SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) kucurkan bantuan anggaran senilai Rp1,5 miliar kepada Pusdalops BPBD Kaltim. Melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), pihaknya berupaya untuk menyiapkan pembiayaan peralatan di tahun 2024 mendatang.
BNPB Dorong Peningkatan Kapasitas BPBD Kaltim
Kabar terbaru datang dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang rencananya akan menyalurkan bantuan dana senilai Rp1,5 miliar. Diketahui, besaran anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan peralatan di tahun 2024 mendatang sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra.
Dalam rapat bersama Pusdalops BPBD Kaltim yang berlangsung di ruang Rapat Pusdalops PB beberapa waktu lalu, Bambang Surya Putra menekankan bahwa dana senilai Rp1,5 miliar itu hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa cakupan dana tersebut tidak termasuk biaya sarana dan prasarana (sarpras).
“Ada pembiayaan peralatan 1,5 Milyar tahun depan dan ini di luar biaya Sarana dan Prasarana (sarpras),” ucap Bambang di ruang Rapat Pusdalops PB beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) sendiri merupakan unsur yang menjadi bagian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun tanggung jawab dari Pusdalops yaitu menyelenggarakan seluruh tahapan terkait komunikasi bencana yang meliputi pengkoordinasian, penyiapan, pengelolaan data, dan melakukan analisis terhadap potensi ancaman bencana.
Selain itu, Pusdalops juga memiliki fungsi sebagai pelaksana diseminasi informasi kedaruratan yang meliputi pengerahan sumber daya maupun rekomendasi operasi penanganan darurat bencana.
Melihat pentingnya keterlibatan Pusdalops dalam urusan penanggulangan bencana, BNPB pun menginginkan agar kedepannya unsur tersebut dapat tumbuh lebih baik, salah satunya yakni dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra menjelaskan bahwa ada beberapa peralatan yang perlu menjadi sorotan, misalnya LED dan komputer. Ia menyebut, bahwa dana yang diberikan dapat digunakan untuk menambah peralatan-peralatan tersebut. Namun jika sudah mencukupi, maka anggaran itu dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya yang dianggap perlu.
“Dari dana 1,5 M itu juga bisa digunakan untuk pengadaan LED dan jika perlu penambahan komputer dan peralatan lainnya juga bisa menggunakan dana itu. Seandainya komputer sudah cukup kan bisa digunakan ke hal lainnya yang dipandang perlu,” turur Bambang Surya Putra.
Sesuai kesepakatan, Bambang menyampaikan bahwa bantuan dana senilai Rp1,5 miliar bukan hanya disalurkan ke Pusdalops BPBD Kaltim. Melainkan, angka tersebut merupakan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh BNPB untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Meskipun demikian, Bambang Surya Putra menyebut bahwa pihaknya tidak menuntut Pusdalops BPBD Kaltim untuk memenuhi kebutuhan peralatan yang sama. Sebab ia mengakui, bahwa masing-masing daerah memiliki kebutuhan yang berbeda.
“Kebutuhannya saya tidak samakan, apa yang dibeli saya tidak samakan, karena memang faktanya kebutuhannya berbeda-beda,” tegasnya.
Pusdalops BPBD Kaltim Akan Lakukan Peremajaan Peralatan
Di samping melengkapi kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk tahun 2024 mendatang, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Provinsi Kalimantan Timur rupanya juga berencana untuk melakukan peremajaan terhadap alat-alat yang telah dimiliki.
Dikonfirmasi oleh Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Cahyo Kristanto, pihaknya berharap agar penyediaan peralatan yang belum dimiliki sekaligus peremajaan peralatan yang sudah dimiliki dapat berdampak pada meningkatnya efektivitas Pusdalops, yang mana hal ini juga turut disampaikan dalam rapat bersama Pusdalops BPBD Kaltim yang telah berlangsung pada beberapa waktu lalu.
“Kita akan lakukan peremajaan peralatan yang kami miliki dan penyediaan peralatan-peralatan yang belum kita miliki tapi dibutuhkan untuk kepentingan Pusdalops PB,” kata Cahyo.
Meski sebelumnya telah disinggung oleh Bambang Surya Putra mengenai bantuan dana senilai Rp1,5 miliar yang mana tidak termasuk biaya sarana dan prasarana, namun Cahyo Kristanto justru memohon agar nominal tersebut dapat digunakannya untuk mendorong fasilitas sarpras di 10 kota/kabupaten yang ada di Provinsi Kaltim. (ADV/NDA/BPBDKALTIM)