KALTIM, JURNALKALTIM.COM – Seno Aji terus mendesak pihak pemerintah untuk mendukung kesejahteraan para petani dan nelayan. Melalui program pemerintah Genta Organik kini Kaltim sudah menjadi lumbung pangan masih masih memiliki beberapa kendala.
Dan melalui program nelayan produktif yang sudah diterima sekitar 500 nelayan juga bisa mensejahterakan para nelayan. Meski demikian kendala perihal BBM bersubsidi masih menjadi kendala utama bagi para petani dan nelayan.
Program Pemerintah Untuk Kesejahteraan Petani dan Nelayan
Pihak pemerintah Kaltim memberikan perhatian yang sangat besar dalam program pengembangan pertanian. Program tersebut juga didukung oleh Seno Aji untuk mendorong kesejahteraan Petani dan Nelayan guna mendukung ketersediaan bahan pangan.
Melalui program pemerintah ini adanya kemajuan atau kemunduran petani dan nelayan di Kaltim akan terlihat. Seno Aji meminta kepada pihak pemprov untuk lebih memperhatikan kesejahteraan petani dan nelayan.
Hal ini tentu bertujuan untuk memastikan kesejahteraan petani dan nelayan. Kesejahteraan petani dan nelayan ini guna memastikan perihal ketersediaan pasokan pangan yang cukup untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Benua Etam, sebutan untuk Kaltim.
Setidaknya terdapat enam kendala dalam menjalankan program pemerintah. Kendala utama yang dihadapi adalah perihal irigasi atau pengairan, alat dan mesin pertanian, jalan usaha tani, regenerasi petani, pemasaran dan akses untuk mendapatkan bahan bakar minyak untuk kebutuhan operasional alat pertanian.
Seperti yang telah dikatakan oleh Seno Aji jika petani dan nelayan adalah elemen kunci dalam penyediaan pangan, dan kita harus memastikan kesejahteraan mereka agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Meski sekarang ini Provinsi Kaltim sudah menjadi lumbung pangan dengan adanya program pemerintah yang bernama Genta Organik, namun beberapa kendala tersebut harus tetap diatasi untuk mendukung pembangunan IKN.
Genta Organic = Pertanian Pro Organisme
Genta organic sendiri yaitu sebuah program pertanian pro organisme yang meliputi dari pemanfaatan pupuk organic, pembenahan tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk yang mahal, serta pupuk hayati.
Melalui program pemerintah Genta Organik ini bisa mendorong para petani untuk memproduksi pupuk organic, penahan tanah secara mandiri dan memproduksi pupuk hayati. Dengan adanya pupuk organic tersebut akan sangat membantu para petani karena jumlah pupuk subsidi memiliki jumlah yang sangat terbatas.
Seperti yang ditekankan oleh Seno Aji jika perlunya dukungan untuk sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber utama pasokan pangan untuk IKN di masa yang akan datang.
Program pemerintah yang ditujukan untuk para nelayan adalah program 25 ribu nelayan produktif yang rencananya akan selesai di akhir tahun 2023. Tercatat sudah ada 500 kelompok nelayan di Kukar yang menerima manfaat program tersebut.
Program Nelayan Produktif tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mereka, seperti alat tangkap, bibit, pakan, mesin kapal, sampai kapal ces dan juga perahu. Namun, meski demikian petani dan nelayan di Kaltim masih harus menghadapi tantangan karena masih kurangnya perhatian dari pihak pemerintah.
Kurangnya perhatian tersebut berupa masih adanya komunikasi yang belum optimal antara mereka dan pemerintah. Sehingga program pemerintah untuk membantu para petani dan nelayan perlu disosialisasikan lebih maksimal lagi.
Sebagai contohnya adalah perihal kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan salah satu faktor yang hingga kini masih menjadi keresahan bagi para petani dan nelayan. Dengan demikian dibutuhkan perhatian agar para petani dan nelayan bisa hidup sejahtera.
Selain itu dengan adanya ketidakselarasan tersebut berdampak pada petani dan nelayan terhadap program pemerintah subsidi Bahan BAkar Minyak (BBM) yang seharusnya bisa diperoleh dengan mudah.
Selain itu Seno Aji juga menyayangkan keadaan tersebut, jika mengingat program pemerintah yang berupa akses BBM bersubsidi melalui kartu yang telah disediakan. Kartu tersebut harusnya sudah diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama petani dan nelayan.
“program pemerintah ini seharusnya dikenal oleh masyarakat luas, sehingga kebutuhan petani terkait BBM bersubsidi tidak lagi menjadi sebuah kendala,” ungkapnya.
Meski demikian Seno Aji akan terus mendorong program pemerintah DPRD Kaltim untuk memberikan perhatian terhadap para petani dan nelayan demi mendukung ketahanan pangan. (CIN/ADV/DPRDKALTIM)