Samarinda, JurnalKaltim.com – Pengurus Provinsi dari Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) baru saja menggelar seleksi provinsi di Gedung Behempas yang berlokasi di GOR Segiri. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Umum PSTI Provinsi Kalimantan Timur Darmin Balfas melaporkan ada 17 atlet putra dan 13 atlet putri yang mengikuti seleksi ini.
Persiapan Cabang Olah Raga Sepak Takraw Hadapi Seleksi Pra PON
Darmin Balfas selaku Sekretaris Umum PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia) menginformasikan secara total ada 17 orang atlet putra dan juga 13 orang atlet putri yang akan mengikuti seleksi Pra PON.
Para atlet putra dan putri tersebut merupakan perwakilan atlet dari delapan Kabupaten dan Kota dari seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur, kecuali Kota Balikpapan dan Kabupaten Mahulu (Mahakam Ulu).
“Ada beberapa atlet putra yang belum sempat hadir di sini karena pekerjaan dan mereka menjanjikan bahwa saat tes fisik nanti mereka datang,” kata Darmin.
Untuk para atlet sepak takraw yang datang ke seleksi provinsi (selekprov) ini dipastikan untuk lolos uji kemampuan (uji skill) dan hanya tinggal menunggu uji ketahanan fisik. Diperkirakan atlet sepak takraw yang tidak hadir dalam seleksi provinsi ini akan menyusul mengikuti tahapan uji ketahanan fisik.
“Tapi nanti apa pun hasil fisik, kita berupaya apa pun hasil fisik untuk dia, kita akan coba berkomunikasi dengan pihak Binpres supaya dia nanti menjadi prioritas,” tegasnya.
Menyangkut hasil seleksi provinsi, Darmin menegaskan bahwa apa pun hasil yang didapat para atlet sepak takraw dari proses selekprov (Seleksi Provinsi) kuncinya tetap ada di tahapan tes fisik yang diselenggarakan secara langsung oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Timur.
Rencananya, pelaksanaan seleksi babak kualifikasi untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) akan dilangsungkan di kota Jepara, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Rusdiansyah Aras sebagai Ketua Umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Timur turut menyampaikan bahwa cabang olah raga sepak takraw termasuk ke dalam squad Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) KONI Provinsi Kalimantan Timur atau sering disebut sebagai cabang harapan.
“Cabang harapan adalah mudah-mudahan bisa naik dalam unggulan dan menjadi andalan. Mudah-mudahan nanti di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) harapan itu bisa terlaksana, menjadi tim andalan dan membawa pulang emas. Apakah itu tim putri maupun tim putra,” tegas Rusdiansyah.
Cabang Olah Raga Sepak Takraw Hadapi Regulasi Baru
Salah satu hal lain yang harus menjadi atensi bagi cabang olah raga sepak takraw adalah regulasi pembatasan usia. Regulasi baru yang mengatur pembatasan usia ini rencananya akan diterapkan pada Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON).
Menurut Darmin Shaleh Balfas selaku Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI), nantinya pada setiap tim akan diisi oleh 30% atlet yang berusia di atas 25 tahun dan sisanya 70% akan diisi oleh atlet yang berusia dibawah 25 tahun.
“Jadi, nanti ada perpaduan senior dan junior saat di lapangan,” ungkap Darmin sebagaimana dilansir dari Prokal.
Untuk bisa menjalankan regulasi tersebut, nantinya Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia akan mengatur komposisi pemain bersamaan dengan event seleksi provinsi.
Seperti diketahui sebelumnya, seleksi provinsi kali ini akan melibatkan kurang lebih 30 atlet yang terdiri dari 17 orang atlet putra dan 13 orang atlet putri. Rencananya, pihaknya akan membentuk tim beranggotakan 18 orang atlet dengan kombinasi masing – masing sembilan atlet putra dan juga sembilan atlet putri.
Lebih lanjut, Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk cabang olah raga sepak takraw akan menggunakan sistem zona. Dalam hal ini, Provinsi Kalimantan Timur akan tergabung dalam zona III. Perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur ini rencananya akan ikut bagian dalam ketiga kategori yang akan dipertandingkan, dari mulai kategori regu, kategori tim dan juga kategori double event. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)