24 C
Samarinda
Kalimantan TimurSamarindaOptimasi Kurikulum Merdeka, Guru SMA N 2 Samarinda Ikut IHT

Optimasi Kurikulum Merdeka, Guru SMA N 2 Samarinda Ikut IHT

banner disdikbud

Samarinda, JURNALKALTIM.COM – Para guru SMAN 2 Samarinda mengikuti serangkaian kegiatan In House Training yang berlangsung pada tanggal 14-16 Agustus 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung SMAN 2 Kota Samarinda yang berlangsung selama tiga hari, yaitu mulai hari Senin, 14 Agustus 2023 s/d hari Rabu, 16 Agustus 2023. Kegiatan tersebut tentu saja dihadiri oleh seluruh guru SMAN 2 Samarinda agar implementasi kurikulum merdeka dapat dioptimalkan.

Muhammad Jasniansyah, yang merupakan Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Provinsi Kalimantan Timur, menekankan bahwa kegiatan In House Training yang diadakan pada hari tersebut merupakan bentuk upaya mengembangkan kompetensi para guru SMAN2 Samarinda.

kurikulum merdeka
Muhammad Jasniansyah
Sumber Gambar : Pos kaltim

“Kami berharap SMAN 2 Samarinda bisa lebih berkembang lagi, menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa memiliki daya saing” tuturnya.

Beliau turut menjelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan In House Training tersebut memang sudah masuk sebagai bagian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan telah diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, hal tersebut juga telah terjabarkan dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 10 Tahun 2018 mengenai pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil.

Adapun outcome yang diharapkan pada kegiatan In House Training untuk para guru SMAN 2 Samarinda ini adalah nantinya bermanfaat dalam menerapkan kurikulum merdeka.
Dikutip dalam website resmi Kemdikbud, Kurikulum Merdeka sendiri merupakan kurikulum dengan mengimplementasikan pembelajaran intrakurikuler yang cenderung beragam di mana konten akan lebih maksimal agar murid-murid memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dari suatu topik dan menguatkan kompetensinya. Sehingga guru juga lebih leluasa dalam memilih berbagai perangkat atau media dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran nantinya dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan belajar peserta didik.

Sementara itu, Agus Gazali selaku Kepsek SMAN 2 Samarinda, juga menuturkan bahwa kegiatan In House Training yang diselenggarakan tersebut bermanfaat sebagai upaya penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Selain itu, kegiatan ini juga merupakan momentum dilaksanakannya evaluasi terhadap apa yang menjadi masalah maupun kendala yang sudah cukup banyak dihadapi pada tahun sebelumnya yaitu pembelajaran tahun 2023.

“Disekolah kami sudah menjalankan Kurikulum Merdeka sudah berjalan setahun. Nantinya kami akan berdiskusi tentang bagaimana kendala-kendala atau hambatan-hambatan dalam menjalankan kurikulum merdeka pada tahun sebelumnya,” jelasnya.

Mengenal Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan mengimplementasikan pembelajaran intrakurikuler yang cenderung beragam di mana konten akan lebih maksimal agar murid-murid memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dari suatu topik dan menguatkan kompetensinya.

Kurikulum Merdeka ini merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau biasa disingkat dengan Kemendikbudristek yang telah diumumkan dari tahun 2021 untuk menjadi kurikulum yang diaplikasikan pada sekolah-sekolah penggerak.

Oleh karena itu, pada masa ini sarana pendidikan sudah diperbolehkan mendaftar (IKM) melalui proses jalur mandiri. Menurut Kemdikbud, terdapat 3 opsi (IKM) yang dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah, yaitu :

  1. Mandiri Belajar

    Dimana Mandiri Belajar ini hanya untuk sekolah yang memang benar-benar belum siap untuk segera mengimplementasikan kurikulum merdeka (IKM) di tahun ajaran 2022. Meskipun demikian, sekolah perlu tetap mempelajari bagaimana pengimplementasian Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) melalui perangkat atau tools yang tersedia, diantara salah satunya adalah platform Merdeka Mengajar.

  2. Mandiri Berubah

    Jika sekolah-sekolah telah bersifat adaptif serta siap dengan perubahan yang ada, sekolah tersebut dapat memilih pilihan Mandiri Berubah. Mandiri berubah maksudnya sekolah tersebut sudah mulai untuk mengaplikasikan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) serta telah memberikan keleluasaan dalam penggunaan perangkat belajar-mengajar yang telah disediakan di tingkat sekolah PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

  3. Mandiri Berbagi

    Untuk sekolah yang sudah siap betul dalam mengaplikasikan (IKM) bisa memilih Mandiri Berbagi. Melalui Mandiri Berbagi, sekolah memiliki keleluasaan untuk menerapkan (IKM) dengan perangkat belajar-mengajar yang telah disediakan ataupun melakukan pengembangan sendiri. Mandiri Berbagi ini juga bisa dan boleh diimplementasikan pada sekolah tingkat PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More