Samarinda, JURNALKALTIM.com – Digelar 2 tahun sekali, Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) sudah menjadi ajang unjuk gigi bagi para atlet penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan kompetisi ini juga sudah menjadi tolok ukur ataupun tahap penyeleksian bagi para atlet disabilitas yang akan diberangkatkan oleh pihak National Paralympic Committee (NPC) Kaltim untuk mengikuti ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).
Digelar Terpisah dengan Porprov Berau
Lebih lanjut, Suharyanto selaku Ketua Umum dari NPC Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan bahwa, ajang Peparprov kali ini akan dilangsungkan pada bulan November 2023 yang akan datang. Dapat dikatakan, kompetisi tersebut telah mundur hampir satu tahun dari jadwal semestinya. Adapun kabupaten/kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah untuk ajang tersebut ialah Balikpapan.
Tidak hanya dari segi kesiapan tuan rumah daerah, masalah terkait anggaran pun turut membuat kompetisi ini terpaksa diundur berkali-kali. Sebelum ditetapkan akan dilaksanakan pada bulan November mendatang, kompetisi tersebut sejatinya telah direncanakan akan digelar pada bulan September lalu. Bahkan tanggal pembukaannya pun telah diresmikan namun, terpaksa kembali ditunda terkait penyesuaian APBD 2023.
Suharyanto juga menjelaskan perihal alasan dibalik ajang olahraga atlet khusus disabilitas tersebut, yang tidak digelar secara bersamaan dengan kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada akhir 2022 lalu. Menurutnya, Kabupaten Berau yang saat itu menjadi tuan rumah Porprov, belum memiliki fasilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas. Sehingga, Peparprov yang semestinya digelar setelah Porprov pun terpaksa diundur.
Peparprov Kaltim Mempertandingkan 13 Cabor
Sebagai informasi, terdapat kurang lebih 13 cabang olahraga (cabor) yang nantinya akan dipertandingkan dalam ajang Peparprov Balikpapan mendatang. Dari ke-13 cabor nantinya juga akan mempertandingnya banyak nomor. Adapun untuk detail nomor yang akan dipertandingkan, saat ini sedang dalam pembahasan dan perencanaan oleh pihak-pihak terkait. Mengingat terbatasnya atlet yang mengikuti ajang ini.
Sedangkan, hingga saat ini hanya terdapat 9 dari 10 kabupaten/kota yang sudah mengumumkan keikutsertaannya kepada pihak NPC Kaltim dalam ajang kali ini. Dimana sementara, hanya Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) saja lah yang tidak ikut serta dalam kompetisi tersebut. Hal ini karena, Kabupaten Mahulu belum kepengurusan khusus untuk menaungi para atlet disabilitas.
Di sisi lain, Muhaimin selaku Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan juga menyampaikan bahwa pihaknya telah siap untuk menyelenggarakan kompetisi Peparprov tersebut. Sebagai tuan rumah, pemerintah Kota Balikpapan juga telah berkoordinasi kepada berbagai pihak terkait, seperti Dispora Provinsi Kalimantan Timur hingga NPC di beberapa kabupaten/kota.
Terbatasnya Atlet untuk Peparnas
Tidak ikut sertanya Mahulu dalam ajang Peparprov kali ini juga menjadi bukti, bahwa Provinsi Kalimantan Timur mengalami keterbatasan jumlah atlet disabilitas. Keterbatasan jumlah atlet ini sejatinya juga disebabkan karena beberapa diantaranya yang hengkang dan lebih memilih untuk dibina oleh daerah lain. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran Kaltim untuk pembinaan atlet disabilitas sepanjang 2018 hingga 2021 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Suharyanto mengaku pihak NPC Kaltim amat menyesalkan kejadian tersebut. Pasalnya, baru pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) Papua tahun 2021 lah, pihak NPC Kaltim mendapat dana bantuan dari pemerintah provinsi (Pemprov) sekitar 6 miliar Rupiah. Bahkan dana tersebut hanya mampu digunakan untuk memberangkatkan para atlet, mengingat ajang Peparnas yang prestisnya setara dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Jadi saat Peparnas Papua kemarin, kami mengalami kendala terkait sumber pendanaan pada saat itu, sehingga kami tidak memiliki akses ke anggaran hingga tahun 2021, ketika kami bersiap untuk mengikuti Peparnas. Kami mengandalkan pendanaan dari sumber pribadi dan TC pun disokong secara independen, padahal prestasi kami sudah mencapai banyak pencapaian,” ungkapnya dengan tegas.
Oleh karena itu, Suharyanto kembali menekankan bahwa ajang Peparprov di Balikpapan nanti akan menjadi salah satu tolok ukur bagi pihak NPC Kaltim untuk memberangkatkan para atlet ke ajang peparnas yang akan berlangsung di Medan pada tahun 2024 mendatang. Selain itu dirinya juga menegarkan, hanya akan memberangkatkan atlet yang benar-benar memiliki prestasi untuk peparnas mendatang. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)