SAMARINDA, JURNALKALTIM.COM – Pojok baca, atau disebut juga perpustakaan mini, merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pihak sekolah untuk merangsang minat baca siswa di sekolah. Kegiatan membaca ini tidak hanya dapat dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung, namun juga menjadi kegiatan yang seharusnya dilakukan di setiap waktu luang di sela-sela jam pelajaran.
Program yang dicanangkan sekolah ini, seirama dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak, didalamnya tercantum upaya meningkatkan kreativitas untuk meningkatkan pula budaya literasi.
Setiap siswa seharusnya memiliki minat baca yang tinggi, karena membaca merupakan kunci utama dalam proses pembelajaran yang efektif. Sayangnya, masih ada beberapa siswa yang enggan untuk membaca dan dapat berdampak negatif pada proses pemahaman materi yang diberikan selama proses belajar.
Minat Baca di Kaltim 2022
Dilansir pada niaga.asia.com, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, merilis hasil kajian tim ahli terkait Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) Prov. Kaltim 2022. Hasil menunjukkan bahwa Kaltim berstatus “sedang” dalam hal literasi dan minat baca di masyarakat.
Dari penelitian ini, menunjukan adanya peningkatan signifikan dalam pemerataan layanan perpustakaan di tahun 2022, dengan peningkatan nilai IPLM dari 0.087 pada tahun 2021 menjadi 0.300 pada tahun 2022, naik sekitar 17.74 persen. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Kaltim untuk membaca adalah 1-2 jam per minggu, dengan beragam jenis bacaan sebanyak 3.
Fenomena ini direspon oleh pihak SMA Negeri 16 Kota Samarinda dengan menyiapkan beberapa solusi yang inovatif. Salah satu solusi yang direncanakan oleh pihak sekolah ini untuk mengatasi masalah minat baca adalah membangun “Pojok Baca” yang akan disediakan di setiap sudut ruang kelas dan penjadwalan waktu kunjung tiap kelas ke perpustakaan.
Pojok Baca: Upaya Giatkan Literasi Siswa SMA Negeri 16 Samarinda
Kepala Perpustakaan SMA Negeri 16 Samarinda, Dyah Retno Sulistyani, mengungkapkan bahwa sekolah tersebut berkomitmen untuk meningkatkan minat baca siswanya. Pihaknya berencana akan membuat program literasi pada setiap kelasnya. Pojok baca tersebut akan berisi buku-buku referensi dan pelajaran.
“Pada program literasi, kami berencana akan membuat program literasi pada setiap kelasnya. Jadi nanti kami akan berencana membuat pojok baca di setiap sekolahnya, untuk isi-isi bukunya sendiri seperti buku-buku referensi serta buku-puku pelajaran,” ujarnya dengan antusias.
Buku sebagai jendela dunia, tidak hanya tersedia di fasilitas pojok baca saja, siswa dapat membaca buku dengan leluasa dan sebanyak-banyaknya di perpustakaan sekolah. Dyah juga mengungkapkan bahwa sekolah SMAN 16 Samarinda akan menggiatkan literasi dengan menjadwalkan kunjungan rutin setiap kelas ke perpustakaan.
“Kami akan lebih menggiatkan lagi nantinya dengan membuat jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan, jadi nantinya di list setiap harinya dari kelas ke kelas,” tambahnya.
Rencana ambisius ini diinisiasi oleh Dyah dan dijadwalkan akan mulai dilaksanakan pada bulan Desember 2024. Meskipun masih dalam tahap pembahasan, SMA Negeri 16 Kota Samarinda berharap bahwa program ini akan menjadi perubahan positif dalam pendidikan sekolah di SMAN 16 Samarinda.
“Rencananya terobosan ini baru di mulai pada tahun ajaran baru ini. Tapi kami sudah melakukan pembahasan pada program kerja kemarin, targetnya nanti di bulan September baru kita mulai” jelas Dyah.
Kepala Perpustakaan SMA Negeri 16 Samarinda ini berharap bahwa dengan adanya Pojok Baca dan Jadwal Kunjungan ini, para siswa-siswi sekolah ini akan semakin tertarik untuk membaca dan meningkatkan pengetahuan mereka.
“Semoga tingkat literasi serta pengetahuan para siswa-siswi SMA Negeri 16 Samarinda terus bertambah dengan hadirnya pojok baca ini,” ungkapnya penuh harap.
Rencana ini mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk orang tua siswa dan staf sekolah. Mereka berharap dengan adanya inisiatif ini akan membuka pintu bagi peningkatan pemahaman dan prestasi akademik siswa.
Dengan inisiatif yang baru ini, SMA Negeri 16 Kota Samarinda berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih merangsang minat baca dan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur, yang ingin meningkatkan literasi siswa mereka.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).