Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Anwar Sanusi lakukan upaya penyebaran TV Digital untuk memudahkan koordinasi daerah. Ia menekankan komitmen DPMPD Kaltim untuk memaksimalkan penggunaan anggaran demi meningkatkan digitalisasi aparatur pemerintah di tingkat desa.
APBD Kaltim Capai 20,6 Triliun, Pemaksimalan Penggunaannya dengan Menyalurkan TV Digital
Upaya ini akan disesuaikan dengan potensi anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tahun 2024 yang diperkirakan cukup besar, mencapai 20,6 triliun. Sebagai langkah awal dalam mewujudkan visi ini, Anwar Sanusi berencana untuk memulai dengan pengembangan perangkat desa. Salah satunya adalah memberikan TV digital kepada desa-desa.
Tidak hanya itu, beliau juga akan memfasilitasi komunikasi antar daerah. Program ini akan diawali dengan desa-desa yang sudah memiliki akses internet, agar penerapannya dapat berjalan lebih lancar. Bagi desa-desa yang saat ini masih belum terhubung dengan internet, Anwar menegaskan bahwa akan ada langkah-langkah tindak lanjut.
“Untuk yang pertama sebagai piloting, perangkat desa dulu, nanti desa akan dapat model TV digital ya, yang memudahkan komunikasi dengan kita, tapi untuk desa yang sudah memiliki jaringan internet,” ungkap Anwar.
Dalam waktu dekat, DPMPD Kaltim akan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk mengatasi masalah blank spot, terutama di daerah yang termasuk dalam kategori tiga T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
DPMPD Jemput Digitalisasi Desa Melalui TV Digital
Melalui upaya ini, proses digitalisasi aparatur desa di Kaltim diharapkan dapat segera terealisasi. Penerapan teknologi seperti TV digital akan memudahkan komunikasi antar wilayah, memungkinkan peningkatan efisiensi dalam pelaksanaan program dan kebijakan di tingkat desa, serta membantu dalam merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih cepat dan tepat.
Anwar Sanusi dan DPMPD Kaltim menekankan pentingnya digitalisasi dalam pembangunan desa. Dengan anggaran APBD yang cukup besar, mereka berharap dapat mewujudkan visi ini demi kemajuan pembangunan desa di Kaltim ke depan.
Digitalisasi akan menjadi alat penting dalam memajukan desa, membuka peluang yang lebih luas dalam pengembangan pemerintahan dan pelayanan masyarakat, serta menciptakan desa yang lebih modern dan terkoneksi dengan dunia yang semakin digital.
Keuntungan Digitalisasi Untuk Kemajuan Desa
Desa digital adalah konsep yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di pedesaan. Tujuan mengubahnya menjadi tempat yang modern, produktif, dan berdaya saing.
Transformasi ini membawa berbagai keuntungan yang signifikan, tidak hanya untuk pedesaan itu sendiri, tetapi juga untuk perkembangan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Percepatan Pembangunan Pedesaan
Desa digital mendorong percepatan pembangunan pedesaan dengan penerapan teknologi. Teknologi memungkinkan pengembangan infrastruktur, akses ke layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Transformasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memungkinkan desa untuk memanfaatkan potensi mereka secara lebih efektif.
Peningkatan Akses Informasi dan Pelayanan Publik
Desa digital membawa akses informasi yang lebih luas kepada penduduk pedesaan. Dengan konektivitas yang baik, penduduk desa dapat dengan mudah mengakses informasi penting, seperti informasi pasar, berita, dan informasi kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan pelayanan publik secara online, mempermudah penduduk desa dalam mengakses layanan administratif dan kesehatan.
Meningkatkan Kualitas Hidup dan Pendapatan Masyarakat
Desa digital berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Peningkatan pendapatan melalui peluang ekonomi baru yang diciptakan oleh teknologi membantu mengurangi kemiskinan.
Selain itu, akses ke layanan kesehatan yang lebih baik dan pendidikan yang lebih luas berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat desa.
Desa digital bukan sekadar sebuah konsep, tetapi sebuah visi untuk memberdayakan pedesaan dengan teknologi. Melalui investasi dalam infrastruktur TIK, pelatihan, dan akses yang merata, desa-desa dapat menjadi pusat inovasi, produktivitas, dan keberlanjutan(ADZ/ADV/DPMPD KALTIM)