauna tersebut seperti semula.

Selain ekosistem alam yang terkena dampak, masyarakat sekitar kawasan Gunung Bromo juga merasakan dampak akibat adanya kebakaran ini. Emisi karbon dan polusi udara merupakan pemicu penyakit pernapasan yang tak terhindarkan oleh masyarakat sekitar.

Disebutkan pula pipa pengairan untuk disalurkan ke enam desa mengalami kerusakan akibat terbakar. Pipa yang menyalurkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga dan pariwisata tersebut bahkan diperkirakan berdampak pada lebih dari enam desa di Kec. Sukapura, Probolinggo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More